Pages

Sunday, September 30, 2007

TADABBUR AL MULK

Tadabbur : Mempelajari, mengkaji, menghayati makna kandungan ayat dan mengambil pesan dan pelajaran daripadanya
Dalil Quran :
0 Surah Shad / 38 : 29
. Surah Nisa / 4 : 82
. Surah Muhammad / 47 : 24

Rasulullah bersabda :
يا أبا ذر لان تغـد و فـتعلم أيـة من كتـاب اللـه خير من أن تصـلى مائة ركـعـة

"Wahai Abu dzar, engkau bangun di waktu pagi hari dan mempelajari ayat-ayat Al Quran lebih baik daripada engkau melakukan shalat sunat seratus rakaat " ( riwayat Ibnu Majah ).

Rasulullah saw bersabda ;
" Tunaikanlah kewajiban matamu daripada ibadah ". Sahabat bertanya : Ya rasulullah , apakah kewajiban mata dalam beribadah ? Rasulullah saw menjawab : Melihat ke atas mushaf ( al Quran ) dan bertafakkur, memperhatikan apa yang terdapat dalam kandungannya dan mengambil pelajaran daripadanya " ( riwayat Abi Dunya )

Ibnu Abbas berkata;
" Jika aku membaca surah al baqarah, Surah Ali Imran dengan bacaan murattal dengan memperhatikan maksud dan kandungannya
( tadabbur ) , itu lebih aku sukai daripada membaca al quran seluruhnya tanpa memahaminya ".

Ali bin Abi Thalib berkata :
“ Tidak ada kebaikan ibadah tanpa fiqih, dan tidak ada nilai membaca ayat tanpa tadabbur maknanya ".

Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasululah saw bersabda : Sesungguhnya aku mendapatkan di dalam kitabullah tiga puluh ayat sesiapa yang membacanya ketika akan tidur maka akan dituliskan baginya tiga puluh kebaikan, dihapuskan baginya tiga puluh kejahatan, diangkatkan baginya tigapuluh derajat, dan akan dikirimkan kepadanya malaikat yang akan mengembangkan sayapnya dan menjaganya daripada segala sesuatu sampai dia terjaga dari tidur, itulah surah Mujadilah ( pembela ) yang akan membela pemilinya di dalam kubur , itulah surah " tabarakalladzi bi yadihil mulk " ( hadis riwayat dailamy ).

Ibnu Mas'ud berkata : Kami para sahabat pada masa rasulullah menamakan surah al Mulk ini dengan nama surah al mani'ah (pelindung ) dan sesiapa yang membaca surah tersebut pada waktu malam , maka itu sudah mencukupi baginya ( riwayat Thabrani ).

Berkat : Sesuatu yang membawa manfaat dan kebaikan berterusan .
Segala yang dijadikan Allah mempunyai maksud dan tujuan kebaikan ( Lihat Surah Al Hijr : 85, Rum:8, Dukhan:39, al Jatsiyah : 6, Shad :27 )
Allah menjadikan sesuatu bukan untuk main-main ( lihat Al Anbiya:16, Dukhan :38 ).
Berkat sebab dijadikan oleh Tangan Allah, Tuhan Yang Maha Mulia, Maha Bijaksana.
Alam , Takdir, bencana, musibah = mempunyai nilai kebaikan dan keberkatan

Positive thinking” terhadap segala ketentuan dan Taqdir Allah ( lihat Surah Al Baqarah : 216, an Nisa : 19 ).
Manusia berkewajiban untuk mempergunakan alam untuk kebaikan hidup dan kehidupan ( Khalifah Allah di atas muka bumi = Surah Al Baqarah : 30, Shaad : 26, Al An’am : 165 ).

Manusia dalam menjalankan tugas khalifah meminta pertolongan dan petunjuk Allah.
Manusia mukmin mampu menghadapi segala cabaran sebab Allah Maha Kuasa
Allah boleh merubah segala sesuatu dengan ketentuanNya

Hidup adalah masa yang diberikan untuk mengikuti ujian Allah dalam menjalankan tugas sebgai hamba dan khalifah.
Bumi diberikan kepada manusia untuk menguji bagaimana manusia mempergunakan segala potensi alam dan bumi ( lihat surah al Kahfi : 7, Jatsiyah : 13, Hud : 61 )
Allah akan melihat siapakah yang terbaik dalam melakukan tugas khalifah ( Lihat surah Taubah : 105 )

Amal Ibadah ( Ilmu + jihad + ihsan )
Amal Shaleh ( Ilmu + Jihad + Ihsan )
Amal Jariyah ( Ilmu + jihad + ihsan )
Amal dengan landasan iman = ibadah.
Iman = niat ( ikhlas kerana Allah ).
Amal + ikhlas = pahala.

Jihad perang = jihad amal ( S. Muzammil : 20 )
Hadis rasul : “ Bekerja itu sama dengan berjuang di medan peperangan “ ( Abu Daud )
Rasul bersabda : Jika seseorang itu bekerja untuk menghidupi dirinya itu jihad di jalan Allah, Jika bekerja untuk anak istrinya, itu juga jihad, sabilillah, Jika bekerja untuk membantu orangtuanya , itu juga jihad, tapi jika seseoang bekerja karena riya dan kebanggaan maka dia berada di jalan syetan ( riwayat Thabrani )

Makna Ihsan : lihat langit :
Tidak ada cela
Tidak ada kekurangan
Tidak ada kelemahan
Dapat diuji berkali kali
Membawa manfaat
Menolak mudharat
Mempunyai derajat ( An’am /6 : 132,165 )

Kerja Mukmin :
Ikhlas ( hadis )
Berdasarkan ilmu ( al Isra : 36 )
Perancangan ( al Hasyr : 18 )
Sesuai kemampuan ( An’am : 135 , Hud : 93, Zumar : 39 )
Jihad ( Muhammad : 31 )
Tabah ( al Asr : 3 )
Ihsan ( Mulk : 2 , Kahfi : 7 , hadid : 4 )
Doa

Hadis Kerja :
Setiap amal itu dengan niat ( Bukhari)
Sesiapa yang bekerja sampai penat dan tertidur di petang hari karena penat maka Allah mengampunkan dosa-dosanya ( ahmad , ibnu majah)
Allah sangat suka kepada orang yang penat dalam bekerja (abu daud)
Allah sangat suka kepada seseorang yang bekerja dengan tekun dan penuh perhatian ( baihaqi )
Sebaik amal adalah amal dengan tangan sendiri dan dilakukan sampai selesai dengan baik (Ahmad )
Allah sangat mencintai hamba yang kreatif dan produktif dalam bekerja ( abu daud )
Doa Nabi pagi dan petang :
ا للـهم ا نى اعـوذ بك من العـجز و الكـسـل
“ Ya Allah aku berlindung daripada lemah dan malas “
اللـهم ا جـعـل عـمـلى خــوا تمـه
“ Ya Allah jadikanlah amalku sampai khatam

Sayidina UMAR bin KHATTAB berkata : Selain mati syahid dalam perang, maka cara mati yang lebih sukai adalah jika aku mati sedang dalam bekerja mencari rezki, sebab Al Quran ( surah Muzammil : 20 ) memberikan kedudukan orang yang bekerja sama dengan orang yang berjihad.

Nabi Adam : Membuat roti dari gandum
Nabi Idris : Penjahit baju
Nabi Nuh : Pencipta kapal
Nabi Ibrahim : Penjual baju
Nabi Ismail : Pakar dalam berburu
Nabi Daud : Membuat baju besi
Nabi Sulaiman : Pakar komunikasi
Nabi Musa : peternak kambing
Nabi Yusuf : Pakar keuangan dan ekonomi
Nabi Isa : Pakar perubatan

Nabi Muhammad :
Masa kecil : Pengembala kambing
Remaja : Pemimpin pemuda dalampakatan ‘ hilf fudhul ”
Dewasa : Membina Ka’bah, Peniaga, Pengarah syarikat perniagaan, pemimpin negara.
Pencipta alat pelempar batu api dalam perang ( al manjanik )
Peneroka pertanian ( kurma nabi )

Kerja mukmin = berkat (Al A’raf / 7 : 96 )
Berjaya di dunia = khalifah ( Nur / 24 : 55 )
Kehidupan yang baik ( Nahl : 97 )
Berjaya akhirat = surga ( Al Baqarah :25 )

Di langit ada bintang yang berfungsi sebagai lampu.
Bintang juga berfungsi sebagai pelempar syetan.
Sila lihat ayat lain mengapa syetan di lempar dengan bintang : Al Hijr/15 : 16-18, Shaffat /37 : 6-10 , Jinn/72 : 8-9

Kerja Syetan :
Janji , dan angan-angan ( Nisa / 4 : 120 )
Judi dan mabuk ( Maidah / 5 : 90 )
Tanpa ilmu ( Haj / 22 : 3 )
Ragu dan was-was ( an Nas : 5 )
Berbuat keji dan munkar ( Nur / 24 : 21 )
Merasa baik / tazayun ( Naml / 27 : 24 )
Mubazir ( Isra /17 : 27 )
Tergesa-gesa ( hadis riwayat tirmidzi )

Kerja kafir :
Menyangka baik tapi ternyata rugi dan tidak mempunyai nilai di akhirat ( S. Kahfi : 103 – 105 , An’am : 31 )
Walaupun berhasil tetapi tidak membawa berkat, malahan akan menjadi “istidraj” penyebab kehancuran ( An’am : 44 , A’raf : 182, Qalam : 44 )

Kerja syetan = gagal
Kerja kafir = tidak berkat (alAn’am /6 : 44 )
Kerja kafir = rugi ( Kahfi : 103 )
Kerja kafir & syetan = neraka ( Mulk : 5-6 )

Thursday, September 20, 2007

Risalah Ramadhan


KHUTBAH RAMADHAN RASULULLAH

Wahai Manusia…!
Sungguh bulan Allah ( ramadhan ) telah datang kepada kamu sekalian dengan membawa keberkatan, rahmat dan ampunan. Bulan itu adalah bulan yang paling mulia di sisi Allah. Siang harinya adalah hari yang paling utama. Malamnya adalah malam yang paling utama. Menit dan jam demi jamnya adalah masa yang paling utama. Pada bulan inilah kamu menjadi tetamu Allah dan kamu dimuliakan olehNya.
Pada bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal perbuatanmu akan diterima dan doa-doamu dikabulkan. Bermohonlah kepada Allah Rabb-mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah Taala membimbingmu dalam melakukan puasa ( shiyam ) dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah di bulan yang agung ini. Dengan rasa lapar dan haus dalam ramadhan dimaksudkan agar engkau dapat membayangkan kelaparan dan kehausan di hari kiamat kelak.
Bersedekahlah kepada kaum faqir dan miskin. Muliakanlah orangtuamu, sayangilah orang yang lebih muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan matamu dari pada melihat sesuatu yang tidak halal bagi kamu untuk memandangnya. Kasihilah anak yatim niscaya manusia akan mengasihi anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tanganmu untuk berdoa pada waktu – waktu shalat karena itu adalah saat – saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba Nya dengan penuh kasih sayang.

DIA akan menjawab permintaan hamba-Nya di saat mereka berdoa kepada-Nya. DIA juga akan menyambut seruan ketika mereka memanggil-Nya dan DIA akan mengabulkan permintaan mereka di waktu mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai Manusia..!
Sesungguhnya dirimu tergadai karena amal perbuatanmu, maka bebaskanlah dirimu itu dengan istighfaar. Punggung-punggungmu berat menanggung beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah..!
Allah Taala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa DIA tidak akan menyiksa orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul Alamin.

Wahai Manusia..! Barangsiapa diantaramu memberi buka kepada orang mukmin yang sedang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah, pemberian itu nilainya sama dengan membebaskan seorang hamba dan orang tersebut akan diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu. Sahabat-sahabat bertanya : Ya Rasulullah….! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian “. Rasululullah s.a.w. meneruskan ucapannya : “ Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air “.
Wahai Manusia…! Siapa yang menghias dirinya dengan akhlak yang baik selama di bulan ini, maka ia akan berhasil melewati shirat ( jembatan ) pada hari kiamat, dimana kaki-kaki akan tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan tangan kanannya (maksudnya pegawai atau pembantunya ) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.

Barangsiapa menahan kejelekennya di bulan yang mulia ini, maka Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa dapat menyambung tali persaudaraan ( silaturrahim ) di bulan ini, maka Allah Taala akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya kelak.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.

Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya ganjaran pahala seperti melakukan tujuh puluh kali shalat fardhu di bulan yang lain.

Barangsiapa memperbanyak bacaan shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan sedang menjadi ringan.

Barangsiapa membaca satu ayat Al Quran di bulan ini, maka ganjaran pahalanya sama dengan mengkhatam Al Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia..! Sesungguhnya pintu-pintu surga telah dibukakan bagimu , maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya kembali untukmu.

Pintu-pintu neraka tertutup maka mohonlah kepada Rabb-mu untuk pintu tersebut tidak pernah dibukakan untukmu.

Syetan-syetan terbelenggu, maka mintalah agar dia tidak dapat lagi menguasaimu.

Amirul mukminin Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallaaahu wajhahuu ( semoga dimuliakan Allah akan wajahnya ) telah berkata : “ Aku berdiri dan bertanya kepada Rasul : Ya Rasulullah..! Amal apakah yang paling utama di bulan ini..? Nabi menjawab : “ Wahai Abal Hasan ( panggilan untuk Sayyidina Ali ) ketahuilah bahwa amal yang paling utama adalah menjaga diri dari sesuatu yang diharamkan Allah “.

Alhamdulillaahi rabbil aalamin.
Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.

FIQH PUASA

Makna Puasa ( Shaum ) adalah menahan diri daripadasesuatu. Menurut Syariat, puasa adalah menahan diri dari terbit fajar hingga terbenam matahari, daripada sesuatu yang dapat membatalkan puasa, sebagaimaan dalam Al Quran : Hai orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan bagi orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa " ( Surah Al Baqarah : 183 ). " Dan makanlah dan minumlah sehingga nyata kepadakamu benang putih ( cahaya siang) daripadabenang hitam (kegelapan malam) diwaktu fajar " ( Surah al Baqarah : 187 ).

Masa Wajib Puasa Ramadhan

Puasaramadhan diwajibkan jika telah nampak anak bulan atau bilangan bulan rajab dicukupkan tiga puluh hari, sebagaimana disebutkan dalam Al Quran ; " Barangsiapa diantara kamu yang menyaksikan anak bulan (ramadhan) maka hendaklah dia berpuasa " ( Surah Al Baqarah : 185 ). Rasulullah saw bersabda : Hendaklah kamu berpuasa karena melihat anak bulan, dan hendaklah kamu berbuka(hari raya ) karena melihat anak bulan(syawal); dan jika keadaan mendung, maka hendaklah kamu sempurnakan bilangan syaban tigapuluh hari " (Bukhari dan Muslim ).

Cara menetapkan anak bulan

Mazhab Hanafi berpendapat jika keadaan cuaca langit cerah maka anak bulan sebaiknya disaksikan oleh sekumpulan orang ramai; dan jika langit tidak cerah maka memadai untuk menerima kesaksian seorang muslim, adil, berakal dan baligh di hadapan hakim.

Mazhab Maliki menerima kesaksian orang ramai , atau menerima kesaksian dua orang muslim, akil, merdeka, dan adil. Mazhab Syafii menerima kesaksian seorang muslim, adil dan berakal, dengan dalil : Ibnu Umar telah melihat anak bulan dan dia memberitahu kepada rasulullah, maka Rasulullah berpuasa dan morang ramai untuk berpuasa " ( sahih,riwayat Abu daud ).

Mazhab Hanbali mengharuskan agar berpuasa dan berbuka bersama orang ramai dengan dalil hadis : " Hari raya ialah hari orang ramai berbuka, dan hari raya adha ialah hari ramai orang berqurban " ( ( hadis riwayat Tirmidzi ).

Jika kita telah berpuasa selama tiga puluh hari dan anak bulan syawal tidak kelihatan, maka wajib berbuka samada langit cerah atau mendung; dan jika kita berpuasa duapuluh lapan hari, dan kemudian ternyata ada orang yang melihat anak bulan syawal dengan kesaksian dengan sumpah din depan mahkamah dan dengan dua orang saksi sebagimana dalam sebuah hadis : " Jika memberi keterangan bersaksi oleh dua orang saksi maka hendaklah kamu berpuasa dan berbuka "

Jika seseorang tidak mengetahui anak bulan, hendaklah dia berijtihad sebaagimana dia berijtihad dalam mencari kiblat, atau mengikuti dengan negeri yang terdekat dengan tempat dia berada.

Perbedaan Matla( tempat anak bulan ).

Menurut Mazhab Hanafi, perbedaan matla dan kelihatan anak bulan oleh penduduk yang beradadi timur dengan kesaksian melihat bulan oleh penduduk yang berada di barat.

Menurut mazhab Maliki apabila anak bulan kelihatan, puasa hendaklah ditunaikan di seluruh negeri, baik jauh maupun dekat dan jarak perjalanan qasar tidak diambil , demikian juga tidak diambil kira perbedaan matla. Puasa wajib dilakukan di setiap tempat yang sampai berita kelihatan bulan.

Mazhab Syafii berpendapat apabila anak bulan kelihatan di suatu tempat , hukum puasa wajib di tempat yang berhampiran dan tidak wajib bagi tempat yang berjauhan disebabkan oleh perbedaan matla ( sekitar 133.056 km). Ini dengan dalil :

Hadis dari Kuraib, menceritakan bahwa Ummu Fdhl telah menghantarnya menemui Muawiyah di negeri Syam. Kuraib berkata : " Aku tiba di syam dan menunaikan hajatnya sedang pemberitahuan anak bulan berkumandang di udara. Aku melihat anak bulan pada malam jumat kemudian aku balik ke Madinah pada akhir bulan, pada masa itu aku ditanya oleh Abdullah bin Abbas tentang anak bulan, biilakah kamu melihat anak bulan? Aku menjawab : Kami melihatnya padamalam jum'at. Ibnu Abbas bertanya lagi : Adakah engkau sendiri melihat anak bulan itu? Aku menjawab : Ya, orang lain juga melihatnya dan mereka berpuasa dan Muawiyah juga berpuasa. Ibnu Abbas berkata : Kami melihat anak bulan pada malam sabtu, maka kami terus berpuasa hingga kami sempurnakan 30 hari atau kami melihat anak bulan syawal ". Aku bertanya : Tidakkah memadai dengan kami melihat anak bulan dan Muawiyah berpuasa? Ibnu Abbas menjawab : Tidak, beginilah caranya Rasulullah menyuruh kami ".(riwayat jamaah : Muslim, Abu Daud, Tirmidzi , Nasai ).

Dalil kedua adalah dalil qiyas, dimana ulama Syafii mengqiyaskan perbedaan matla untuk melihat anak bulan dengan perbedaan matla untuk waktu shalat.

Mazhab Hanbali menyatakan bahwa apabila anak bulan kelihatan di satu tempat sama adadekat atau jauh maka orang ramai semuanya diwajibkan berpuasa seperti orang yang melihatnya.

Syarat Wajib puasa :
Islam
baligh
Berakal
Mampu ( sihat )
bermukim
Suci daripada haidh dan nifas.

Rukun Puasa:
Niat
Menahan diri dari yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajarsampai terbenam matahari.

Ulama Jumhur (majority ulama ) menyatakan hendaklah setiap hari di bulan ramadhan dengan niat yang baru, kerana setiap hari adalah ibadah yang berasingan. Ulama Mazhab Maliki berpendapat bahwa memadai sekali niat pada awalnya untuk sebulan Ramadhan. Oleh sebab itu boleh berpuasa sebulan dengan sekali niat sahaja. Pendapat ini dengan dalil : " Oleh sebab itu sesiapa dari antara kamu yang menyaksikan anak bulan ramadhan maka hendaklah ia berpuasa bulan itu " ( Surah Al Baqarah 185). Satu bulan adalah satu masa, sama seperti haji terlaksana dengan satu niat sahaja.

Hal yang membatalkan puasa :

Masuk sesuatu ke dalam perut melalui saluran atau lubang terbuka sepeerti mulut,hidung,telinga,lubang dubur dan qubul dengan sengaja. Makan dan minum yang dilakukan kerana terlupa berdasarkan hadis : " Sesiapa terlupa dia sedang berpuasa lalu dia makan atau minum maka hendaklah dia terus sempurnakan puasanya kerana sesungguhnya Allah telah menjamunya makan dan minum "..
Muntah dengan sengaja berdasarkan kepada hadis : " Sesiapa yang dikalahkan oleh muntah semasa dia sedang berpuasa, maka dia tidak perlu menqadha puasa tersebut; tetapi sesiap yang sengaja melakukannya maka dia hendaklah mengqadha puasanya ". ( riwayat Ibnu Hibban ).
Melakukan jima ( hubungan badan antara suami dan isteri).
Mengeluarkan air mani bukan dengan cara berjima, baik dengan tangan , atau akibat bersentuhan, atau berciuman. Jika keluar mani sebab oleh fikiran atau melihat sesuatu tidak membatalkan puasa.
Haidh dan Nifas
Gila
Murtad

Hal yang dibolehkan /tidak membatalkan :

Muntah tidak dengan sengaja.
Suntikan walaupun dengan menggunakan cairan.
Melumurkan obat ke bahagian luka
menelan air liur atau saki baki makanan yang ada di celah gigi, kecuali jika banyak.
Berkumur-kumur
Berbekam ( Hanbali menyatakan berbekam membatalkan puasa ) dengan hadis : Tukang bekam dan yang kena bekam batal puasanya ( Ahmad, Tirmidzi ); tetapi jumhur ulama menyatakan tidak batal dengan hadis dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah telah berbekam sewaktu nabi berihram dan berpuasa.

Qadha Puasa

Bagi orang yang membatalkan puasa sebab sakit, musafir, haid maka bagi mereka wajib melakukan qadha puasa dengan menggantikan puasa tersebut di hari yang lain setelah bulan ramadhan. Hal ini dengan dalil : " Maka sesiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam keadaan musafir , boleh dia berbuka puasa kemudian wajiblah bagi dirinya untuk berpuasa sebanyak hari yang dia berbuka pada hari-hari yang lain " ( Surah Al baqarah : 184 ).
Dalam hadis dari Aisyah : " Kami mengalami haidh semasa bersama Rasulullah, dan kami diperintahkan supaya mengqadha puasa tersebut ".

Dalam hadis yang lain : " Sesiapa yang membatalkan puasanya sehari puasa ramadhannya tanpa sebarang keringanan atau sakit, maka dia tidak akan dapat digantikan nilai puasa tersebut walaupun oleh puasa sepanjang tahun ".

Jika seseorang belum mengqadha puasa sampai ramadhan berikutnya, maka dia wajib mengqadha puasanya setelah ramadhan tersebut dan membayar kifarat (fidyah), walaupun bagi ulama Hanafi, dia hanya wajib qadha tanpa membayar fidyah atas kecuaiannya.

Membayar Fidyah

Bagi orang yang tua dan tidak dapat melakukan puasa maka baginya tidak wajib qadha tetapi wajib membayar fidyah sesuai dengan ayat : " Dan atas orang yang tidak berdaya berpuasa (karena tua dan sebagainya ) maka mereka membayar fidyah iaitu dengan memberi makan orang miskin " ( Surah al baqarah : 184 ). Penyebab fidyah adalah ;
Orang yang sudah tua.
Orang yang sakit dan tidak ada harapan untuk sembuh.
Perempuan yang hamil dan yang sedang menyusukan anaknya. Jika dia bimbang atas keselamatan anaknya, maka dia hanya wajib fidyah; tetapi jika dia hanya bimbang terhadap dirinya maka wajib qadha.

Membayar Kifarat

Kifarat adalah menggantikan puasa yang batal akibat berhubungan dengan wanita dengan memerdekakan hamba sahaya, atau berpuasa dua bulan berturut-turut atau memberimakan kepada 60 orang faqir miskin. Sebagaimana dalam hadis :

" Seorang lelaki datang kepada rasulullah berkata : celaka aku ya rasululah. Rasul bertanya : mengapa? Dia menjawab : Aku telah melakukan hubungan badan dengan isteriku dalam bulan ramadhan. Nabi bertanya : Adakah engkau mempunyai harta yang membolehkan engkau memerdekan seorang hamba ? Tidak, jawabnya. Nabi berkata lagi : Bolehkah engkau berpuasa dua bulan berturut-turut ? Tidak, jawab lelaki tersebut. Nabi bertanya lagi : "Adakah engkau mempunyai makanan untuk diberikan kepada enampuluh faqir miskin ? Tidak jawabnya. Kemudian nabi membawa kepadaorang tersebut satu tumpukan (15 sha') tamar, dan nabi berkata kepadanya SEdekahkahlah tamar ini kepadafaqir miskin ". ( riwayat jamaah ).

Dalam hadis yang lain diriwayatkan oleh Ibnu majah nabi berkata kepada orang tersebut : " Hendaklah engkau memerdekakan seorang hamba sahaya ". Dia menjawab ; Aku tidak memilikinya. Nabi berkata ; Puasalah kamu dua bulan berturut-turut, Orang itu menjawab : Aku tidak mampu; dan nabi berkata : " Berilah makan enam puluh orang miskin ".

RAMADHAN : BENGKEL INSAN
" pembersihan badan adalah puasa " ( Ibnu Majah )

Kalau kita membeli sebuah kenderaan, maka dalam buku panduan kenderaan pasti tertulis bahwa kenderaan tersebut dalam masa tertentu harus masuk bengkel untuk dilihat segala sesuatu yang berkaitan dengan kenderaan tersebut, apakah air baterenya perlu diisi lagi, olinya diganti, mesinnya di tune-up, bannya apakah perlu diganti, remnya , dan lain sebagainya, dan itu semua adalah bagian dari system pemeliharaan kenderaan sehingga kenderaan dapat berjalan dengan baik sepanjang masa. Jika hal itu diperlukan bagi sebuah kenderaan, demikian juga bagi kehidupan manusia, dan semua makhluk yang hidup. Hidup adalah bergerak, dan setiap yang bergerak diperlukan suatu system pemeliharaan sehingga kehidupan akan tetap berjalan dengan baik. Berarti dalam suatu kehidupan diperlukan sistem perawatan dan pemeliharaan, dan untuk bengkel kehidupan manusia dalam satu tahun itulah diperlukan bengkel ramadhan, untuk memperbaiki dan men-service seluruh anggota badan manusia, roh manusia, akal manusia dan emosi manusia, serta suku cadang manusia yang lain.

Jika kita memasuki bulan ramadhan, maka yang pertama kita lakukan adalah shalat taraweh. Shalat taraweh jika kita umpamakan dengan kenderaan adalah untuk mengisi air bateri agar batere tetap kuat dan dalam kondisi yang baik. Manusia mempunyai jiwa dan ruh. Jiwa dan ruh manusia adalah bagaikan sebuah batere. Jika batere perlu diisi ulang, sehingga kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai bahan penggerak, demikian juga dengan jiwa dan ruh manusia. Pengisian ruh adalah dengan salat, itulah sebabnya rasulullah jika akan salat berkata kepada Bilal bin rabah, Yaa Bilaal, arihna bissalah…Wahai Bilal tenangkan jiwa kami dengan shalat. Berarti shalat adalah pengisian jiwa dan ruh agar tetap kuat. Untuk itu maka malam ramadhan pertama yang perlu diperrbaiki adalah ruh dan jiwa manusia dengan melakukan shalat taraweh baik itu delapan atau dua puluh rakaat. Sebaiknya kita tidak perlu bertengkar tentang bilangan rakaat, karena dalam ibadah shalat biasanya ada bilangan minimal danm maksimal. Jika dalam shalat duha minimal dua rakaat, maksimal delapan rakaat, dalam shalat witir minimal satu rakaat dan maksimal sebelas rakaat, tergantung kepada kemampuan dan keinginan kita untuk melaksanakannya, demikian juga dengan shalat taraweh, minimal delapan rakaat dan boleh juga duapuluh rakaat. Air bateripun demikian ada batas minimal dan batas maksimal dalam pengisiannya. Sepatutnya yang menjadi perhatian kita bukanlah bilangan, tetapi kualitas shalat taraweh yang dilakukan, apakah shalat tersebut sudah dapat menguatkan hubungan ruh dan jiwa kita kepada Allah taala. Oleh sebab itu lakukanlah shalat dengan penuh khusyu tanpa terburu-buru, sehingga shalat menjadi sebuah kenikmatan jiwa, kekuatan ruh bukan menjadi beban dan ajang pertengkaran.

Setelah shalat taraweh sebagai pengisian bateri kehidupan, maka kita melakukan tadarus al Quran, sebab menjadi tradisi nabi melakukan tadarus al quran bersama malaikat jibril sepanjang bulan ramadhan. Tadarus al Quran adalah untuk memperbaiki hati dan otak manusia. Hati manusia setelah dipakai selama setahun, kadang-kadang berkarat, untuk itu diperlukan sebuah proses pembersihan karat hati terlebih dahulu. Dalam sebuah hadis rasulullah saw bersabda : " Sesungguhnya hati manusia itu dapat berkarat bagaikan besi yang berkarat ". Sahabat bertanya : Ya rasulullah, jika demikian apakah caranya untuk membersihkan karat hati tersebut ? ". rasulullah saw menjawab : " Karat hati itu hanya dapat dibersihkan dengan bacaan al Quran dan mengingat kematian ". ( hadis riwayat baihaqi ).

Sebagaimana dalam shalat sunat taraweh ada batas minimal, demikian juga dalam membaca Al Quran, maka untuk membersihkan hati diperlukan bacaan al quran walaupun dilakukan dengan membaca tanpa mengetahui makna. Tetapi lebih baik lagi jika membaca dengan getaran hati dan penghayatan akan makna yang terkandung di dalamnya, inilah maksud daripada kalimat " tadarus". Tadarus dari kalimat " tadarasa – yayatadaru- tadarusan " yang bermakna mempelajari sesuatu, berate tadarus al Quran adalah membaca, dan mempelajari ayat-ayat yang terkandung dalam al Quran. Jika dengan membaca saja sudah dapat membersihkan karatnya hati, maka dengan tadarus atau tadabur al quran kita dapat memasukkan informasi, pesan dari ayat-ayat al Quran ke dalam otak kanan kita, sebagaimana kita mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Tujuan dengan tadarus al Quran adalah memasukkan kembali pedoman hidup, informasi al quran ke dalam memori otak kita, sehingga dengan tadarus berarti membuang informasi yang salah tentang kehidupan seperti cara berpikir kapitalis, sekular, dan lain sebagainya, menjadi cara berpikir al quran. Jika dalam berpikir secular kita melihat bahwa dunia ini adalah kesenangan, maka berpikir al quran kita akan melihat bahwa dunia ini adalah ujian, demikian seterusnya. JIka kita bandingkan dengan kenderaan , maka tadarus al quran adalah bagaikan proses memperbaiki dan mentune-up mesin kenderaan sehingga mesin dapat berjalan dengan lebih baik.

Setelah tadarus, maka proses begkal ramadhan adalah sahur. Sahur secara bahasa adalah berjaga diwaktu malam. Makan sahur adalah proses penjagaan diri daripada keadaan lapar pada esok hari. Manusia berjaga di waktu malam juga diharapkan untuk melakukan shalat tahajud, bermunajat kepada Allah, dan memohon ampun kepadaNya, sebab dalam sebuah hadis : " Tuhan akan turun setiap malam ke langit pertama di sepertiga malam terakhir dan berfirman : Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku akan menjawabnya, Siapa yang meminta kepadaKu, Aku akan memberinya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu, Aku akan memberi ampunan kepadanya " ( riwayat Bukhari ).Dengan tahajud kita munajat, melaporkan rencana kerja kita untuk esok hari dan meminta persetujuanNya, rahmatNya, pertolongan dan perlindunganNya. dengan Allah. Proses sahur adalah proses penjagaan diri, dan jika dibandingkan dengan kenderaan adalah memperbaiki kaca spion, lampu tangan, dan lain sebagainya.

Setelah sahur , kita akan memasuki proses berpuasa dengan menahan diri daripada segala yang membatalkan puasa, dan menahan diri daripada keinginan dan nafsu. Inilah yang disebut dengan " imsak ", yaitu menaahan diri daripada yang membatalkan dan sesuatu yang dapat menghilangkan pahala puasa. Imsak kelas ekonomi, adalah menahan diri daripada makan dan minum dan yang membatalkan puasa. Imsak kelas eksekutif adalah bukan sahaja menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan pandangan, penglihatan, perkatan, tangan dan kaki dari segala tindakan tercela. Imsak kelas super eksekutif adalah menahan diri dari makan dan minum, dari perbuatan terscela dan juga menahan fokus perhatian dari segala sesuatu yang dapat melupakan Tuhan, sehinnga fokus segala perbuatan dan kehidupan adalah zkrullah, ibadah kepada Allah. Proses imsak ( manahan diri ) atau istilah yang dikenal dengan nama puasa ini jika kita umpamakan dengan kederaan masuk bengkel adalah memperbaiki rem baik itu rem belakang atau rem depan, sehingga pengemudi dapat mengawal diri dalam menjalankan kenderaannya. Inilah yang disebutkan nabi dalam hadis " al-Shaumu junnah", artinya "Puasa itu adalah benteng kehidupan ".

Setelah itu kita memasuki waktu berbuka puasa ( iftar ). Dengan berbuka puasa kita memasukkan energi ke dalam badan sehingga badan dapat berjalan dengan baik, demikian juga berbuka dimisalkan dengan memperbaiki " gas ', sehingga kenderaan dapat berjalan dengan baik. Seorang pakar kesehatan dari Amerika dalam buku " The Miracle of Fasting " berkata bahwa puasa tiga puluh hari dalam setahun itu dapat menghilangkan toksid yang terdapat di dalam tubuh manusia. Demikian juga dalam sebuah hadis disebutkan " , berpuasalah kamu maka kamu akan sehat " ( thabrani ) berati dengan puasa kita sedang memperbaiki kesehatan badan kita sehingga kita dapat berjalan dengan baik pada kehidupan mendatang.

Iftar juga bermakna kembali kepada fitrah yang suci, sehingga jika manusia menjalani proses ramadan dengan tetap menjaga kualitas taraweh, kualitas tadarus, kualitas sahur dan kualitas imsak, maka dia telah melakuakn sebuah proses penyucian diri ( iftar ) sehari demi sehari sampai satu bulan, sehingga setelah menjalani proses iftar selama sebulan, barulah proses iftar itu dapat menyucikan kehidupan secara totalitas, baik ruhnya, hati dan otaknya, emosi dan perbuatannya, sehingga pada akhir ramadhan kita akan menjadi manusia yang kembali kepada fitrah yang suci ( idul fitri ), sebagimana kenderaan dimasukkan ke dalam bengkel setelah proses beberapa hari maka kenderaan itu mempunyai kualiti lebih baik lagi seperti kenderaan yang baru. Selamat menjalani bengkel ramadhan. Fa'tabiru ya ulil albaab. ( Muhammad Arifin ismail ).





FADHILAT BULAN RAMADHAN

Ramadhan berasal dari kata bahasa Arab “ Ra – ma – dha “ yang bermakna “ Panas yang dapat membakar sesuatu “. Maka oleh karena itu, makna bulan ramadhan secara bahasa adalah bulan yang dapat membakar. Menurut para ulama bulan ramadhan berarti bulan yang dapat membakar dosa-dosa dengan melakukan ibadah puasa, menahan diri dari makan dan minum dan segala yangdapat membatalkan ibadah tersebut. Ada beberapa keutamaan bulan ramadhan :

1. Pada bulan ramadhan telah diturunkan semua kitab-kitab suci dan sahifah suci baik itu Sahifah Ibrahim, kitab suci Al Quran, Taurat, Injil dan Zabur. Menurut sebuah riwayat, Sahifah Ibrahim diturunkan pada awal ramadhan. Taurat diturunkan pada malam ke-enam ramadhan setelah 700 tahun dari sahifah Ibrahim. Kitab Zabur diturunkan kpada Nabi Daud pada malam ketiga belas ramadhan setelah 500 tahun dari turunnya Zabur. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa pada malam ke-delapan belas ramadhan setelah 1200 tahun diturunkannya kitab zabur. Kitab suci Al Qur an diturunkan pada malam ke-dua puluh tujuh ramadhan setelah 620 tahun dari turunnya Injil.

2. Rasulullah saw bersabda : “ Sekiranya ummatku mengetahui rahasia yang terkandung dalam bulan ramadhan, maka mereka berharap agar ramadhan itu berlaku untuk sepanjang tahun “. Para ulama menyatakan hal ini disebabkan bahwa pada bulan ramadhan tersebut seluruh kebaikan akan dikumpulkan, semua perbuatan yang dilaksanakan dengan ketaatan kepada Tuhan akan diterima, semua doa akan dikabulkan, dan semua dosa akan diampunkan, dan surga akan merindukan kedatangan mereka. Menurut Rasulullah saw dalam sebuah hadis menyatakan bahwa surga merindukan kedatangan empat jenis manusia yaitu mereka yang selalu membaca Al Quran di bulan ramadhan, mereka yang selalu menjaga lisan , mereka yang selalu memberi makan kepada orang yang lapar, dan mereka yang selalu berpuasa di dalam bulan ramadhan.

3. Dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa apabila terbitlah bulan sabit di awal ramadhan, maka berteriaklah Arsy, Kursi, dan seluruh malaikat beserta segala sesuatu yang berada di bawahnya, mengucapkan kata-kata yang bermakna : “ Kebaikan dan kemuliaan bagi umat Nabi Muhammad saw karena Allah Taala telah memberikan kemuliaan kepada mereka pada bulan ini”. Pada malam itu seluruh makhluk baik itu matahari, bulan, bintang-bintang , seluruh planet, burung-burung yang beterbangan di udara, ikan-ikan yang berada di dalam air dan seluruh makhluk yang bernyawa yang berada di atas permukaan dunia – kecuali syetan yang terkutuk - semuanya beristighfar, memohon agar Allah memberikan ampunan-Nya kepada mereka. Menjelang waktu subuh, maka Allah Taala menerima permintaan dan permohonan mereka itu semua, sehingga tidak ada seorangpun yang tidak mendapat ampunan-Nya. Kemudian Allah Taala berkata kepada malaikat : “ Jadikanlah dan tujukanlah seluruh ibadah shalat serta tasbih kalian pada bulan ramadhan ini untuk ummat Muhammad saw “.

4. Sayidina Umar bin Khattab r.a menceritakan bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “ Apabila seseorang kamu terbangun dari tidurnya di dalam bulan ramadhan, menggerakkan badannya yang masih berada di atas tempat tidur ke kiri dan ke kanan, maka tempat tidur itu akan berkata :

“ Apa yang sedang engkau lakukan ini..? Bangkitlah dari tidurmu, maka Allah Taala akan memberikan keberkatan-Nya , kasih sayang-Nya kepadamu “. Apabila dia berdiri untuk mendirikan shalat, maka tilam itupun berdoa : “ Ya Allah berikanlah kepadanya tilam yang tinggi “. Apabila dia memakai pakaiannya, maka pakaian itu berdoa : “ Ya Allah berikanlah kepadanya perhiasan surga”.

Apabila dia memakain alas kaki ( sliper ) maka alas kaki itupun berdoa : “ Ya Allah tetapkanlah kedua kakinya di atas shiraat ( jembatan ) di akhirat nanti “. Apabila dia mengangkat gayung untuk mengambil air wudhu’ maka gayung tersebut akan berdoa dan berkata: “ Ya Allah berikanlah kepadanya gayung surga “. Apabila dia mengambil wudhu’, maka air itu berkata : “ Ya Allah sucikanlah diri orang ini daripada dosa dan kesalahan“. Apabila bersiap untuk melaksanakan ibadah shalat , maka rumah tempat dimana dia shalat tersebut akan berdoa: “ Ya Allah lapangkanlah kuburannya , terangilah lobang kuburannya dengan cahaya, tambahkanlah rahmat baginya “. Allah subhana wa taala akan memandangnya dengan penuh rahmat dan sewaktu dia berdoa, maka Allah menjawab: “ Wahai hambaku.seaktu kamu berdoa ,maka Kami akan mengabulkannya. Kamu telah meminta sesuatu , maka Kami akan memberikannya. Kamu telah meminta ampun, maka Kami adalah yang memberi ampunan kepadamu sekalian “.

5. Menurut sebuah riwayat, Allah berkata kepada nabi Musa a.s. Aku telah memberikan dua cahaya bagi umat Muhammad agar mereka tidak mengalami kegelapan di dua tempat. Musa bertanya : ‘ Apakah kedua cahaya itu ya Tuhan ..? “. Allah taala menjawab : “ Nur Ramadhan dan Nur Al Quran “. Musa kembali bertanya : ‘ Apakah kedua kegelapan tersebut “. Allah taala menjawab : Kegelapan di dalam kuburan dan kegelapan di hari kiamat nanti “.

6. Anas bin Malik menceritakan bahwa Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam telah bersabda : ‘ Barangsiapa yang menghadiri majlis ilmu dalam bulan ramadhan, maka Allah akan menuliskan baginya pahala ibadah setahun bagi setiap langkah yang dilakukannya, dan nanti dia akan berada bersamaku di atas Arsy. Barangsiapa yang senantiasa melakukan shalat berjamaah di dalam ramadhan, maka setiap rakaat yang dilakukannya akan dibalas dengan satu buah kota yang penuh dengan nikmat Allah. Barangsiapa yang berbuat baik kepada kedua ibubapanya slama bulan ramadhan, maka dia akan mndapat pandangan kasih sayang daripada Allah subhana wa Taala, dan aku akan menjadi pelindung baginya di dalam surga. Jika seorang isteri berbuat sesuatu untuk mendapatkan ridha suaminya dalam bulan ramadhan, maka dia akan mendapat pahala Maryam (ibunda Nabi Musa) dan Asiah (istri Firaun yang tetap beriman ). Barangsiapa yang membantu hajat dan kesusahan seorang muslim yang lain di dalam bulan ramadhan, maka Allah akan membantu hajat dan keperluannya di hari kiamat “.

7. Rasulullah saw bersabda ; ‘ Apabila datanglah awal bulan ramadhan, maka syetan – syetan dan jin akan diikat dengan rantai, pintu neraka akan ditutup, pintu surga akan dibuka dan pada setiap malam dalam bulan ramadhan itu Allah subhana wa taala berkata tiga hal : (1) Adakah orang yang meminta sesuatu, maka Aku akan memberikan apa yang diminta olehnya (2) Adakah orang yang bertaubat kepada-KU, maka AKU akan menerima taubatnya (3) Adakah orang yang beristighfar kepada-KU, maka AKU akan memberi ampunan kepadanya .

8. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwasanya : “ Apabila tiba awal bulan ramadhan maka Allah Taala berkata : “ Siapa yang mencintai Kami, maka Kami akan mencintainya. Siapa yang meminta sesuatu kepada Kami, maka Kami akan memberi apa yang dipintanya. Siapa yang ber-istighfar kepada Kami, maka Kami akan memberi ampunan kepadanya, dengan berkat kemuliaan bulan ramadhan “. Kemudian Allah subhana wa taala menyuruh malaikat al-kiram al-katibin ( malaikat pencatat amal ) untuk mencatatkan kebaikan-kebaikan mereka dan tidak mencatatkan keburukan mereka serta menghapuskan segala kesalahan dan dosa-dosa mereka yang telah lalu.

9. Dalam riwayat lain disebutkan : “ Barangsiapa yang bergembira dengan datangnya bulan ramadhan, maka Allah Taala mengharamkan badannya dari siksa api neraka “.



FADHILAT BERPUASA

1. Puasa itu dapat mengendalikan dan mengatur nafsu syahwat. Rasulullah saw bersabda ; ‘ Wahai para pemuda, jika kamu telah mempunyai kemampuan maka laksanakanlah nikah, karena nikah itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu untuk nikah maka hendaklah melakukan puasa karena puasa itu merupakan pelindung “.
2. Rasulullah saw bersabda : “ Setiap amalan anak Adam itu adalah untuk diri mereka sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-KU dan AKU yang akan membalasnya “.
3. Diriwayatkan bahwasanya nabi Muhammad saw bersabda : “ Aku beri keistimewaaan bagi umatku dalam lima perkara. Pertama, jika datang awal ramadhan maka Allah Taala akan melihat mereka dengan penuh kasih sayang, dan barangsiapa yang dilihat oleh Allah dengan pandangan rahmah, maka dia tidak akan disiksa selamanya. Kedua, Allah Taala menyuruh malaikat untuk memintakan ampun bagi umatku. Ketiga, Bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah daripada minyak kesturi. Ke-empat, Allah taala berkata kepada surga : “ Berhiaslah kamu wahai surga untuk menyambut kebaikan hamba-hambaKu yang beriman. Mereka itulah yang akan menjadi wali-waliKU. Kelima, Allah Taala akan memberi ampunan-Nya kepada umatku sekalian.”.

4. Rasulullah saw bersabda : “ Barangsiapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala daripada Allah Taala, maka Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya “.

5. Jabir menceritakan bahwa rasulullah saw pernah bersabda : ‘ Jika datanglah malam terakhir dari bulan ramadhan, maka menangislah langit , bumi, dan seluruh malaikat karena melihat musibah yang datang kepada umat Muhammad “. Sahabat bertanya : Musibah apakah itu ya Rasulullah..Rasul menjawab : Musibah itu adalah dengan kepergian dan berakhirnya bulan ramadhan, sebab pada bulan tersebut segala doa dikabulkan; segala sedekah akan diterima, segala kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya, dan setiap siksaan akan ditunda “. Musibah apakah yang lebih besar daripada musibah terputusnya dan berakhirnya segala sesuatu keutamaan tersebut…?


AMALAN RAMADHAN

1. Doa ketika melihat anak bulan di malam pertama ramadhan.

Rasulullah saw selalu berdoa setiap melihat anak bulan di awal malam ramadhan dengan ucapan : “ Wahai Tuhan yang telah menampakkan awal bulan kepada kami dengan aman dan iman, dengan selamat dan Islam..Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah..hilal (anak bulan ) yang benar dan baik “.

2. Berniat puasa pada malam hari.

Rasul bersabda : “ Barangsiapa tidak membulatkan niatnya untuk berpuasa sebelum fajar ( subuh ), maka tidak ada puasa baginya “.

Niat itu di dalam hati ; tetapi untuk menguatkan niat tersebut sebaiknya dilafadzkan dengan ucapan : Nawaitu shauma ghaadin an syahri ramadhaan ada’an lillahi taala ( Aku berniat untuk melakukan puasa bulan ramadhan esok hari karena Allah “

3. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dan yang membatalkan pahala berpuasa.

Ulama membagi puasa dalam tiga macam :
a. Puasa awam ( kelas biasa /bisnis) yaitu menahan diri dari makan, minum, dan melakukan hubungan kelamin.

b. Puasa khas ( kelas eksekutif ): yaitu puasa anggota badan dari segala larangan Tuhan dengan cara

(1) menjaga mata dari memandang yang dilarang agama.
(2) menjaga mulut dari pada dusta,
ghibah, fitnah, dan sumpah palsu.
(3)menjaga telinga daripada
mendengarkan suara yang tidak baik
(4) menjaga anggota tangan dan kaki dari
perbuatan yang buruk.dan menjaga perut dari makanan yang syubhat.
(5)tidak memasukkan makanan yang halal kedalam perut dengan berlebih-lebihan.

c. Puasa Khawasul khawas ( kelas Super eksekutif ): yaitu puasa orang-orang shaleh dengan menahan hati dan pikiran daripada keinginan duniawi.

Rasulullah saw bersabda : “ Barangsiapa yang tidak dapat meninggalkan perkataan dan perbuatan yang buruk maka Allah tidak menghendaki dia untuk meninggalkan makan dan minumannya “ .

Anas bin Malik berkata bahwasanya rasulullah bersabda : “ Ada beberapa perkara yang dapat menggugurkan pahala berpuasa yaitu : Dusta, Ghibah, Namiimah (memfitnah) bersumpah palsu, dan memandang dengan pandangan penuh syahwat “.

Dalam hadis lain Rasul bersabda : “ Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapat apa-apa kecuali hanya lapar dan dahaga “.

Dalam hadis lain Rasul juga bersabda : ‘ Tidak ada tempat yang lebih dibenci oleh Allah melainkan daripada perut yang dipenuhi oleh makanan halal secara berlebih-lebihan “.

4. Bersegera sewaktu berbuka

Rasul bersabda : Alah berkata : ‘ Hamba yang paling AKU cintai adalah mereka yang bersegera dalam berbuka puasa “.

5. Berbuka dengan kurma atau air.

Rasul bersabda : “ Jika seseorang itu berbuka, maka berbukalah dengan kurma. Jika dia tidak mendapat kurma, maka berbukalah dengan air putih, karena dia itu adalah pembersih “.

6. Membaca doa sewaktu berbuka

Dalam hadis disebutkan : “ Bagi orang yang berpuasa ada doa yang tidak akan ditolak, yaitu ketika dia berbuka “. Apabila berbuka rasulullah berdoa : “ Allahumma laka sumtu wa alaa rizqika afthartu “ (Ya Allah hanya untuk Engkau aku berpuasa dan dengan rezeki–Mu aku berbuka)

“ Allahumma laka shumna, wa ala rizqika aftharnaa fataqabal minna innaka antas sami’ul alim “ (Ya Allah..hanya untuk-Mu kami berpuasa, dan dengan rezki-Mu kami berbuka, maka terimalah puasa kami sesungguhnya Engkau Maha mendengar dan Maha Mengetahui ).

7. Memberikan makanan berbuka kepada orang lain

Rasul bersabda : ‘ Barangsiapa memberikan makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia memperoleh pahala sama dengan orang yang berpuasa, sedangkan pahala orang yang berpuasa itu sendiri tidak berkurang sedikitpun “. ( Tirmidzi ).

8. Tadarus Al Qur an dan bersedekah

Dari Ibnu Abbas, rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan dan sikap kedermawanannya itu lebih besar lagi terlihat pada waktu bulan ramadhan ketika malaikat jibril menemuinya. Malaikat Jibril biasa menemuinya pada setiap malam Ramadhan, mengadakan tadarus al Qur an ( riwayat bukhari – muslim )

9. Melakukan shalat sunat di malam hari ( qiyamullail )

Rasul bersabda : “ Barangsiapa yang mendirikan ( shalat ) di bulan ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu “.

Shalat sunat tarawih adalah shalat sunat yang dilakukan setelah shalat isya di malam hari sebanyak 8 rakaat atau 20 rakaat. Kemudian di tutup dengan shalat witir sebanyak 3 rakaat. Shalat sunat tarawih ini boleh dilakukan perseorangan juga boleh dilakukan berjamaah.

10. Meng-akhirkan makan sahur.

Rasulullah saw bersabda : “ sahurlah kamu karena dalam makan sahur itu ada keberkahan “. Rasulullah saw ditanya berapa lama jarak antara makan sahur dan waktu mendirikan shalat ( subuh ). Rasul menjawab : “ Lima puluh ayat al Qur an “.

11. Beri’tikaf di masjid terutama pada sepuluh akhir ramadhan.

Rasulullah saw bersabda : “ Siapa yang akan beri’tikaf denganku maka hendaklah ia beri’tikaf pada sepuluh akhir ramadhan “ .

12. Memperbanyak ibadah di malam Lailatul Qadar.

Rasul bersabda : lailatul Qadar itu pada bulan ramadhan. Oleh sebab itu hendaklah kamu mencarinya pada sepuluh hari terakhir, karena ia terdapat pada hari-hari ganjil yaitu pada malam 21, atau 23 atau 25 atau 27 atau 29 atau malam terakhir



LAILATUL QADAR: Merebut Piala ramadhan

Jika seseorang itu sedang mengikuti sebuah pertandingan, maka dia akan selalu mengingat, bahwa kalau menang pasti akan mendapat piala ; sebagai bukti prestasi Piala yang akandiraihnya, merupakan bukti keunggulan prestasi dan kedudukan, dari piala tingkat kecamatan sampai piala dunia. Demikian juga dengan puasa ramadhan, di akhir pertandingan, pewerta ramadhan akan mendapatkan piala sebagai bukti prestasi puasa yang dilakukannya. Oleh sebab itu, setiap mendengar bulan ramadhan, pasti dalam pikiran kita teringat sebuah piala yang diperebutkan yaitu sebuah malam yang istimewa dikenal dengan malam Lailatul Qadar. Sebuah malam yang sangat istimewa, malam yang penuh dengan keberkatan, malam kemuliaan, malam yang lebih baik daripada seribu bulan, malam yang penuh dengan kesejahteraan sampai kepada terbit fajar, malam dimana turun malaikat dengan izin daripada-Nya, dan juga merupakan malam diturunkannya Kitab suci Al Quranil Karim dari Lauh Mahfudz di langit ke tujuh kepada Baitul Izza di langit pertama. Untuk mengekalkan kemuliaan malam tersebut, maka Allah Taala menerangkan tentang malam tersebut dalam kitab Suci Al Quran : “ Sesungguhnya telah Kami turunkan Al Quran pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apa itu malam Lailatul Qadar. Itulah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu malaikat turun dengan izin Allah untuk mengatur segala urrusan. Pada malam itu adalah malam yang penuh dengan kesejahteraan sampai kepada terbit fajar “ ( Surah Al qadar : 1 – 5 ). Dalam ayat yang lain juga disebutkan : “ Ha..Mim, dan Kitab yang nyata, Sesungguhnya Kami turunkan Al Quran pada malam yang penuh keberkatan “ ( Surah al Dukhan : 1-3 ). Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan bahwa kitab yang diturunkan itu adalah kitab suci Al Quran yang diturunkan pada malam Lailatul Qadar dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izza di langit yang pertama. Dari petikan ayat tersebut dapat kita lihat bahwasanya malam Lailatiu Qadar itu adalah suatu malam yang di dalamnya diturunkan kitab suci Al Quran secara keseluruhan. Kejadian ini terjadi hanya sekali, dan malam lailatul qadar yang terjadi setiap ramadhan adalah merupakan hari peringatan yang memiliki keistimewaan luar biasa. Malam lailatul qadar juga merupakan suatu malam di dalam malam-malam ramadhan dimana mempunyai keistimewaan sampai terbit fajar dan nilainya lebih baik daripada seribu bulan.

Mengenai kapan terjadinya malam lailatu Qadar itu, ada berbagai pendapat. Ada yang mengatakan bahwa malam lailatul qadar itu terjadi pada malam duapuluh tujuh ramadhan dengan landasan sebuah hadis : “ Siapapaun yang mengintainya, maka hendaklah mengintainya pada malam ke dua puluh tujuh “ ( hadis riwayat Ahmad dari Ibnu Umar ). Perintah Rasul untuk mengintai malam mulai tersebut pada malam duapuluh tukuh bukan suatu kepastian tetapi merupakan suatu kemungkinan. Sebab dalam hadis lain disebutkan bahwa Ubadah bin Samith berkata bahwa rasulullah telah memberitakan kepadaku tentang lailatul Qadar. Rasulullah bersabda : “ Lailatul qadar terjadi pada bulan ramadhan, dalam sepuluh malam terakhir. Malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dua puluh sembilan dan malam yang terakhir “ ( hadis riwayat Ahmad ). Malam lailatul Qadar itu mempunyai banyak keistimewaan yaitu : (1) malam diturunkannya kitab suci Al Quranul Karim (2) malam yang lebih baik daripada seribu bulan, sehingga menurut pendapat ulama nilai ibadah pada malam itu lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan (3) Pada malam itu malaikat jibril turun untuk mengatur segala urusan (4) Malam yang penuh kesejahteraan sampai terbit fajar. Disebabkan keistimewaan yang begitu hebatlah maka setiap muslim diberi Allah kesempatan untuk merebut peluang menjadi millioner pahala, dengan berjaga-jaga pada sepuluh akhir bulan ramadhan. Malam itu dapat diisi dengan amal ibadah kepada Allah baik itu shalat, membaca Al Quran, berzikir dan berdoa. Berzikir dengan makna melihat diri kita di masa lalu, dan melihat sejauh mana kita telah melaksanakan peintah Allah; mengadakan muhasabah, kemudian berdoa, dalam arti merancang masa depan yang lebih baik, empersiapkan diri untuk kehidupan tahun dpar. Oleh sebab itu lailatul Qadar juga disebut dngan malam merancang masa depan, malam kita mengajukan proposal hidup kepada Tuhan, dan malam keputusan Tuhan atas doa dan proposal kita. Jika doa dan proposal kita ajukan diterima dengan baik, dan Tuhan menyetujuinya maka hidup kita akan lebih baik sepeprti nilai hidup seribu bulan. Oleh sebab itu lailatul Qadar juga bermakna Malam Keputusan sebab di malam itu Tuhan memutuskan segala perkara untuk tahun yang akan datang sebagaimana makna ayat " malam itu malaikat turun untuk mengatur segala urusan dengan izin Tuhan " ( Surah al Qadar : 4).

Siti Aisyah pernah bertanya kepada nabi tentang doa apa yang baik dibaca pada malam tersebut.: wahai rasulullah bagaimana jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah malam lailatul qadar.? Rasulullah saw menjawab : ‘ Bacalah doa : Allahumma innaka afuwwun kariimun tuhibbul afwa fa’fu anni , ya Allah sesungguhnya Engkau ini Maha pemberi maaf dan Maha pemurah senang untuk memberikan maaf, maka maafkanlah dan ampunkanlah dosa-dosaku “. ( hadis riwayat Ahmad, Ibnu Majah dan disahihkan oleh Tirmidzi ). Doa ini boleh dibaca, dan juga boleh ditambah dengan doa-doa yang lain yang sekiranya lebih sesuai dengan keperluan kita. Selain berdoa, kita boleh mengisi malam lailatul qadar dengan ibadah lain, baik itu shalat – shalat sunat seperti shalat tahajjud, shalat tasbih, shalat hajat, dan juga dengan berzikir membaca istighfar, astaghfirullahal adzim..memohon ampun atas segala dosa, membaca tasbih, subhanallah.., membaca tahmid, alhamdulillah, dan zikir-zikir lain sebagainya. Juga boleh diisi dengan membaca al quran secara tilawah, atau membaca Al Quran dengan tadabbur yaitu membaca ayat dengan arti dan makna yang terkandung di dalamnya , atau dengan mengadakan diskusi tentang makna yang terkandung di dalamnya. Paling tidak kita melakukan I’tikaf, mengadakan muhasabah diri.


Hal yang sangat penting adalah jangan sampai malam lailatul qadar lewat di depan kita sedangkan kita tidak melakukan apa –apa, ini sama dengan seseorang yang mendapat peluang menjadi millioner, tetapi dia tidak mau mengambil hadiah tersebut, maka orang ini adalah orang yang sangat rugi sebab tidak dapat mengambil kesempatan yang diberikan kepadanya. Agar malam Lailatul qadar itu tidak terlewat begitu saja, maka sudah sepatutnya kita berjaga-jaga sejak dari malam duapuluh satu sampai akhir ramadhan. Itulah sebabnya Rasulullah saw sendiri selalu berjaga-jaga dalam malam sepuluh akhir ramadhan. Dalam sebuah hadis juga disebutkan bahwa : “ barangsiapa yang beribadat pada malam Lailatul qadar dengan penuh iman dan mengharapkan keridhaan Allah maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya “ ( hadis riwayat Bukhari Muslim ).

Dalam menghadapi malam Lailatul Qadar, rasulullah bukan saja bangun berjaga-jaga dengan melakukan ibadah tetapi juga membangunkan keluarganya , isteri dan anak-anaknya agar sama-sama berjaga-jaga untuk mendapatkan keistimewaan malam tersebut. Dalam sebuah hadis disebutkan ; “ Ketika telah masuk malam sepuluh ramadhan terakhir, maka nabi Muhammad saw menghidupkan malam tersebut dengan membangunkan keluarganya serta mengencangkan sarungnya “ ( Hadis riwayat Bukhari dan Muslim ). Hadis yang lain juga sama menyebutkan ; ‘ rasulullah membangunkan keluarganya dan menyingsingkan sarungnya “ ( hadis riwayat Tirmidzi dan Ali bin Abi Thalib ). Yang dimaksdu dengan menyingsingkan sarungnya, atau mengencangkan sarungnya adalah rasulullah saw selama malam terakhir tersebut sibuk beribadah, sehingga beliau tidak menggauli isterinya , walaupun pada malam hari. Barrti selama malam sepuluh tersebut, baik nabi maupu isterinya semua sibuk beribadah kepada Allah.

Dari keterangan diatas dapat juga kita ambil pelajaran bahwa pada malam sepuluh terakhir, baik itusuami , isteri, anak-anak, sepatutnya disibukkan dengan ibadah seperti shalat, zikir, membaca al quran dan lain sebagainya. Janga sampai terjadi seperti budaya sekarang ini, dimana pada malam sepuluh ramadhan, apalagi malam-malam akhir ramadhan, suami isteri dan anak-anak bukan diajak beribadah, tetapi diajak shoping untuk membeli keperluan hari raya. Ada lagi sekelompok orang kalau malam sepuluh akhir, ayah sibuk urus kartu lebaran, isteri sibuk urus kue lebaran, dan anak-anak sibuk urus mercon, petasan, kembang api dan beli lilin. Padahal nabi Muhammad pada malam sepuluh terakhir, bergaul dengan isteri saja sudah tidak sempat lagi, apalagi yang lain. Tapi kita sekarang, sibuk yang lain, sibuk shoping, sibuk ini dan itu sampai ibadah pun tak sempat lagi, kecuali yang wajib-wajib saja, apalagi untuk itikaf dan muhasabah.

Ada beberapa tanda yang terjadi pada malam lailatul qadar. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa “ Matahari pada pagi harinya terbit berwarna putih, tidak bercahaya “ ( hadis riwayat muslim ). Dari hadis ini dapat kita simpulkan bahwa jika malam itu adalah malam Lailatul qadar, maka matahari yang terbit pada keesokan harinya akan terbit dengan warna yang pudar, tidak bercahaya. Dalam hadis yang lain juga disebutkan ; “ Terang dan lapang, tidak panas dan tidak sejuk, matahari terbit pada pagi harinya tanpa cahaya “ . Tanda-tanda ini sembagaimana tersebut dalam hadis adalah tanda setelah terjadinya Lailatul Qadar, bukan sebelumnya. Tanda tersebut juga membuktikan bahwa lailatul qadar bukanlah suatu dongengan belaka, teapi sesuatu yang telah terjadi. Oleh sebab itu tanda yang ada adalah tandasetelah terjadinya malam lailatul qadar, bukan sebelumnya. Sehingga dengan demikian kita akan berjaga-jaga setiap malam, karena kita tidak tahu apakah besok hari matahari akan terbit sebagaimana yang dinyatakan dalam tanda tersebut.

Malam lailatul qadar itu juga merupakan sebuah motivasi, sebab dengan adanya malam Lailatul Qadar, umat islam bertambah akhir ke ujung ramadhan akan bertambah giat melakukan ibadah , sebab sebagai muslim hari ini harus lebih baik daripada hari yang lalu. Jika tidak ada malam lailatul qadar, boleh jadi kita hanya semangat puasa dan tarawih di malam-malam pertama saja, dan tambah akhir tambah malas, sebab tidak ada yang dicari dan direbut. Bagaikan orang yang lomba lari, maka piala biasanya disediakan di garis finish, demikian juga ramadhan, piala ramadhan berupa lailatul qadar disediakan di garis finish, sehingga kita tambah lama tambah berpacu dengan ibadah. Lailatul Qadar di hadapan kita, siapa yang cepat dan taqwa dia yang akan dapat..mari berpacu merebut piala Lailatul qadar, yang bernilai lebih baik daripada seribu bulan. Belum tentu kesempatan ini kita dapatkan di tahun mendatang.. mari berlomba merebut piala dan pahala. " lailatul qadar ", sekaligus mendapatkan surat keputusan hidup untuk tahuun mendatang sehingga hidup kita lebih baik dari seribu bulan. Fastabiqul khairaat..!

Monday, August 20, 2007

UJIAN MERDEKA


““ Ini semua (nikmat ) adalah ujian bagiku apakah aku dapat bersyukur atau aku menjadi kufur “.( Surah an naml : 40 ).

Kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah bertepatan dengan hari Jum’at , 9 Ramadhan 1364 Hijriyah.Pada tahun ini, sejarah kembali berulang, dimana tanggal tujuh belas agustus bertepatan dengan hari Juma Sepintas lalu, hari kemerdekaan tersebut adalah merupakan peristiwa politik biasa, tanpa dijiwai oleh nilai-nilai ajaran Islam. Padahal dalam wawancara dengan Cindy adam, seorang wartawati Amerika, Bung Karno mengakui bahwa pemilihan tanggal tujuh belas Agustus tersebut dipengaruhi oleh kewajiban shalat yang dijalankan oleh setipa muslim sebanyak 17 rakaat dalam setiap hari. Demikian juga jika dalam bulan ramadhan, tanggal tujuh belas merupakan hari nuzulul Quran, turunnya Kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi setiap muslim. Dipilihnya hari Jum’at juga disebabkan karena hari Jum’at dalam ajaran Islam merupakan “ sayyidul ayyam “, hari yang terbaik. Itulah sebabnya Bung karno memilih hari proklamasi tersebut pada hari Jum’at dan bertepatan dengan tanggal tujuh belas.

Dalam pembukaan undang-undang dasar negara disebutkan bvahwa :..kemerdekaan adalah rahmat daripada Tuhan Yang Maha Esa..”. Memang benar, kemerdekaan suatu bangsa dari tangan penjajahan merupakan rahmat yang tidak ternilai harganya, Kemerdekaan hidup adalah rahmat daripada Allah. Rahmat berasal dari kalimat : ra-hi-ma –yarhamu “ yang bermakna sesuatu pemberian dan anugerah. Rahmat biasanya dihubungkan kepada pemberi rahmat , Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab tidak ada yang dapat memberikan sesuatu rahmat kecuali hanya Allah saja. Jika ada seseorang manusia berkeyakinan bahwa rahmat dapat bersumber daripada sealin Allah , maka orang itu telah terjatuh ke dalam kesesatan dan kemusyrikan. Sebab itu setiap bangsa harus meyakini bahwasanya kemerdekaan yang di dapat oleh bangsa Indonesia adalah rahmat daripada Allah semata-mata setelah masyarakat berjuang melawan penjajahan.

Konsekwensi daripada itu, maka setiap rahmat wajib disyukuri. Bangsa Indonesia, apalagi para elite politik yang sedang memegang kekuasaan wajib mensyukuri rahmar kemerdekaan tersebut. Persoalannya sekaarngh adalah bagaimanakah cara mensyukuri rahmat kemerdekaan tersebut..? islam telah mengajarkan bahwa cara mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah dengan menjalankan segala perintah dari Allah subhana wa taala, bukan dengan pesta music, hiburan, acara kembang api , yang mengeluarkan uang jutaan rupiah, sehingga menjadi suatu yang sia-suia, apalagi jika acara tersebut mengandung unsur maksiat. Kesyukuran nikmat dalam ajaran islam harus dengan cara melakukan segala sesuatu yang dapat mencapai ridha Allah subhana wa taala. Dalam Al Quran dijelaskan bagaimana doa Nabi Sulaiman untuk dapat mensyukuri nikmat sewaktu beliau mendengar semut memerintahkan anak buahnya untuk masuk ke lobang agar tidak terinjak oleh kaki nabi Sulaiman. Sulaiman merasa bersyukur sebab kakinya tidak menginjak semut yang sednag berjalan maka segera dia berdoa sebagaimana yang diceritakan dalam kitab suci Al Quran : ‘ Ya Tuhanku, berilah kepadaku ilham untuk dapat tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dengan cara mengerjakan amal yang shaleh yang Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat_mu ke dalam golongan hamba-Mu yang sholeh “ ( Qs. Al Naml : 27 ). Mengapa nabi sulaiman berdoa agar dapat bersyukur dengan baik dan benar ? Karena dia memahami bahwa segala rahmat dan nikmat merupakan ujian kepada manusia untuk dapat mensyukuri nikmat atau kufur dengan nikmat, sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran : “ Ini semua (nikmat ) adalah ujian bagiku apakah aku dapat bersyukur atau aku menjadi kufur “.( Surah an naml : 40 ).

Mensyukuri nikmat adalah dengan cara melaksanakan segala perintah Allah dan melakukan perbuatan yang sesuai dengan keridhaan-Nya. Jika kita melakukan hal yang tidak sesuai dengan perintah Allah, atau membiarkan maksiat dan kemungkaran meraja lela di bumi Indonesia, berarti bangsa Indonesia, terutama para elite politik yang sedang berkuasa tidak mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah diberikan oleh Allah kepada kita semua. Jika hal ini yang kita lakukan, maka tunggulah akibatnya sebagaimana janji Allah dalam Kitab suci Al Quran : “ Jika kamu bersyukur maka Aku akan menambah nikmat itu kepadamu tetapi jika kamu tidak bersyukur dengan melakukan pengingkaran kepada perintah Allah, maka sesungguhnya siksaan-KU amatlah pedih “ ( QS. Ibrahim : 7 ). Sudah saatnya kita merenung dan berpikir, apakah selama ini sejak dari pemerintahan orde lama, orede baru, dan pemerintahan reformasi ini bagsa Indonesia telah mensyukuri rahmat kemerdekaan ini dengan cara yang diridhai oleh Allah subhana wa taala..? Bukankah membiarkan segala kemaksiatan dan kemungkaran perupakan pengingkaran kepada rahmat kemerdekaan daripada Allah.
Banyak orang menyangka bahwa syukur atas rahmat Allah sudah cukup dengan mengatakan ucapan “ Alhamdulillah “, atau ditulis dalam undang-undang sebagaimana disebutkan diatas. Padahal menurut Ibnu Qayim dalam kitab Madarijusalikin, Kesyukuran atas nikmat harus dapat dibuktikan dengan amal perbuatan, sedanmgkan jkka mengucapkan kalimat “alhamduilillah “ itu bukan kesyukuran tetapi hanyalah pujian kepada Tuhan. Seorang ulama sufi, Al Junied ditanya bagaimanakah cara bersyukur? Al Juneid berkata : “ Bersykur dengan rahmat dan nikmat Allah adalah dengan tidak mempergunakan sedikitpun daripada nikmat Allah tersebut di dalam kemaksiatan dan pengingkaran kepadaNya “. Sebab itulah dalam kisah nabi Sulaiman menyatakan bahwa cara dia bersyukur dengan melakukan amal shaleh.
Tetapi sangat disayangkan banyak manusia pada hari ini setelah meyakini bahwa kemerdekaan tersebut merupakan rahmat dari Allah, tetapi setelah mendapat kemerdekaan tersebut, mereka mempergunakan kemerdekaan itu bukan untuk bribadah kepadaNya tetapi untuk melawan dan bermaksiat kepadaNya. Kemerdekaan yang didapat oleh seseorang bukanlah hasil kehebatan dia tetapi tidak darat lepas daripada kekuasaan Allah, rahmat dan kasih sayangNya kepada umat manusia. Maka apakah panttas jika manusia yang telah mendapat kemerdekaan tersebut mempergunakan rahmat yang diberikan untuk melakukan dosa dan kemasiatan..?
Setiap rahmat, nikmat dan pemberian dari Allah semuanya akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah di hari akhirat kelak. Dalam sebuah hadis Rasululah sedang memakan sebiji buah kurma dan sahabat-sahabat juga memakan buah kurma, pada itu Rasulullah saw bersabda : “ Ini semua nikmat Alah yang kamu semua akan ditanya pada hari kiamat nanti “. Dalam hadis yang lain juga disebutkan : “ Pada hari kiamat nanti Allah berkata kepada hambaNya : Bukankah Aku telah memberi kemuliaan kepadamu.? Bukankah aAku telah menjadikanmu sebagai penguasa..? Bukankah Aku telah memberimu keluarga..? Bukahkah Aku telah memberimu kenderaan kuda dan unta..? Bukahkah Aku telah membuatmu berkuasa..? …”. Dari hadis ini terlihat bahwa semua kenikmatan yang Allah berikan akan ditanya dan tidak ada suatu yang kecil akan lepas dari pertanyaan Allah di Mahkamah Ilahi.
Bukan saja manusia, sampai binatangpun dalam sebuah hadis akan ditanya. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa : “ Sesunguhnya pada hari kiamat nanti seekor kambing yang berkelahi dengan kedua tanduknya juga akan ditanya kenapa dia memakai tanduknya untuk berkelahi “. Dalam sebuah hadis sewaktu seorang sahabat Rasul memukul sahabat yang lain, maka Rasulullah bersabda : “ Demi nyawa Muhammad yang ada ditanganNya..nanti kamu semua akan ditanya sampai kepada kambing yang berkelahi dengan kawannya, dan juga serangga akan ditanya kenapa dia menggigit tangan seseorang lelaki “. Jika seekor kambing saja akan ditanya bagaimana dia memakai tanduknya apakah untuk berkelahi atau bukan, dan seekor serangga akan ditanya mengapa dia menggigit jari seseorang, maka bagaimanakah dengan segala nikmat kemerdekaan hidup yang Allah berikan kepada kita hari ini,,> bagaimanakah dengan nikmat kekuasaan dan kedudukan yang diberikan Allah kepada semua pemimnpin bangsa dan masyarakat..? Bagaimanakah nikmat menjadi pejabat dan penguasa,,? Bagaimanakah nikmat yang diberikan menjadi wakil rakyat..? Semuanya tidak lepas dari pertanyaan Allah. Kemanakah uang negara dipergunakan..? kemanakah kekayaan tanah dan segala sesuatu yang ada di bumi nusantara dipergunakan.? Bagaimanakah engkau mengelola alam, bumi, tanah, air dan segala yang Allah berikan kepda kita selama ini..? Sudahkah engkau pergunakan semuanya untuk melaksanakan perintah Allah dan menegakkan keadilan serta kedamaian di tengah masyarakat.? Ingatlah, jika kita kufur dan tidak mensyukuri dengan cara yang benar atas rahmat kemerdekaan tersebut maka ingatlah azab Allah sangatlah pedih. Semoga kita semua baik itu pejabat negara, presiden, pegawai negeri, sampai rakyat jelata dapat lulus dari ujian rahmat kemedekaan yang telah Allah berikan kepada kita bangsa Indonesia. Fa’tabiru ya Ulil albaab.



Friday, August 10, 2007

ISRA" MI'RAJ : SEJARAH DAN PELAJARAN

SEJARAH DAN PELAJARAN DARI ISRA’ MI ’RAJ

Makna Isra’ – Mi’raj

Isra’ berasal dari akar kata bahasa arab : Asra – Yusri – Isra yang bermakna berjalan di waktu malam, sedang Mikraj berasal dari kata : A’raja – Yu’riju – Mikraj yang bermakna naik ke atas , maka makna Mikraj adalah alat atau masa untuk naik.

Isra’ dan Mi’raj secara keilmuan adalah perjalanan nabi Muhammad saw pada malam duapuluh tujuh rajab tahun kesebelas dari kenabian ( sekitar tahun 622 masehi ) dari masjidil haram ke masjidil aqsha, kemudian naik ke langit sampai kepada langit ketujuh, dan terus berjumpa dengan Allah untuk menerima perintah shalat dan kemudian kembali pada malam yang sama, sebelum waktu subuh.

Dalil dari Al Quran Al karim

1. “ Maha suci Tuhan yang telah membawa hambaNya berjalan di malam hari dari masjid al haram ke masjid al aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya, agar Kami memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Kami kepadanya. Sesungguhnya dia Maha mendengar dan maha Melihat “ ( Surah al isra ; 1 ).

2. “ Demi bintang ketika dia terbenam. Kawan kamu itu ( Muhammad ) tidaklah sesat dan tidak keliru.Dan dia tiada berkata dengan kemauannya sendiri. Itu hanyalah wahyu yang disampaikan kepadanya. Dia diberi pelajaran oleh yang sangat kuat, yang mempunyai kerpandaian dan kesempurnaan. Dia berada di bahagian yang paling tinggi di tepi langit, kemudian dia mendekat dan bertambah dekat, sehingga jaraknya hanya antara anak panah dan busurnya atau lebih dekat lagi. Kemudian diwahyukan oleh Tuhan kepada hambaNya apa yang hendak bdiwahyukanNya. Harti tiada berdusta tentang apa yang dilihatnya.Apakah kamu akan membantah tentang apa yang dilihatnya? Sebenarnya telah dilihatnya diwaktu yang lain didekat Sidratul Muntaha. Didekat tempat itu ada juga ada surge Jannatul Ma’wa. Ketika itu Sidratul Muntaha ditutupi dengan apa yang menutupinya. Pemandangannya tidak menyimpang dan tidak malampau.Sebenarnya dia telah melihat tanda-tanda kekuasaan yang amat besar daripada Tuhannya “. ( Surah an Najm : 1-18 ).

Dalil dari Hadis Nabi :

1. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari , dari Malik bin Sa’adah menceritakan bahwa rasulullah saw bersabda : Sewaktu saya sedang berada di dekat Hajar al aswad, berbaring miring, tiba-tiba ada yang datang kepada saya. Saya mendengar dia berkata : Belahlah antara ini sampai disini. Maka Malik bin sa’salah bertanya : Apakah yang dimaksud dengan ini dan disini ? rasululah menjawab : Mulai dari cekuk leher sampai bulu airnya “. Muhammad melanjutkan : Kemudian dia datang mengeluarkan hati saya. Setelah itu dibawakan sebuah pasu emas berisi keimanan. Hati saya dibasuhnya, kemudian dituangkan air itu ke dalamnya dan dikembalikan kepada letak asalnya, kemudian dibawakan kepadaku seekor binatang yang putih, lebih kecil dari baghal (unta) dan lebih besar dari keledai, kemudian saya dinaikkan ke atasnya , dan jibrilpun berangkat bersama saya sampai ke langit dunia “.

2. Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Nasai bahwasanya Anas bin Malik bercerita bahwa Rasulullah saw berkata : “ Sewaktu datang kenderaan buraq, maka aku menaiki kenderaan tersebut bersama malaikat Jibril alaihisalam kemudian kamipun berjalan, dan setelah sampai di suatu tempat, maka Jibril berkata : Turunlah kamu disini dan lakukan shalat. Maka Aku melaksanakan shalat di tempat tersebut. Setelah shalat Jibril bertanya : Apakah kamu mengetahui dimana kamu lekukan shalat tadi….Kamu telah shalat di bumi Thayyibah ( kota madinah ) dan ke tempat ini kamu nanti akan berhijrah. Setelah itu Aku berjalan lagi bersama malaikat Jibril sehingga sampai di suatu tempat, maka Jibril berkata : Turunlah di tempat ini dan dirikanlah shalat..Maka Aku turun di tempat itu serta melakukan shalat. Setelah selesai shalat, Jibril berkata : Tahukah kamu dimana kamu shalat tadi..? Kamu telah shalat di bukit Thursina, tempat Musa as berdialog dengan Allah Taala. Kemudian kami berangkat lagi sehingga sampai di suatu tempat, kemudian Jibril berkata : Turunlah kamu, dan shalatlah . Aku lakukan shalat dan setelah selesai Jibril bertanya : Tahukah kamu tempat apa ini..? Ini adalah Baitullahm ( Bethelehm ) tempat dimana Nabi isa alaihissalam dilahirkan, kemudian setelah itu baru aku menuju Baitul Maqdis, dimana telah berkumpul semua nabi dan rasul, dan kemudian aku disuruh Jibril untuk menjadi imam bershalat jamaah bersama mereka “.

3. Baihaqi meriwayatkan hadis dari Abu said al Khudri yang menyatakan bahwa rasulullah saw telah bersabda : “ Aku mendengar ada suara yang memanggil-manggilku dari sebelah kanan, katanya : palingkanlah mukamu kepadaku, aku ingin bertanya . tetapi aku tidak menyahut panggilan tersebut. Kemudian ada pula suara yang lain memanggil-manggil dari sebelah kiriku, aku terus berdiam diri, tidak menyahutnya. Tiba-tiba aku terserempak dengan seorang perempuan yang terdedah setengah anggotanya sampai kelihatan segala kecantikan yang diciptakan Allah bagi kaum wanita, ia menyeruku : Wahai Muhammad, lihatlah kepadaku sebentar, aku mau bertanya sesuatu kepadamu. Aku tidak menoleh sedikitpun kepada perempuan itu. Jibril berkata kepadaku : wahai Muhammad adapun penyeru pertama adalah penyeruan yahudi, jika engkau menyahutnya, maka seluruh umatmu akan menjadi yahudi; dan pemanggil kedua adalah penyeru dari agama kristian, dan jika engkau menyahutnya, seluruh umatmu akan menjadi kristian. Adapun perempuan yang memanggil-manggilmu itu adalah lambang kehidupan dunia.

4.Ibnu mas’ud menceritakan bahwa rasulullah bersabda ; “ kemudian aku masuk ke dalam masjid (Baitul Maqdis ), lalu melihat para nabi ada yang sedang berdiri dan ada yang sedang ruku dan ada yang sedang sujud. Kemudian azan dialungkan dan iqamat , lalu kami (para nabi ) berdiri dalam saf yang lurus, menunggui siapa yang menjadi imam. Kemudian datang Jibril menghampiriku, dan memimpinku menunjuk ke hadapan, maka akupun bersembahyang menjadi imam mereka “.

5. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwasanya menurut sahabat nabi Anas bin Malik, menyatakan bahwa rasulullah saw telah bersabda : Kenderaan Bouraq dibawakan kepadaku, kenderaan itu berwarna putih, bentuknya lebih besar sedikit dari keledai dan lebih kecil daripada bughal (kuda ), kakinya diletakkan dihujung ekornya. Aku mengenderainya hingga Baitul maqdis. Aku ikat tali kenderaan itu ditempat dimana para nabi mengikat kenderaan masing-masing. Kemudian akupun masuk ke dalam masjid dan shalat dua rakaat, kemudian aku keluar sedang Jibril datang mendapatiku dan ditangannya ada dua bekas satu berisi khamar (arak ) dan satu lagi berisi susu. Aku memilih bekas yang berisi susu. Jibril berkata : engkau telah memilih fitrah yang suci. Kemudian aku dinaikkan ke kawasan langit dunia, maka Jibrilpun memohon izin untuk menembusinya. Tiba-tiba suatu suara bertanya : Siapakah kamu? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi ; Sudahkah dia itu diutus. Jibril menjawab : Sudah. Kamipun dibenarkan masuk, lalu aku bertemu dengan Adam yang datang menyambutku, dan mendoakanku dengan yang baik.
Kemudian kami dinaikan ke lapisan langit yang kedua, dan Jibril memohon izin untuk menembusnya.dan suara terdengar : Siapakah kamu ? Jibril menjawab : Aku Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab : Sudah. Kami segera dibenarkan masuk dan kami disambut oleh Yahya dan Isa,. Mereka mengalu-alukan kedatanganku dan mendoakan aku dengan segala yang baik.
Kemudian kami dinaikkan ke langit yang ketiga, dan seeprti sebelumnya Jibril memohon izin menembusnya, lalu kedengaran suara bertanya: Siapakah kamu ? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu ? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi ; Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab : Sudah. Kemudian kami diizinkan masuk dan disambut oleh Yusuf, dan dia mendoakanku dengan kebaikan.
Kemudian kami dinaikan ke lapisan langit keempat, dan jibril meminta izin untuk menembusinya, dan kedengaran suara bertanya : Siapakah kamu ? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu ? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab : Sudah. Kemudian kami masuk dan disambut oleh Idris dan mendoakanku dengan yang baik. Dalam al Quran Alah telah berfirman : Dan Kami (Allah) telah mengangkat Idris ke tempat yang tinggi.
Kemudian kami dinaikan ke lapisan langit yang kelima, dan Jibril meminta izin dan terdengar suara bertanya : Siapakah kamu? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu? Jibril menjawab ; Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab ; Sudah. Kemudian kami diizinkan masuk dan disambut oleh Harun, dan mendoakanku dengan yang baik.
Kemudian kami naik ke langit yang ke-enam, dan Jibrilsebagaimana biasa meminta izin, kemudian terdengar suara bertanya ; Siapakah kamu ? Jibril menjawab ; Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu ? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab ; Sudah. Kemduian kami dibenarkan masuk dan disambut oleh Musa, dan mendoakanku dengan yang baik.
Kami seterusnya dinaikan ke langit yang ketujuh, dan Jibril sebagaimana biasa meminta izin, dan suara bertanya : Siapakah kamu ? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : siapakah bersamamu ? Jibril menjawab ;Muhamad. Suara bertanya lagi ; Sudahkan dia diutus ? Jibril menjawab : Sudah. Kemudian kami masuk dan bertemu dengan Ibrahim yangsedang bersandar di Baitul makmur. Di baitul makmur ada seramai tujuh puluh ribu malaikat yang selalu mengunjunginya setiap hari, dan bila mereka masuk mereka tidak akan keluar lagi.
Kemudian aku seorang diri meneruskan perjalanan ke Sidratul Muntaha, yaitu suatu pokok yang daunnya selebar telinga gajah, dan buahnya berjuntai-juntai dari atas para-para. Pokok Sidratul Muntaha ditutup dengan apa yang menutupinya sesuai dengan perintah Allah, maka tiada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mensifatkan kecantikan dan keindahannya. Maka Allah mewahyukan kepadaku apa yang hendak diwahyukan. Kemudian Dia ( Allah )mewajibkan keataskudan umatku untuk melakukan shalat sebanyak limapuluh kali dalam sehari dan semalam.
Akupun turun dari tempat itu sehingga berjumpa dengan Musa, dan dia bertanya kepadaku : Apakah yang telah diwajibkan Allah kepada umatmu ? Aku menjawab : Shalat lima puluh kali sehari semalam.Musa berkata : kembalilah kepada tuhanmu untuk meminta keringanan, karena umatmu tidak akan dapat mengerjakan yang demikian. Sesungguhnya aku telah menguji kemampuan Bani Israel.
Aku segera menghadap tuhanku dan memohon : wahai Tuhanku, Dapatkah Engkau meringankan kewajiban itu atas umatku ? Tuhan menguranginya sebanyak lima waktu. Aku turun dan bertemu dengan Musa, dan diapun bertanya ; Bagaimana keadaanmu? Aku menjawab : telah dikurangi lima waktu. Musa berkata lagi : Sesunguhnya umatmu tidak akan mampu melakukannya, kembalilah kepada Tuhanmu meminta keringanan. Aku terus berulang kali antara Tuhan dan Musa, dan setiap kali aku meminta keringanan, Tuhanku menguranginya lima waktu, sehingga akhirnya kewajiban itu hanya lima waktu sahaja, dan Tuhanku berfirman ; Wahai Muhammad, itulah lima waktu shalat yang diwajibkan siang dan malam, dan pada setiap satu waktu akan dinilai seperti mengerjakan sepuluh waktu. Sesiapa yang bercita-cita membuat kebajikan lalu terhalang untuk melakukannya akan dicatit baginya satu kebaikan, dan sesiapa yang melakukannya, maka akan dicatit baginya sepuluh kebaikan.Dan barangsiapa yang bercita-cita membuat kejahtan, dan dia membatalkan maka tidak akan dicatitkan apa apa, dan kalau dia melakukan kejahatan maka dia akan dicatit satu kejahatan. Kemudian aku turun dan bertemu Musa dan aku membritahukan dia akan keringanan lima kewajiban shalat tersebut, kemudian Musa berkata : Kembalilah engkau kepada Tuhanmu untuk meminta keringanan lagi, sebab umatmu nanti susah untuk melakukannya. Aku menjawab : “ Aku tidak akan kembali kepada tuhanku untuk meminta keringanan lagi, sebab aku malu kepadaNya”. Hadis dengan pernyataan dan cerita yang sama juga terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

6. Menurut Hadis diriwayatkan oleh Thabrani dan Al Bazzar, bahwasanya dalam perjalanan malam Isra’ Mi’raj tersebut, nabi Muhammad telah melalui suatu kaum yang sedang berladang dan mengambil hasil ladangnya dalam hari yang sama. Setiap selesai menuai hasil panen, tanamannya kembali berbuah dengan buah-buahan yang baru. Nabi bertanya kepada Jibril : Gambaran apakah itu..? Jibril menjawab : Mereka itulah kaum yang berjihad fi sabilillah, kebajikan mereka dilipat gandakan sehingga tujuh ratus kali lipat. Apa saja yang mereka belanjakan untuk berjihad, maka Allah menggantikannya dengan berlipat ganda.

Kemudian Nabi Muhammad saw melihat suatu kaum yang sedang memukul kepalanya dengan batu yang besar. Setiap kali kepala itu hancur, maka kepala itu kembali lagi seperti sedia kala dan orang itu terus memukul kepala yang baru. Hal tersebut dilakukannya terus menerus tanpa berhenti. Nabi bertanya kepada malaikat: Gambaran apakah ini ya Jibril ? Jibril menjawab : “ Itulah orang yang malas mengerjakan shalat yang telah diwajibkan “.
Nabi terus berjalan dan melihat suatu kaum yang berpakaian koyak di sebelah muka dan juga koyak di sebelah belakang. Mereka laksana binatang memakan pohon-pohon yang berduri, daun-daun yang pahit dan batu-batu api neraka jahannam. Nabi bertanya kepada Jibril : Siapkah mereka itu..? Malaikat Jibril menjawab : “ Itulah orang-orang yang tiadak mau membayar zakat dari harta kekayaan mereka. Itu semua akibat perbuatan mereka, dan Allah Taala tidak mendhzalimi mereka karena Allah Maha penyayang kepada hamba-hambaNya.
Rasulullah saw terus melanjutkan perjalanannya sehingga beliau melihat suatu kaum yang sedang memegang daging di kedua belah tangannya.. Daging yang satu baru masak, sedangkan daging yang satu lagi berbau busuk dan masih mentah. Anehnya mereka malah memakan daging yang busuk dan tidak menghiraukan daging yang masak. Nabi bertanya : mengapa mereka berbuat demikian.? Jibril menjawab : Itulah gambaran umatmu yang mempunyai isteri yang halal, tetapi masih tetap mencari teman wanita dengan perempuan nakal dan tidur bersamanya sampai pagi. Itu juga gambaran isteri-isteri yang nakal yang mempunyai suami yang halal, tetapi lebih senang mencari lelaki lain untuk tidur bersamanya.
Kemudian Rasulullah melihat seorang lelaki yang sedang mengumpulkan kayu –kayu yang besar untuk dipikulnya, tapi dia tak sanggup untuk mengangkatnya. Anehnya walaupun tidak sanggung untuk mengangkatnya, orang itu masih terus menambah pikulannya dengan kayu-kayu yang lain tanpa berhenti. Nabi bertanya : siapakah orang itu? Jibril menjawab : Itulah orang yang suka menerima amanat orang tetapi dia tidak berdaya untuk melaksanakannya, tetapi dia terus tamak sehingga tetap terus menerima amanat yang lain. Rasulullah terus berjalan dan melihat suatu kaum yang sedang menggunting-gunting lidah dan bibirnya , tetapi setiap kali digunting, lidah dan bibirnya tumbuh lagi, dan terus digunting lagi. Demikianlah yang mereka lakukan terus menerus. Rasul bertanya : Gambaran apakah ini ? Jiberil menjawab : Itulah siksaan bagi ummatmu yang suka melakukan fitnah.
Kemudian rasul melihat suatu satu batu kecil dan dari batu itu keluar seekor kerbau yang besar, kemudian kerbau itu memasukkan badannya ke dalam batu yang kecil tersebut, dan kerbau itu walaupun tidak bisa masuk tetap berusaha untuk memasukinya. Gambaran apa pula itu, tanya Nabi . Jibril menjawab : Itulah gambaran orang yang bercakap sombong kemudian menyesali ucapannya tetapi apa daya ucapannya itu tidak dapat ditarik kembali.
Kemudian Nabi melihat suatu lembah yang berhawa nyaman dan dingin, anginnya membawa aroma yang sangat wangi dan dari sana terdengar suara-suaran yang riang gembira. Rasul bertanya : tempat apakah ini.? Jibril menjawab : Inilah surga . Tak lama kemudian nabi mendengar suara surga berkata : “ Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan. Disini telah tersedia ruangan tempat tinggal yang dilengkapi dengan sutera tebal, sutera halus, permadani , mutiara, perak , emas, piring dan mangkuk, kenderaan, madu , air, susu, khamar, maka berikanlah kepadaku apa yang Engkau janjikan. Allah segera berfirman : “ Akan KU berikan kepadamu setiap orang yang beriman kepada_KU dan kepada Rasul-KU serta beramal shaleh dan tidak syirik kepada-KU dan tidak menjadikan selain-KU sebagai sekutu. Siapa yang takut kepada-KU , maka dia akan selamat. Siapa yang memohon kepada-KU, maka AKU akan memberi apa yang diminta. Siapa yang meminjamkan sesuatu kepada-KU, maka AKU akan membalasnya. Siapa yang meneyerahkan dirinya ( bertawakkal ) kepada-KU, maka AKU akan menjadi pelindungnya. Sesungguhnya AKU adalah Allah, tiada Tuhan selain AKU. AKU tidak akan memungkiri janji-KU. Sesungguhnya telah menang orang-orang yang beriman. Maha Berkat AlLlah, sebaik-sbaik pencipta. Syurga menjawab “: Aku redha Ya Tuhan dengan segala pemberianMu “..
Kemudian nabi Muhammad saw dibawa ke suatu lembah yang lain. Di dalamnya terdengar suara yang sangat buruk dan dari dalamnya keluar bau busuk yang menyesakkan pernafasan. Nabi bertanya : Tempat apakah ini..? Jibril menjawab : inilah suara dari neraka jahannam yang berkata : “ Tuhanku..berikanlah kepadaku apa yang Engkau janjikan. Telah terlalu banyak sampai bertimbun-timbun rantai pada tempatku ini, demikian juga dengan belenggu api, air panas yang mendidih, pohon yang berduri, air yang sangat dingin, azab dan siksa, dan terlalu dalam dasarku serta terlalu panas apiku ini, maka berikanlah apa yang telah Engkau janjikan. Mendengar suara itu Allah taala segera berfirman : “ Akan Ku berikan kepadamu wahai neraka segala orang yang musyrik , baik laki dan perempuan, segala orang yang kafir dan orang yang sombong lagi ingkar tidak beriman dengan hari pembalasan . Neraka menjawab : “ Aku redha Ya Allah dengan segala pemberianMu “. Kemudian Nabi Muhamad saw melanjukan perjalanan sehingga beliau sampai ke Baitul Maqdis.

7. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi diceritakan bahwa Nabi Muhammad saw melihat hidangan berisi makanan yang baik tetapi tidak ada seorangpun yang memakannya, sedangkan ada satu hidangan berisi daging yang busuk, dan dikerumuni oleh orang banyak. Jibril berkata : Itulah gambaran orang yang mencari yang haram dan meninggalkan yang halal.
Nabi juga melihat kaum yang perutnya buncit sehingga badannya tidak kuat untuk membawa perutnya yang sangat buncit tersebut. Setiap kali mereka berusaha untuk berdiri, maka mereka akan segera terjatuh dikarenakan perutnya yang sangat besar tersebut. Jibril berkata : “ Itulah orang-orang yang memakan uang riba. Nabi juga melihat suatu kaum yang bibirnya tebal seperti bibir unta. Mereka menelan bara api yang panas yang terus keluar dari bawah mereka. Jibril berkata ; Itulah orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dzalim. Nabi juga melihat perempuan yang sedang mencakar-cakar kedua buah dadanya, dan malaikat Jibril berkata : Itulah para pelacur-pelacur. Kemudian nabi juga melihat orang yang sedang memotong dan memakan daging dari tulang rusuknya sendiri. Jibril berkata : Itulah orang yang suka menabur fitnah dan menganiaya orang lain.

8. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud menyatakan bahwa nabi Muhammad saw juga melihat suatu kaum yang mempunyai kuku dari tembaga dan mereka mencakar wajah-wajah dan dada mereka dengan kuku tersebut. Menurut malaikat Jibril mereka itulah orang yang suka memakan daging manusia ( suka mencaci orang ) dan orang yang suka menjaga tepi kain orang ( selalu mencari aib orang lain ). Ibnu Mardawih juga meriwayatkan bahwa Rasulullah melihat sekelompok orang yang bibirnya sedang dijepit dengan jepitan api. Setiap kali bibir itu hangus, maka bibir itu kembali seperti semula dan trus disepit lagi tak henti-hentinya. Jibril berkata ; “ Itulah gambaran dari ummatmu yang senang berpidato menganjurkan sesuatu tetapi dia sendiri tidak melakukannya “.
9. Thabrani meriwayatkan hadis dengan sanad sahih dari Ibnu Abbas , diaman beliau telah berkata ; susingguhnya Muhammad telah melihat Tuhannya dua kali. Sekali dengan pandnagan mata dan sekali lagi dengan pandnagan hati “. Ikrimah bertanya : Apakah Muhammad telah melihat Tuhannya dengan mata kepalanya ? Ibnu Abbas menjawab : Benar, Tuhan telah memberikan keistimewaan kepada Musa untuk dapat bercakap-cakap dengan Nya (kalimullah) dan memberikan keistimewaan kepada Ibrahim untuk menjadi orang kepercayaan Allah ( khalilullah ), maka Dia telah memberikan keistimewaan kepada Muhammad saw untuk dapat melihatNya “.

10. Imam Ahmad meriwayatkan hadis daripada Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Setelah berlalu malam hari dimana aku melakukan perjalanan isra, dan aku kembali ke kota Makah, aku merasa perkara ini sangat berat dan aku tahu bahwa orang ramai tidak akan mendustakanku. Maka Abu Jahal datang bertanya disisiku : hai Muhammad, apa ada berita baru ? Nabi menjawab : Benar. Abu jahal bertanya ; Apa itu ? nabi menjawab : Aku telah dibawa berjalan oleh Tuhanku di malam tadi ? Abu Jahal bertanya : kemana ? Nabi menjawab : ke Baitul maqdis Abu jhaal berkata lagi : Dan sekarang pagi-pagi ini engkau sudah sampai ke hadapan kami lagi? Nabi menjawab : Benar. Abu jahal berkata : bagaimana jika aku panggil orang ramai, apakah engkau akan ceritakan kepada mereka sebagaimana engkau ceritakan kepadaku? Nabi menjawab : Boleh. Abu jahal segera pergi memanggil orang ramai : wahai kaum Bani Luai ( Quraisy ), kemarilah . Setelah orang ramai berkumpul di hadapan nabi, Abu Jahal berkata : “ Hai Muhammad, katakanlah kepadaku sebagaimana yang engkau katakan kepadaku tadi. Nabi berkata : Aku telah dibawa Tuhanku berjalan tadi malam. Orang ramai berkata : Kemana? Nabi berkata : Ke Baitul Maqdis. Orang ramai bertanya lagi : Dan sekaarng engkau ada bersama kami disini? Muhammad berkata : Benar. Orang ramai berkata : Bolehkah engkau gambarkan kepada kami tentang Baitul Maqdis. Nabi kemudian menceritakan tentang Baitul maqdis, dimana secara tiba-tiba Allah nampakkan Baitul maqdis dihadapan nabi sehingga nabi dapat menceritakan tentang Baitul Maqdis secara jelas. Orang ramai berkata ; Semua yang diceritakan itu benar. Sebagian daripada orang ramai datang ke tempat Abubakar dan berkata kepadanya : wahai Abubakar, kawanmu itu menceritakan bahwa dia telah berjalan pada malam hari ke baitul maqdis dan sekarang dia telah kembali lagi kesini. Abu bakar bertanya ; Apakah kamu mendustakannya ? Orang ramai berkata : Sekarang dia ada di masjidil haram memberitakan hal itu kepada orang ramai. Abuibakar menjawab : Demi Allah, sekiranya dia berkata demikian, maka benarlah apa yang disampaikannya, mengapa kamu terkejut dengan apa yang diberitakannya. Demi Allah, selama ini dia telah memberitakan wahyu yang turun dari langit dan aku terus membenarkannya. Ini lebih menakjubkan daripada berita perjalanan ke Baitul Maqdis. Abubakar segera ke masjid menjumpai nabi Muhammad dan bertanya kepada beliau : wahai Muhammad, apakah kamu memberitakan bahwa kamu berjalan ke masjidil Aqsha di malam hari ? Nabi menjawab : Benar. Abubakar berkata : Ceritakanlah tentang Baitul Maqdis itu, sebab aku telah pernah melihatnya. Rasulullah segera menceritakan kembali gambaran Baitul maqdis, dan setiap selesai satu gambaran cerita, maka Abu bakar berkata : benar engkau wahai Muhammad, sehingga nabi Muhammad selesai menceritakan seluruhnya. Akhirnya nabi Muhammad berkata : Dan engkau wahai Abubakar adalah as Shiddiq , orang yang membenarkan. Sejak itu terkenallah nama Abu Bakar menjadi Abubakar as Shiddiq.



HIKMAH DAN PELAJARAN :

1. Bukti kebenaran ajaran Islam.

Isra dan Mikraj adalah mukjjzat yang diberikan oleh Allah kepada rasulullah, untuk membuktikan bahwa semua yang disampaikan oleh RasulNya adalah suatu yang benar. Muhammad mengajarkan bahwa Tuhan itu allah, dan beliau telah berjumpa denganNya. Muhammad mengajarkan ada malaikat, dan beliau telah melihat mereka. Muhammad mengajarkan balasan surge, dan beliau telah melihatnya. Muhammad mengajarkan adanya siksa neraka, dan beliau telah melihatnya. Muhammad mengajarkan adanya tujuh langit, adanya Sidratul Muntaha, semua makhluk dan tanda-tanda kekuasaan Allah telah dilihat oleh nabi Muhammad pada malam isra dan mikraj. Berarti perjalanan isra mikraj adalah membuktikan kebenaran apa yang telah disampaikan.

2. Pengakuan kebesaran Tuhan

Dengan peristiwa israk dan mikraj membuktikan bahwa manusia dengan kekuasaan Alah dan kebesaran dan pertolonganNya dapat melakukan sesuatu yang tidak mungkin, sebab Allah Maha Kuasa, sebagaimana perjalanan nabi Muhammad saw dari Makkah ke bumi palestina, dan naik ke langit ke tujuh dan kembali lagi hanya dilakukan dalam masa yang sangat singkat. Ini membuktikan kekuasaan dan kebesaran Allah yang dapat diberikan kepada manusia yang beriman dan mengikuti sunatullah dalam hidup dan kehidupan.

3. Tugas manusia sebagai khalifah Allah.

Isra Mikraj adalah perjalanan di bumi dari masjidil haram ke Masjid al aqsha, ini menggambarkan tugas manusia sebagai khalifah untuk dapat menguasai dunia, dari tempat berdirinya yang suci ( masjidil haram ) sampai ke tempat yang terjauh di muka bumi ( masji al aqsha ). Al Aqsha maksudnya adalah yang terjauh. Al haram adalah yang suci. Pada waktu itu di bumi hanya ada dua masjid, masjidil haram dan masjdil aqsha, maka manusia harus dapat menjadikan semua bumi manjadi masjid, dari tempat yang terdekat sampai tempat yang terjauh dengan penuh kesucian dan kemuliaan.

4. Penguasaan sumber daya alam

Baitul maqdis adalah tempat bumi nabi-nabi diantaranya adalah nabi daud, nabi yang mempunyai kekuasaan dan mempunyai kepandaian dalam industry besi, dan juga nabi Sulaiman, nabi yang mempunyai kekayaan dan mempunyai kepandaian dalam komunikasi (bahasa ). Baitul maqdis adalah lambing kekuasaan dan kekayaan, sedangkan Masjidil haram adalah lambing kesucian. Dengan isra mikraj berarti seorang muslim harus dapat menguasai dunia dan seluruh permukaan bumi sehingga mempunyai kekuasaan dan kekayaan sebagaimana nabi daud dan nabi Sulaiman, tetapi semuanya itu dilakukan dengan penuh kesucian dan untuk menghambakan diri kepada Allah subhana wataala.


5. Kesucian diri dan kekuatan iman, dan ilmu.

Sebelum nabi Muhammad berangkat, maka hati beliau dibasuh dan diisi dngan iman, ini memberikan pelajaran kepada umat manusia agar sebelum melakukan perjalanan di muka bumi, sebelum berikhtiar untuk menguasai dunia, perlu pepbersihan hati dan pengisian hati dengan iman, dengan iman dan kesucian hati inilah manusia dapat berjalan menuju tuhan, menjadi khalifah Allah.

6. Memilih yang terbaik

Setelah disisi dengan iman, nabi diberi pilihan apakah minumarak atau susu, dan nabi memilih susu. Ini menggambarkan jika manusia telah diberi iman, dibersihkan hatinya, maka dia akan memilih sesuatu yang baik untuk keperluan hidupnya, baik makanan, minuman, pakaian, dan lain sebaginya. Tetapi jika tidak ada ilmu, dan tiada iman maka manusia akan memilih yang enak bukan yang fitrah (suci ), sebab dia akan memilih karena hawa nafsu, karena kesenangan bukan karena iman.

7. Penguasaan teknologi.

Setelah nabi pandai memilih, dan bersih hatinya, maka nabi naik kenderaan bouraq menuju ke Baitul maqdis. Bouraq adalah lambing teknologi, alat untuk menguasai dunia, menjadi khalifah Allah. Untuk berjalan yang jauh diperlukan kenderaan yang cepat seperti kilat, maka makna bouraq adalah kilat, dan untuk naik ke langit diperlukan tangga, maka nabi naik dengan mikraj (secara bahasa mikraj berarti tangga ). Penguasaan alam, penjelajahan bumi tidak mungkin tercapai tanpa dengan memakai alat sebab itu merupakan sunnatullah. Kejayaan di atas bumi dengan alat dan teknologi, dan kejayaan akhirat juga dengan amal ibadah, seperti shalat maka shalat adalah mikraj bagi seorang mukmin.

8. Memimpin dalam segala bidang.

Dalam isra mikraj nabi Muhammad diangkat sebagai imam shalat dengan seluruh nabi yang lain menjadi makmum. Ini menggambarkan seorang muslim sepatutnya dengan isra mikraj dapat menjadi pemimpin dalam segala bidang, pemimpin segala zaman, dan pemimpin dunia akhirat. Seorang muslim harus dapat membuktikan dirinya lebih baik dan lebih cemerlang dari yang lain. Setiap muslim sepatutnya menjadi imam baik dalam bidang spiritual, imam dalam ekonomi, imam dalam ilmu pengetahuan, imam dalam teknologi, imam dalam seluruh bidang kehidupan.

9. Menjalin Silaturahmi dan Komunikasi

Dalam Isra mikraj nabi Muhammad berjumpa dengan nabi-nabi yang lain seeprti nabi Adam, nabi Isa, Yahya, Idris, Yusuf, Harun, Musa, Ibrahim. Ini memberikan pelajaran kepada kita untuk tetap menjalin kemunikasid an silaturahmi dengan semua orang. Walaupun nabi Muhammad menjadi imam dan penghulu semua nabi, tetapi dia tetap menghargai nabi-nabi yang lain, dan tetap berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan mereka semua.


10. Konsultasi dengan yang berpengalaman.

Nabi Muhammad setelah menerima perintah shalat berkonsultasi dengan nmabi Musa sebab nabi Musa lebih dahulu berpengalaman dengan umatnya, dan nabi Muhammad menerima arahan dan nasehat dari nabi Musa. Beliau tidak berkomunikasid engan nabi Ibrahim yang berada di langit ke tujuh atetapi dengan nabi Musa sebab nabi Musa lebih banyak beropengalaman dengan masyarakat yang lebih degil seperti bani Israel.

11. Kebahagian bagi mereka yang berbuat baik

Dalam isra mikraj nabi diperlihatkan kepada ganjaran orang yang berbuat dalam jihad di jalan allah akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda baik di dunia dengan mendapat hasil tanaman berulang kali ataupun mendapat kebahagian di akhirat dengan kehidupan di dalam surga.

12. Kesengsaraan bagi mereka yang berbuat keji.

Dalam isra mikraj juga digambarkan bahwa setiap orang yang melakukan kesalahan akan mendapatkan siksaan atas perbuatan yang dilakukannya, baik perbuatan yang berkaitan dengan ritual ibadah, seperti meninggalkan shalat, tidak berzakat, berzina, maupun dalam kejahatan dalam bidang sosial, seeprti memfitnah, mencaci, menghina, sombong dan lain sebagainya.

13. Tidak terpengaruh dengan godaan.

Dalam peristiwa isra mikraj juga dapat diambil pelajaran bahwa orang yang Berjaya di dunia dan diakhirat adalah mereka yang dapat mudah terpengaruh dengan godaan keimanan dan godaan nafsu keduniaan, sebagaimana digambarkan bagaimana nabi Muhammad tidak terpengaruh oleh seruan dari kiri dan kanan, dan perempuan yang cantik; tetapi nabi terus berjalan menuju tujuan.

14. Menjadikan shalat sebagai inti kehidupan.

Dalam isra mikraj nabi diwajibkan shalat dalam sehari semalam, sehingga segala kesibukan dunia, harus dapat ditujukan untuk penyembahan dan ibadah kepada Allah, sebabg itu shalat diwajibkandari pagi sampai malam dalam waktu yang berlainan, sehingga setiap saat manusia harus tetap berhubungan, berkonsultasi, memnita perlindungan, petunjuk daripada Allah. Kesibukan kerja, kehidupan dunia, tidak boleh melupoakan kewajiban kepada Allah, dan seluruh kekuasaan, kekayaan, harus dapat dapat menjadui ibadah kepada Allah, sebagaimana dicontohkan oleh nabi Daud, walaupundia menguasai dunia dengan teknologi besi, tetapi beliau meninggal dalam keadaan sujud kepada Allah subhana wataala. Dengan shalat , maka manusia akan mencapai derajat tertinggi, sebagaimana disebutkan oleh hadis nabi “ shalat itu adalah mikraj bagi seorang mukmin “. Wallahu a’lam.

Kuala lumpur, Jumat, 26 rajab 1428/10 ogos 2007
Muhammad Arifin Ismail.
arifin_ismail@yahoo.com.
www.arifinismail.blogspot.com.