Pages

Friday, February 3, 2012

Tanda Cinta Rasul

Cinta kepada Rasul merupakan syarat keimanan seorang muslim. Oleh sebab itu dakam hadis yang disampaikan oleh Anas bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Seseorang diantara kamu tidak menjadi orang yang beriman sampai dia itu lebih sayang kepadaku daripada sayangnya kepada anak-anaknya, ayahnya, dan dari semua orang lain “ ( riwayat Bukhari, Muslim dan Nasai ). Malahan dalam hadis yang lain dinyatakan bahwa cinta rasul cara untuk mendapatkan kemanisan iman. Anas menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda : Ada tiga hal yang menyebabkan setiap orang mencari perlindungan kepadanya akan merasakan manisnya iman, yaitu (1) bila Allah dan rasulNya lebih dicintainya daripada apapun juga, (2) bila dia mencintai sesuatu hanya karena Allah,(3) bila dia tidak menyukai kekafiran sebagaimana dia tidak ingin dilem[arkan ke dalam api neraka “ ( riwayat Bukhari Muslim ).
Pada suatu hari Umar bin Khattab berkata kepada Nabi : “ Aku mencintaimu lebih dari segalanya, kecuali jiwaku sendiri “. Nabi menjawab : Tidak seorangpun diantara kamu yang beriman, sehingga aku lebih dicintainya daripada jiwanya sendiri “. Umar segera menjawab : “ Demi Dzat yang menurunkan kitab suci alQuran ini kepadamu, aku mencintaimu melebihi cintaku kepada diriku sendiri “. Rasul menjawab : Wahai Umar, sekarang kamu telah mendapatkannya “. ( Bukhari ). Malahan menurut Anas, pernah seorang lelaki datang kepada Nabi dan bertanya : Ya Rasulullah, kapankah hari kiamat ? Nabi menjawab : Apakah yang telah kamu persiapkan untuk itu ? Orang itu menjawab : Aku belum mempersiapkan diri dengan banyak shalat, atau amal sedekah, tetapi aku telah mencintai Allah dan rasulNya “. Nabi bersabda : “ Engkau akan bersama-sama orang yang engkau cintai “.( Bukhari ).
Cinta berarti selalu merindukan orang yang dicintai. Oleh sebab itu dalam sebuah riwayat –menurut ibnu Ishaq -disebutkan bahwa ada seorang perempuan yang telah kehilangan ayahnya, saudara laki-lakinya, dan suaminya yang syahid dalam perang uhud. Sewaktu berita kesyahidan keluarganya disampaikan orang kepadanya, maka perempuan bukan sedih dengan kematian keluarganya tersebut, malahan bertanya : Apa yang terjadi dengan Rasulullah ? Semoga Allah memberkatinya dan melimpahkan kedamaian kepadanya “. Si penyampai berita berkata : “ Alhamdulilah, Nabi dalam keadaan baik “. Perempuan itu belum yakin dengan jawaban orang tersebut, dan berkata : “ Tunjukkan dia ( rasulullah ) kepadaku hingga aku dapat melihatnya “. Ketika wanita itu melihat Rasulullah, dia berkata : “ Semua penderitaanku tidak ada artinya lagi sekarang ini, sebab engkau telah selamat Ya Rasulullah “.
Pada waktu sahabat Bilal bin rabah akan meninggal dunia, maka istrinya berkata : “ Betapa sedihnya perasaanku “. Mendengar itu Bilal berkata kepada istrinya : “ Alangkah bahagianya aku, sebab sebentar lagi aku akan menjumpai orang yang paling aku cintai, yaitu rasulullah dan sahabat-sahabat yang telah mendahuluiku “. Itulah ungkapan Bilal menggambarkan bagaimana cintanya kepada Rasulullah.
Bagaimanakah tanda cinta kepada Rasulullah ? Qadhi Iyadh dalam kitab “ assyifa “ mnegatakan bahwa tanda-tanda cinta Rasul ada enam :
Pertama, orang yang cinta Rasul akan berusaha mengikuti akhlak Nabi, mengikuti sunnahnya, melaksanakan perintahnya, dan mengcegah diri dari larangannya. Dalam AlQuran telah disebutkan tentang cinta dan ketaatan : “ Katakanlah, bila engkau mencintai Allah, maka taatlah kepadaku niscaya Allah akan menyayangimu “. ( QS. Ali Imran : 31 ).
Cinta Rasul berarti dengan mengikuti sunahnya. Dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa rasulullah berkata kepada Anas bin Malik : Wahai anakku, bila engkau sanggup melepaskan dendam di hatimu terhadap siapapun juga pada pagi hari dan malam hari, maka lakukanlah “. Kemudian Rasullulah menambahkan : “ Wahai anakku, itu ( tidak dendam kepada siapapun ) adalah sunnahku. Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia sungguh telah mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintaiku, maka dia akan bersamaku di dalam syurga “. ( riwayat Tirmidzi ). Dari hadis ini terlihat, sunnah nabi bukan terbatas kepada pakaian, janggut, serban dan jubah, tetapi lebih kepada akhlak, sebagaimana nabi nyatakan dalam hadis ini bahwa tidak dendam kepada siapapun adalah sunahku.
Kedua, tanda cinta Rasul adalah lebih menyukai segala hukum-hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah daripada peraturan, hukum yang dibuat oleh hawa nafsu dan keinginan sendiri. Dalam al Quran dinyatakan bahwa : “ Bagi orang beriman baik itu laki-laki maupun perempuan jika Allah dan rasulNya telah menetapkan sesuatu bagi urusan mereka, maka mereka tidak boleh mencari pilihan yang lain selain yang telah ditetapkan tersebut “ ( QS.Ahzab : 36 ). Malah mereka harus lebih mencintai apa yang disampaikan nabi itu daripada keinginan dirinya sendiri, sebagaimana kaum Anshar lebih mencintai nabi dan muhajirin daripada diri mereka sendiri ( lihat QS AlHasyr : 9 ).
Ketiga, tanda cinta kepada Rasul adalah dengan selalu mengingat dan menyebut-nyebut namanya. Hasan bin Ali menceritakan bahwa Rasulullah bersabda : “ Dimanapun kamu berada, maka bershalawatlah kamu kepadaku, karena sesungguhnya shalawat kamu itu akan disampaikan kepadaku “ ( Ibnu Abi Syaibah dan Nasai ). “ Barangsiapa melupakan shalawat kepadaku baka dia telah melupakan jalan menuju syurga “ ( Baihaqi ). “Orang bakhil adalah orang yang tidak mengucapkan shalawat kepada Nabi ketika mendengar namaku disebutkan kepadanya “ ( riwayat Tirmidzi, baihaqi dan Nasai ).
Keempat, tanda cinta kepada nabi adalah memuliakannya dengan ketundukan hati untuk melaksanakan segala perintahnya dan merasakan kerendahan diri walaupun ketika mendengar namanya. Sejarawan Islam Ishaq menceritakan : Kapan saja sahabat mendengar nama nabi disebutkan setelah beliau wafat, maka mereka merasakan kerendahan diri, sehingga badan mereka gemetar “. Hal ini terjadi sebabsetiap disebut nama nabi, maka mereka mengingat segala perintahnya dan larangannya, serta sunnah-sunnah dan akhlaknya, dan mereka merasa takut dan gemetar dengan kelemahan yang ada pada diri mereka.
Kelima, tanda cinta kepada nabi adalah kecintaan kepada alQuran , sebagaimana dinyatakan oleh Sahal ibnu Abdilah : “ Tanda cinta kepada Allah adalah mencintai al Quran. Tanda cinta kepada al Quran adalah cinta kepada Rasulullah. Tanda cinta kepada Rasulullah, adalah mencintai sunah-sunahnya. Tanda mencintai sunnah-sunnahnya adalah mencintai kehidupan akhirat. Tanda mencintai kehidupan akhirat adalah kebencian ( tidak tergoda ) oleh kehidupan dunia. Tanda benci dunia adalah engkau tidak menyimpannya kecuali untuk bekal hidup di dunia sehingga engkau datang dengan selamat dalam kehidupan akhirat “ .
Keenam, cinta kepada Nabi adalah cinta kepada keluarga nabi, dan sahabat-sahabatnya. Nabi bersabda : barang siapa mencintai mereka (Hasan dan Husein, cucu nabi ), sesungguhnya telah mencintai aku “ ( Bukhari ). Dalam hadis yang lain rasulullah bersabda : “ Tanda iman yang sesungguhnya adalah mencintai sahabat-sahabat Anshar sedang tanda kemunafikan adalah kebencian terhadap mereka “ ( riwayat Bukhari Muslim ).
Ketujuh, tanda cinta kepada nabi adalah mencintai pengikutnya dan membela serta membantu perjuangan mereka sebagaimana dinyatakan dalam al Quran bahwa : “ nabi sangat sayang kepada orang yang beriman “ ( Qs. Taubah : 128 ).
Kedelapan, tanda cinta kepada nabi adalah dengan membenci orang yang dibenci oleh Allah dan rasulNya sebagaimana dinyatakan dalam alQuran : “ Kamu tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat saling berkasih sayang dengan orang yang menentang Allah da RasulNya “ ( QS alMujadilah : 22 ).
Demikianlah tanda-tanda cinta kepada Rasul, semoga kita dalam bulan Rabiul awal ini dapat melihat berapakal volume kecintaak kita kepadanya. Fa’tabiru ya Ulil albab.(Muhamad Arifin Ismail, Jumat 3 Februari 2012 )