Pages

Thursday, February 26, 2009

MENGAKUI KELEBIHAN KELOMPOK LAIN


“ Hai orang yang beriman jangan kamu megolok-olokkan kaum yang lain “
( QS. Al Hujurat : 11 )

Baru-baru ini di Lombok terjadi pertengkaran dan pergaduhan antar kelompok umat islam, sehingga masyarakat menyerang sebuah pondok pesantren yang dimiliki oleh kelompok Salafi,padahal baik masyarakat dan kelompok salafi kedua-duanya masih bagian dari umat yang beriman dalam manhaj akidah ahlusunah waljamaah. Akhir-akhir ini dalam masyarakat muslim terdapat banyak kelompok pengajian, oleh sebab itu antar jamaah pengajian harus dibangun sikap saling menghormati jamaah yang lain. Itulah sebabnya dalam Al Quran ditekankan agar sesame orang yang beriman tidak bioleh saling menghina, mengolok-ngolok, sebab hal itu akan menimbulkan pertengkaran. Nabi Muhammad saw juga sangat melarang sahabat beliau mengejek kelompok yang lain.

Sejarah mencatat bahwa dalam kalangan sahabat nabi ada beberapa kelompok seperti kelompok Muhajirin yaitu sahabat yang berasal dari kota Makkah berhijrah ke Madinah, Kelompok Anshar yaitu sahabat nabi penduduk Madinah yang menolong nabi Muhammad, dan kelompok Bani hashim, yaitu kelompok yang berasal dari keluarga dan keturunan yang sama dengan Rasulullah. Adanya kelompok dan “ group feeling “ seseorang dengan suatu kelompok tak dapat dinafikan sebab itu merupakan sifat manusia, tetapi setiap orang wajib menjaga perasaan berkelompok sehingga tidak fanatik dengan kelompoknya. Setiap jamaah harus menghindari perasaan lebih dari kelompok lain, sebab itu merupakan penyakit dan factor utama yang akan merusak dan menghancurkan kekuatan umat.

Pada suatu hari, menurut riwayat daripada Thabrani yang diceritakan oleh Kaab bin Ajrah berkata bahwa : “ Pada suatu hari kami para sahabat dukuk-duduk di hadapan rasulullah di dalam masjid. Waktu itu kami terdiri dari beberapa kelompok ada yang dari Muhajirin, ada yang dari Anshar dan juga ada yang dari Bani Hasyim. Para sahabat sedang bertengkat mengenai siapakah diantara kami atau golongan manakah yang lebih utama dan lebih dikasihi oleh Rasululah.

Orang-orang Anshar berkata : “ Kami lebih utama di sisi Rasulullah . Kami beriman dengan beliau, mengikuti beliau dan berjuang bersama sama dengan beliau, dan kami adalah para pejuang yang selalu siap dan sedia berperang menghadapi musuh-musuh beliau. Oleh karena itu maka kami adalah kelompok yang paling utama dan dikasihi oleh beliau.”.Sahabat-sahabt dari kelompok Muhajirin berkata : “ Kami telah berhijrah bersama-sama dengan Rasulullah. Kami telah meninggalkan ahli keluarga kami, harta benda kami dan kami telah berada di semua tempat dimana kamu semua berada dan kami telah menyertai semua peperangan yang telah kamu ikuti. Oleh sebab itu , maka kami adalah lebih utama di sisi rasulullah saw “.

Kelompok Bani Hashim berkata : “ Kami adalah ahli keluarga Muhammad saw . Kami telah berada di semua tempat dimana kamu semua berada, dan kami telah menyertai semua peperangan yang kamu semua ikuti, maka oleh sebab itu kami adalah kelompok yang lebih utama dan dikasisi oleh Rasulullah saw “. Dari pernyataan tiga kelompok tersebut terlihat mereka semua merasa paling hebat dengan mengemukakan argumentasi masing-masing. Kaum Anshar merasa lebih hebat karena menolong rasulullah, kaum Muhajirin merasa hebat karena ikut berhijrah, sedangkan kaum Bani Hasyim merasa hebat karena merupakan keluarga nabi . Semua merasa hebat dengan kelebihan yang dimilikinya.

Tak lama kemudian Rasulullah muncul dan berkata : “ Sesungguhnya aku mengetahui bahwa kamu telah berkata mengenai sesuatu “. Untuk lebih jelas lagi, kami memberitahukan apa yang kami katakan tadi kepada Rasulullah. Mendengar ucapan dari orang Anshar , maka Nabi menjawab : “ Kamu telah berkata benar, dan tidak ada orang yang dapat membantah kata-katamu tersebut “. Setelah itu kelompok Muhajirin menceritakan kembali apa yang telah mereka katakan. Mendengar itu, nabi berkata : “ Kamu juga telah berkata benar, dan tidak ada orang yang akan membantah kata-katamu itu. Kelompok ketiga, Bani Hashim kemudian menceritakan tentang kelebihan mereka. Nabi mendengar apa yang mereka katakan dan berkomentar : “ Kamu juga benar dan tidak ada orang yang dapat membantah kelebihanmu itu “. Sekarang , kata rasulullah, aku akan memberitahukanmu apa pendapatku terhadap kamu semua. Sahabat menjawab : Boleh ya Rasululah. Nabi berkata : sesungguhnya kamu wahai orang Anshar, kamu semua adalah saudara-saudaraku “. Mendengar pengakuan Rasul terhadap mereka sebagai saudara Rasul dan itu merupakan sebuah penghormatan bagi mereka, maka kelompok Anshar berkata : “ Allah Maha Besar, demi Tuhan Ka’bah, kami telah memenangi kamu semua “.

Kemudian Nabi berkata kepada kelompok Muhajirin : Adapun kamu wahai kelompok Muhajirin, maka aku adalah dari kalangan kamu semua “. Mendengar pernyataan Rasulullah tersebut maka kelompok Muhajirin merasa gembira dan berteriak : “ Allah Maha Besar , demi Tuhan Ka’bah, kami telah memenagi kamu semua “. Akhirnya Rasululah berkata kepada kelompok Bani Hasyim : “ Adapun kamu semua adalah kalangan aku dan aku bertanggung jawab ke atas kamu “. Mendengar pernyataan Rasul dan penghormatan kepada mereka, maka Bani Hashim langsung berteriak : Allah Maha Besar, dan demi Tuhan Ka’bah, kami telah memenangi kamu semua “.

Dari kisah diatas dapat dilihat bahwa adanya kelompok dalam suatu umat tidak dapat dinafikan, tetapi yang perlu dijaga jangan sampai ada kelompok merasa lebih hebat sehingga dapat membenihkan pertengkaran, perpecahan. Oleh sebab itu, setiap orang harus mengakui kelebihan kelompok masing-masing, sebagaimana terlihat dari pernyataan Rasulullah , dimana Rasul mengakui keutamaan kelompok Anshar, beliau juga mengakui keutamaan kelompok Muhajirin, dan juga kelompok Bani Hashim. Semua kelompok mempunyai kelebihan dari kelompok yang lain. Kelebihan itu yang diakui oleh rasulullah, dan juga harus diakui oleh kelompok yang lain, walau sekecil apapun kelebihan tersebut. Oleh sebab itu dalam sebuah hadis Rasululah pernah bersabda : “ Janganlah kamu menghina suatu kebaikan walau sekecil apapun kebaikan tersebut “. Mengapa demikian..? Sebab tidak mengakui kelebihan kelompok yang lain, atau menghina kebaikan dari yang lain walau sekecil dapat menjadi benih pertengkaran dan perpecahan.

Perasaan merasa hebat sendiri dan menghina yang lain adalah benih daripada pertengkaran yang harus dihindari. Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Thabrani disebutkan bahwa : Tinggalkanlah pertengkaran sebab dengan pertengkaran itu tidak akan ada hikmahnya dan tidak akan aman daripada fitnah ( bencana bagi umat ) “. Islam menganjurkan umatnya untuk meninggalkan setiap pertengkaran walaupun seseorang yang bertengkar itu berada dalam pendapat yang benar, tetapi bersikap diam dan mengalah lebih baik daripada terjadinya suatu pertengkaran. Dalam hadis diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah disebutkan : “ Barangsiapa meninggalkan pertengkaran dan dia dalam pihak yang benar, niscaya akan dibangunkan bagi dirinya sebuah rumah di dalam syurga yang tertinggi; dan barangsiapa yang meninggalkan pertengkaran dan dia dalam pihak yang salah, maka juga akan didirikan baginya suatu rumah di tengah-tengah syurga “.

Dari hadis diantas dapat dilihat bahwa meninggalkan pertengkaran walaupun kita dalam pihak yang benar lebih utama dan mendapat ganjaran rumah di surga yang tertinggi; demikian juga meninggalkan pertengkaran walaupun kita dalam pihak yang salah juga mendapatkan pahala, karena keutamaan meninggalkan sikap bertengkat dan merasa hebat. Oleh sebab itu Bilal bin Saaad berkata : “ Apabila engkau melihat seseorang yang bersikap keras kepala, suka bertengkar dan membanggakan pendapatnya, maka sudah sempurnalah kerugiannya “.

Dalam diri umat islam hari ini banyak kelompok-kelompok. Ada kelompok mazhab fikih seperti mazhab Syafii, Hanbali, Maliki, Hanafi, Wahabi, Dhahiri, dan lain sebagainya; juga ada kelompok organisasi sosial seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Al Washliyah dan lain sebagainya, ada lagi kelompok partai politik seperti PPP, PBB, PKS, PBR, dan lain sebagainya; juga ada kelompok harakah dan gerakan seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Salafi, Jamah Tabligh dan lain sebagainya.Semuanya adalah kelompok orang yang beriman, bukan kelompok sesat dan setiap kelompok pasti mempunyai kelebihan dan keistimewaan dari kelompok yang lain. Oleh sebab itu yang perlu menjadi perhatian kita jangan sampai antar kelompok akan merasa hebat dari kelompok yang lain, membangga-banggakan diri dan jasa, dengan mengecilkan jasa kelompok yang lain; tetapi sebaiknya setiap kelompok mengakui kelebihan kelompok yang lain Semoga kita dapat belajar dari akhlak Rasulullah dengan mengakui kelebihan setiap kelompok. Fa’tabiru ya Ulil albab.

Friday, February 6, 2009

MEMBENTUK GENARASI UNGGUL

Pada hari ini, tidak dapat dinafikan ramai cendikiawan berbangsa Yahudi, dari segala bidang, Engineering, musik, saintis dan yang paling hebat ialah bidang perniagaan, dimana ia memang paling tersohor. Hampir tujuh puluh persen perniagaan di dunia dikuasai oleh kaum Yahudi, dari kosmetik, pakaian, pemakanan, senjata, perhotelan, perfileman diHollywood dan sebagainya. Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada orang yahudi ? Apakah adasuatu proses yang mereka lakukan untuk mempersiapkan generasi unggul ? Akhirnya Dr. Stephen Carr Leon dari Universitas Massachute USA tergerak membuat tesis untuk pasca sarjana dengan judul ” Why The Jews So Smart ” ( Mengapa yahudi begitu cerdas ? ). Untuk pengetahuan pembaca penulisan tesis dilakukan dengan mengambil waktu hampir delapan tahun, ini kerana untuk mengumpulkan data-data yang setepat mungkin. Antara data-data yang dikumpulkan ialah faktor pemakanan, adat istiadat, agama, persiapan awal untuk melahirkan keturunan dan sebagainya.
Faktor pertama yang utama adalah bagaimana masyarakat Israel mempersiapkan generasi unggul yang dimulai dengan persiapan awal dalam melahirkan keturunan,. Di Israel, setelah seorang ibu mengetahui bahwa dirinya sedang mengandung, maka hal yang pertama kali dilakukan , sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano dan si ibu dan bapa akan membeli buku metamatik dan menyelesaikan soal-soal metamatik bersama suami. Stephen bertanya kepada temannya yahudi yang sedang mengandung mengapa dia sering membawa buku metamatik dan kadang-kadang akan bertanya kepada Stephen beberapa soal matematik yang beliau tak dapat menyelesaikanya.
Stephen bertanya kepada kawannya tersebut, apakah soal matematik ini untuk anak kamu? Yahudi tadi menjawab, “ Ya, ini untuk anak saya yang masih didalam kandungan, saya sedang melatih otak beliau, semuga ia menjadi genius apabila dewasa kelak”. Si ibu yahudi tadi akan terus menjawab soalan matematik tanpa merasa jenuh tanpa merasa jenuh sebab beliau membuat latihan metamatik agar nanti dapat melahirkan anak yang jenius.
Perkara lain yang menjadi perhatian riset tersebut ialah pemakanan si ibu yang sedang mengandung. Dalam masyarakat yahudi seorang ibu sejak awal mengandung beliau gemar sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu , dan untuk tengah hari makan utama beliau ialah roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kekacang. Menurut kajian sains, memakan ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan sedangkan memakan kepala ikan tidak baik sebab kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusakkan pengembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan.
Tesis tersebut juga menyatakan bahwa diantara adat orang yahudi dan telah menjadi semacam kewajipan untuk ibu ibu yang sedang mengandung untuk minum pil minyak ikan. Menurut kajian tesis tersebut, setiap undangan makan orang yahudi gemar sekali memakan isi ikan ( fillet) dan biasanya jika di atas meja ada ikan, maka daging tidak akan sebab, menurut masyarakat yahudi, campuran daging dan ikan tak baik dimakan bersama-sama, dan sekali gus. Sedangkan Salad dan kacang , terutama hadam merupakan suatu kemestian di dalam setiap jamuan.
Perkara yang penting lagi ialah masyarakat yahudi akan memakan buah buahan terlebih dahulu sebelum memakan hidangan utama. Sebab itu menurut penulis, kita jangan terperanjat jika seseorang diundang kerumah orang Yahudi maka tetamu akan dihidangkan buah buahan terlebih dahulu. Menurut mereka, jika memakan hidangan nasi atau roti (nengandung karbohidrat ) terlebih dahulu baru kemudian memakan buah buahan, ini akan menyebabkan seseorang merasa ngantuk dan lemah dan payah untuk memahami pelajaran disekolah.
Demikian juga dengan rokok. Bagi masyarakat Israel, merokok adalah perbuatan yang diangap tercela dan pantang, sehingga apabila seseorang diundang makan dirumah orang Yahudi, jangan sekali kali merokok, sebab tanpa risih dan malu, mereka akan menyuruh tamu tersebut keluar dari rumah mereka dam merokok diluar rumah.
Masyarakat yahudi sangat percaya dengan bahaya rokok bagi kesehatan dan otak Sebab menurut riset yang dilakukan oleh para saintis di Universitas Israel, menemukan bahwa nikotin rokok dapat merosakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada genes. Ini bermakna menurut mereka, keturunan perokok bakal membawa generasi yg cacat otak yang dapat mengakibatkan bodoh atau malas.
Selanjutnya peneliti memperhatikan pendidikan taman kanak-kanak masyarakat yahudi Dalam sekolah tersebut, pemakanan anak anak dijaga dengan baik. Makanan awal ialah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever) . Peneliti tersebut mendapatkan bahwa kanak-kanak yahudi sungguh bijak dan rata rata setiap anak didik diajartkan tiga bahasa yaitu bahasa Hebrew, bahasa Arab dan bahasa Inggeris. Anak –anak taman kanak-kanan tersebut selain dilatih berbahasa dengan tiga bahasa, mereka juga dilatih bermain piano dan violin, ini adalah suatu kewajipan.
Menurut masyarakat uyahudi, bermain musik dan memahami nota notanya dapat meningkatkan IQ kanak kanak dan sudah tentu bakal menjadikan anak itu memiliki otak cemerlang. Sebab menurut saintis yahudi, gegaran musik dapat merangsang dan memberikan senam untuk otak).
Seterusnya dalam pendidikan dasar, dari kelas 1 hingga kelas 6, anak anak Yahudi akan ditekankan untuk belajar metamatik yang berkonsepkan perniagaan. Oleh sebab itu tidak heran, di semua sekolah yahudi, pelajaran matematik dan ipa ( sains ) sangat diberi keutamaan dan perhatian serius. Dengan itu, maka segala pelajaran sosial akan dengan mudah dicerna oleh anak-anak yahudi.
Selain dari pelajaran matematik dan ipa, murid juga ditekankan dalam masalah olahraga. Dan olahraga yang diberi keutamaan ialah olahraga memanah, menembak dan berlari. Sebab menurut masyarakat yahudi, memanah dan menembak dapat melatih otak dalam mem fokus sesuatu perkara disamping mempermudahkan persiapan untuk bela negara dalam ketenteraan.
Selanjutnya penulis memperhatikan pendidikan di sekolah menengah. Murid – murid sekolah menengah ditekan dengan pelajaran sains. Malahan mereka digalakkan untuk mencipta produk dalam segala projek kelas mereka walaupun kadangkala kelihatannya lucu dan main-main,Mereka diupayakan membuat kreatifitas dalam pruduksi teknologi senjata, farmasi, kedokteran dan ilmu teknik,.Hasil kreatifitas, idea dan produk yang dihasilkan oleh murid sekolah menengah itu itu akan dibawa laboratarium di perguruan tinggi, seperti Politeknik dan Universitas.
Disamping teknologi, pendidikan memengah yahudi sangat memperhatikan masalah ekonomi dan perdagangan. Di tahun akhir di universitas, para mahasiswa dibidang ekonomi dan perdagangan ditugaskan untuk melakukan projek-projerk perniagaan dan mahasiswa tersebut akan lulus jika kelompok belajar mereka ( setiap kumpulan terdiri dari sepuluh mahasiswa ) dapat menjalankan perniagaan yang mendapat keuntungan sebanyak $US 1juta. Itulah kenyataan, bagaimana masyarakat yahudi mempersiapkan generasi sehingga tidak heran masyarakat yahudi menguasai bidang ekonomi, dan bisnis melalui jaringan bisnis masyarakat yahudi yang ada di seluruh penjuru dunia.
Para sarjana dan alumni perguruan tinggi, setelah menjadi alumni akan disarankan untuk mendaftar menjadi anggota kumpulan dan koperasi yahudi dan mereka akan segera mereka akan dibantu dengan memberikan pinjaman tanpa bunga agar mereka bisa berdikari. Jika seseorang itu alumni fakultas kedokteran, maka organiassi yahudi akan membantunya mendirikan rumah sakit dengan bantuan tanpa bunga. Demikian juga dengan profesi-profesi yang lain.
Dari tulisan diaats dapat dilihat bahwa masyarakat yahudi benar-benar berusaha dengan gigih mempersiapkan generasi yang ungul sejak dari masa kehamilan , sampai kepada masa sarjana. Sewaktu di dalam kehamilan, dipersiapkan oleh ibu dan orangtua mereka, dengan cara memproses makanan dan pendidikan sehingga setiap anak yang lahir mempunyai otak yang cerdas. Di sekolah dipersiapkan dengan pelajaran yang terpilih dan penekanan utama kepada kreatifitas dan produktivitas. Setelah sarjana, masyarakayt juga memberikan bantuan modal dengan peinjaman tanpa bunga. Dengan persiapan yang matang dari janin sampai dewasa itulah maka kita melihat hari ini masyarakat yahudi dapat menguasai dunia. Malahan apa yang mereka ajarkan ityu banyak mengambil dari hadis nabi, seperti ” ajarlah anak-anakmu dengan memanah, berenang, dan menunggangi kuda ”, demikian juga dengan hadis- hadis tentang makanan dan juga dengan hadis-hadi mengajarkan anak-anak alunan suara alQuran dan lain sebagainya. Fa’tabiru ya Ulil albaab.