Pages

Tuesday, June 5, 2007

Sinergy pendidikan


" Allah mengangkat orang yang beriman dan berilmu dengan beberapa derajat "
( QS. Al Mujadilah : 11 ).

Imam Ibnul Qayim al Jauzi dalam kitab Madarijussalikin menyatakan bahwa hidup akan mempunyai makna dengan ilmu. Itulah yang membedakan hidup manusia dengan makhlu yang lain. Jika hewan dan tumbuh-tumbuhan dapat hidup dengan makanan dan minuman , tanah dapat hidup (menjadi subur )dengan air hujan, maka manusia hidup dengan ilmu. Dengan ilmu seorang individu menjadi mulia, dengan ilmu suatu masyarakat menjadi berkualitas. Oleh sebab itu umat islam sejak dulu berdiri pada ilmu pengetahuan. Kejayaan Islam bermula dengan ilmu, sebagaimana kejayaan umat islam di Baghdad, kejayaan Islam di Spanyol dan lain sebagainya. Siapapun yang menjadikan ilmu sebagai prioritas utama, maka masyarakat itua akan menjadi masyarakat terbaik. Hari ini Jepang unggul karena ilmu, Amerika unggul karena ilmu, masyarakat yahudi menguasai dunia karena mereka menguasai ilmu, sebab itu menjadi sunatullah ( hukum Allah ), siapa yang bersama ilmu maka mereka akan menjadi mencapai kesuksesan. Kesuksesan dunia dicapai dengan ilmu pengetahuan, sedangkan kesuksesan akhirat dicapai dengan iman, sebab itulah dalam Al Quran berfirman : " Allah akan mengangkat orang yang beriman dan orang berilmu beberapa derajat " ( QS. Mujadilah : 11 ) . Iman dan ilmu agama kunci kesuksesan di akhirat sedangkan ilmu pengetahuan dunia merupakan kesuksesan hidup di dunia; sehingga dengan penggabungan iman dan ilmu merupakan kebahagian dunia dan akhirat.

Seorang ulama, Imam Ahmad berkata kepada anaknya : " Wahai anakku, bergaullah dengan orang yang berilmu dan berkumpullah bersama mereka, karena Allah menghidupkan hati dengan cahaya hikmah, sebagaimana dia menghidupkan bumi dengan air hujan.

Dalam sebuah hadis disebutkan " Pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya karena Allah merupakan wujud dari rasa takut kepada Allah, mencarinya adalah ibadah, mengulang kaji adalah tasbih, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya adalah sadaqah,dan memberi belanja kepada orang yang menuntut ilmu adalah taqarrub kepadaNya. Ilmu merupakan petunjuk yang halal dan yang haram, jalan bagi penghuni surga,teman saat takut, kawan saat seorang diri, saksi pada saat lapang dan sempit, senjata menghadapi musuh, dan hiasan disamping kawan. Dengan ilmu Allah meninggikan beberapa kaum, dan menjadikannya mereka perintis dalam kebaikan, dan pemimpin yang jejaknya diikuti,perbuatan mereka ditiru, dan pendapat mereka dapat dipakai. Malaikat menyukai perkumpulan mereka, dan mengusap-ngusap dengan sayapnya. Semua makhluk akan meminta ampun kepada mereka termasuk ikan di lautan dan binatang buas di daratan. Sebab ilmu merupakan kehidupan hati dari kebodohan, dan pelita bagi penglihatan dari kegelapan. Dengan ilmu seorang hamba dapat mencapai kedudukan yang paling baik dan derajat yang tinggi, di dunia dan di akhirat. Memikirkan ilmu menyerupai puasa dan mengkajinya menyerupai shalat malam. Dengan ilmu tali persaudaraan dijalin, dengan ilmu dapat diketahui mana yang halal dan mana yang haram. Ilmu adalah imam bagi amal. Orang yang berbahagia akan diberikan ilham dan ilmu dan orang yang sengsara tidak akan mendapatkannya " ( Hadis riwayat Thabrani dan Abdul barri).



Umat islam di Indonesia sejak awal sangat peduli dengan ilmu. Menurut A. Hasymi, setelah kerajaan Islam peureulak pertama kali berdiri pada bulan Muharram tahun 255 Hijriyah (l840 Masehi) dibawah Sultan Sayid maulana Abdul Aziz dengan gelar Sultan Alaidin Sayid maulana Abdul Aziz Syah, dengan ibukota Bandar Peureulak, yang dirubah nama menjadi "Bandar Khalifah ".Sultan mendirikan beberapa lembaga pendidikan islam. Dayah pertama adalah dayah Cot Kala ( sekarang bernama kampung Bayeun di Aceh Timur ) yang dipimpin oleh ulama Syekh Muhammad Amin. Dayah Cot kala ini menjadi pusat kegiatan ilmu dan menghasilkan banyak ulama dan sarjana serta pemimpin masyarakat di kerajaan Aceh seperti Peureulak, Samudra pasai, Beunua( Tamiang), Lingga, Daya dan lamuri.Pengasas dayah Cot Kala ini akhirnya diangkat menjadi sulthan Pereulak yang berkuasa dari tahun 310-334 Hijriyah/922-946 Masehi dengan gelar Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah Johan Berdaulat Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dengan lebih bhebat lagi, Sultan meminta beberapa ulama dari Arab, Persia, dan Gujarat untuk datang ke Aceh dan mengajar di dayah Cot Kala sehingga dayah tersebut dapat menghasilkan sarjana islam yang dapat mengembangkan ajaran Islam di seluruh Aceh. Para ulama yang tamat dari lembaga ini menyebarkan islam ke wilayah lain di Aceh, dan mendirikan dayah-dayah lain, seperti Dayah Seureuleu, Dayah Blangpria dan lain sebagainya

Pada zaman keemasan Kerajaan Aceh, juga kekuatan pada ilmu penegtahuan dengan berdirinya Jamiah Baiturrahman di lokasi Masjid Baiturrahman sekarang di Banda Aceh. Jamiah Baiturrahman tersebut memang asalnya adalah sebuah masjid yang dibangun oleh Sulthan Alaidin Mahmud Syah pada tahun 1292 Masehi(691Hijriyah), dan kemudian dibesarkan oleh Sulthan-sultan setelahnya terutama oleh Sultan Iskandar Muda Disamping sebagai tempat ibadah, Masjid Baitur Rahman merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi yang terbesar di Asia tenggara pada waktu itu lengkap dengan segala cabang ilmu pengetahuan dengan guru yang datang dari Turki, Arab, Parsi, India dan lainnya. Jamiah Baiturrahman pada waktu ityu telah mempunyai beberapa fakulti yang disebut dengan nama "Daar" yaitu :
1.Dar Tafsir wal Hadis ( Fakultas Tafsir dan Hadis )
2.Dar Thib ( Fakultas perubatan ).
3.Dar Kimia ( Fakultas kimia )
4.Dar Tarikh ( Fakultas ilmu sejarah )
5.Dar Hisab ( Fakultas ilmu Matematika)
6.Dar Siayasah ( Fakultas ilmu polotik )
7.Dar Aqli ( iilmu sains fisika)
8.Dar Zira'ah( Fakultas Pertanian )
9.Dar Ahkam (Fakultas Hukum )
10.Dar Falsafah ( Fakultas falsafah ).
11.Dar Kalam ( Fakultas Ilmu Kalam/Teologi)
12.Dar Wizarah ( Fakultas ilmu Administrasi Pemerintahan )
13.Dar Khazanah Baitul Maal ( Fakultas Ilmu Keuangan )
14.Dar Ardh ( fakulas ilmu pertambangan )
15.dar Nawu ( Fakultas Ilmu Bahasa )
16. Dar Mazahib ( Fakultas Perbandingan Agama )
17.Dar Harb ( Fakultas ilmu militer )

Jamiah Baiturahman ini dipimpin oleh seorang Syeikh ( rektor ) , dan diantara ulama terkenal yang pernah menjadi Syeikh Jamiah adalah Syamsuddin Sumatrani dan Nuruddin ar Raniri.

Dari catatan diatas dapat dilihat bahwa Jamiah Baiturahman pada waktu itu selain berfungsi sebagai masjid tetapi juga merupakan pusat ilmu pengetahuan baik meliputi ilmu-ilmu agama dan sains akademik. Sebab itulah oleh penjajah Belanda Jamiah Baiturahman tersebut dibakar pada tahun 1873, kemudian dibangun kembali oleh Belanda dengan lebih kecil dan hanya berfungsi sebagai tembpat ibadah sampai hari ini, sehingga membuat masjid yang pada mulanya befungsi sebagai Jamiah, tempat lembaga pendidikan tinggi , berubah fungsi hanya menjadi tempat ibadah.

Dari kajian historis diatas, sudah sewajarnya ummat islam setiap daerah berusaha menjadikan pendidikan islam di tempatnya menjadi lembaga pendidikan unggulan. Hari ini kita lihat banyak umat islam mempunyai lembaga pendidikan baik madrasah, pondok pesantren, akademi, universitas, tetapi kualitas lembaga pendidikan tersebut jauh kalah dibanding lembaga pendidikan yang sama tetapi di kelola oleh umat agama lain. Hari ini banyak Organiasi Islam mendirikan SD, SMA, SMU, tetapi kondiri lembaga pendidikan yang dikelola oleh umat islam masih kalah dengan sekolah yang dikelola oleh organisasi nasrani, kelompok cina dan lain sebagainya. Demikian juga konglomerat Islam sibuk membangun pesantren dengan bangunan yang megah; tetapi tak memiliki kualitas malahan saling pesantren berebut lahan santri. Padahal sudah sepatutnya setiap pesantren memiliki karakteristik dan keistimewaan, sehingga setiap pesantren unggul di bidang masing-masing. Demikian juga dengan universitas umat islam, semua membangun universitas, tetapi tidak punya keunggulan; padahal sepatutnya setiap universitas umat islam mempunyai keunggulan dalam bidang-bidang tertentu. Universitas A, unggul didibang sains dan teknologi, Universitas B unggul dibidang kediokteran, universitas C unggul dibidang ilmu sosial; sehingga dengan demikian umat islam mempunyai universitas unggul di tiap bidang studi. Inilah yang dimaksdu dengan sinergi pendidikan, baik dari tingkat sekolah rendah, pondok pesantren sampai perguruan tinggi. Malahan bukan suatu yang mustahil bila suatu saat nanti, jika umat islam ingin belajar ekonomi Islam umat islam terpaksa ke universitas trisakti, atau ke universitas Barat, sebab umat islam tidak memiliki universitas yang bermutu dalam jurusan ekonomi islam .Fa'tabiru ya ulil albaab.
Kuala Lumpur, 7 Juni 2007
Muhammad Arifin ismail.

Saturday, June 2, 2007

POTENSI EKONOMI UMAT


"Hai orang yang beriman, makanlah yang baik daripada apa yang Kami
rezekikan kepadamu " ( QS. AlBaqarah : 172).

Pada awal bulan mei ini di Kualaumpur diadakan pameran barang dan produk halal sedunia dan pada akhir bulannya diadakan Forum Ekonomi Islam. Pameran produk halal dimaksudkan untuk mengadakan kerjasama antar peniaga-peniaga dari seluruh negara Islam, sedangkan Forum Ekonomi Islam se-dunia untuk mengadakan kerjasama antar kepala pemerintahan dan pemegang kebijaksanaan ekonomi di negara-negara Islam. Diharapkan dengan dua bentuk kegiatan tersebut dapat memacu negara Islam menjalin kerjasama ekonomi, baik dari tingkat atas , sampai kepada tingkat bawah; dari pemerintahan sampai kepada peniaga.

Sebenarnya selama ini umat islam mempunyai potensi besar dalam ekonomi. Umat Islam yang hampir dua billion tersebar dari Maroko sampai ke Merauke, merupakan pangsa pasar yang sangat potensial. Potensi bahan baku ekonomi dari sumber daya alam dan bahan juga sebagian besar berada di bumi umat Islam, dari bahan baku makanan, minuman, medis, sampai kepada tambang emas, minyak, tembaga, dan lain sebagainya. Potensi modal keaunagn juga ditangan milyarder-milyardr muslim dari negara timur tengah, dan asia tenggara seperti brunei dan lain sebagainya. Tetapi sayang potensi ekonomi mat tersebut selama ini dikelola oleh tangan-tangan bukan muslim, sehingga bahan baku umat islam, dikelola oleh orang bukan islam, dengan modal dari umat islam dan si pengelola dan peniaga yang bukan Islam dapat mengambil keuntungan dari konsumen umat islam. Dengan kata lain, kekuatan ekonomi umat islam tersebut hanya dimanfaatkan oleh kelompok bukan muslim.

Malahan pada saat umat islam melakukan hari keagaamanpun dimanfaatkan oleh bukan muslim, seperti di waktu hari sraya dimana umat islam banyak berbelanja ke tempat pusat perbelanjaan bukan muslim; di waktu pelaksanaan ibadah haji, sekian banyak umat islam duduk di hotel sheraton, hilton, makan di mac Donald, KFC, minum kopi di Strarbuck Coffe, walaupun sedang ibadah haji di Makkah, madinah atau Jeddah. Sekian banyak uang umat islam disimpan di bank-bank konvensional sehingga keuntungan pelaburan tersebut dinikmati oleh banker-banker non-muslim. Alhamdulillah dinatar konglomerat muslim mulai sadar , dengan membeli beberapa saham pusat-pusat ekonomi tersebut, sebagaimana Pangeran Talal dari Arab Saudi membeli sahibm Citi-bank, atau lembaga Tabung haji membeli saham pusat retail Giant di malysia, dan lain sebagainya. Kita mengharapkan semoga dalam masa yang akan datang lebih banyak lagi konglomerat muslim membeli saham-saham tersebut, sehingga keuntungan tersebut dapat kembali menjadi milik umat islam. Alhamdulillah, bru-baru ini di kota medan, swalayan Macan Syariah yang asalnya cabang dari Macan- Yohan telah dapat di refinance oleh konglomerat muda muslim, Fendi leong dan berubah nama menjadi swalayan Madinah Syariah,

Hal ini sangat penting, sebab jika kita meneliti bagaimana semangat berbelanja umat lain ke tempat saudaranya, itu lebih hebat daripada umat islam. Sebagai contoh, di negeri jiran, kita jarang melihat orang cina berbelanja ke tempat bukan cina, kecuali jika terpaksa; demikian juga kita jarang melihat umat India berbelanja kepada kedai bukan India, kecuali terpaksa; tetapi banyak orang melayu yang masih berbelanja kepada kedai cina dan India walaupun disampingnya ada kedai ,melayu. Mengapa ini terjadi..? sebab umat islam tidak sensitive dalam berbelanja, padahal seharusnya lebih baik memberikan keuntungan kepada sesama muslim daripada orang lain.
Padahal Rasulullah saw menggalakkan umat islam untuk melakukan transaksi perniagaan sesame muslim, sebagaiman tersirat dalam sebuah hadis disebutkan bahwa rasulullah bersabda : " Janganlah engkau memakan makanan kecuali dari makanan orang yang bertaqwa dan jangan sampai makananmu dimakan kecuali oleh orang yang bertaqwa ".( hadis riwayat AbuDaud dan Tirmidzi.). Dari hadis ini dapat dilihat bahwa rasulullah menganjurkan kepada umatnya agar melakukan interaksi ekonomi sesame muslim yang bertaqwa, sehingga pembeli adalah bertaqwa dan penjual juga orang yang bertaqwa. Hadis ini menganjurkan agar umat islam agar menjual kepada umat islam dan membeli dari umat islam, sehingga uang umat islam akan berputar untuk kegunaan umat islam.

Jika kita jalan-jalan ke kedai the-tarik di negeri jiran, maka akan melihat bahwa segala sesuatu baik itu sendok, piring, gelas, semuanya dibuat dari negeri India, karena pemilik kedai adalah orang India; demikian juga kalau kita masuk ke kedai cina, segala barang yang dipakai adalah buatan cina, tetapi kalau kita lihat ke kedai umat islam, maka barang yang dipakai adalah produk dari bukan negeri islam. Mengapa demikian,.? Bayangkan jika seandainya setiap masjid mempunyai koperasi yang menerima barang-barang umat islam, dari sayur mayor, minyak, beras, sampai kepada selop, minuman , pakaian, dan keperluan rumah tangga disediakan oleh koperasi masjid, dan umat Islam mempunyai semangat belanja ke masjid; maka umat islam akan memiliki ekonomi yang kuat.Koperasi tersebut dipasok oleh home-industri umat islam, atau perusahaan besar muslim, buka dari pemasok non-muslim; maka roda ekonomi akan berpihak dari umat islam kepada umat islam. Lihatlah pada masa lalu, di negeri-negeri muslim terkenal dengan home-industri, seperti sepatu di Cibaduyut, Jawa barat; batik di pekalongan, Jawa tengah, dan itu semua adalah kantong-kantong umat islam. Pada masa lalu, hampir semua kantong ekonomi dikuasai oleh umat islam sehingga pedagang muslim membentuk jaringan dengan membentuk Serikat Dagang Islam pada bulan Oktober 1905 yang diketuai oleh haji samanhudi. Pemerintah colonial belanda melihat bahwa jaringan ekonomi umat islam ini sangat berbahaya sehingga pada tahun 1912 serikat dagang islam dibubarkan dengan alas an terlibat huru-hara di kota Solo, dan untuk menyelamatkan jaringan tersbeut maka H.Omar said Cokroaminoto merubah nama menjadi Sarekat Islam, tetapi disayangkan dengan perubahan nama tersebut maka focus perhatian yang semalu berkisar pada masalah koperasi dan perdagangan telah beralih kepada masalah politik.

Kita harus mengakui bahwa potensi ekonomi merupakan modal dalam kekuatan umat. Jepang menjadi negara maju karena menguasai potensi ekonomi, yahudi menguasai dunia karena menguasai potensi ekonomi, sebagaimana nabi Muhammad saw menguasai Madinah dengan menguasai potensi ekonomi. Sewaktu beliau hijrah dari makkah ke Madinah, maka dalam delapan bulan pertama nabi berusaha bagaimana potensi ekonomi yang dikuasai oleh yahudi Madinah dapat beralih ketangan orang islam. Oleh sebab itu nabio menyuruh umatnya untuk melakukan aktivitas ekonomi, dari perkebunan, dan perniagaan; sehingga sejarah mencatat bahwa padang pasir yang tandur tersebut berubah menjadi kebun kurma dari madinah sampai ke gunung uhud. Pada awalnya ekonomi madinah terpusat pada tiga pasar madinah, Zabalah,Yasar dan Safasir yang dikuasai oleh Yahudi Madinah; Di pasar yahudi tersebut lengkap, semuanya ada, dan hampir semua penduduk madinah berbelanja disana, sehingga orang yahudi memungut keuntungan sebab pemilik pasar adalah yahudi.


Setelah nabi menyruh umat islam aktif dalam setiap lini ekonomi, maka nabi melihat bahwa untuk mematahkan ekonomi yahudi, tersebut hanya dengan membuat pasar wakaf. Nabi membeli sebidang tanah lapang untuk menjadi pasar madinah. Riwayat menyatakan bahwa tanah itu berasal dari tanah tempat buang sampah dan kuburan Bani saad bin Ubadah, kemudian dijadikan pasar wakaf umat islam, sehingga dalam waktu yang singkat peniaga muslim yang tadinya menjual di mpasar yahudi, pindah ke pasar wakaf; dan masyarakat muslim yang tadinya membeli ke pasar yahudi pindah ke pasar muslim; akibatnya dalam waktu delapan bulan ketiga pasar yahudi menderita kerugian dan Hal ini dapat terjadi sebab nabi mengarahkan para sahabat untuk berniaga kepada umat islam, membeli dari umat Islam dan menjual kepada umat islam, sehingga dalam waktu delapan bulan tahun pertama hijrah, semua pusat-pusat ekonomi dikuasai oleh umat islam. Semoga dengan Forum ekonomi Islam se-dunia, dan akan dibukanya Macan Syariah berubah menjadi Madinah Syariah; dapat mengembalikan potensi ekonomi umat islam tetapi dengan syarat umat islam memiliki semangat produksi, semangat interprenership, dan sensitivitas untuk berbelanja di kedai-kedai umat islam.
Fa'tabiru ya ulil albab.
Kuala lumpur, 1 Juni 2007
Muhammad Arifin Ismail.

Friday, June 1, 2007

Pondok Pesantren dan Virginia tech University


“ Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakanmu “ ( QS. Al Alaq : 1 ).
Baru-baru ini seluruh dunia dikejutkan dengan kejadian penembakan membabibuta seorang mahasiswa asal korea di sebuah universitas Amerika, Virginia Tech dengan memakan korban tigapuluh dua mahasiswa yang sedang mengikuti perkuliahan. Hal ini sangat mengejutkan masyarakat dunia sebab Amerika yang selama ini dianggap sebagai negara yang paling demokratis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah, apalagi dalam sebuah perguruan tinggi, ternyata menghasilkan seorang mahasiswa emosional yang dengan seenaknya menembak kawan-kawannya dengan membabibuta. Mengapa hal ini dapat terjadi di sebuah lembaga ilmu pengetahuan? Seorang mahasiswa yang sepatutnya berpikir rasional, ternyata tidak dapat menahan rasa marahnya sehingga dengan begitu mudah melakukan tindakan brutal dan terror kepada warga kampus. Berarti lembaga pendidikan Amerika telah melahirkan seorang teroris, dan melakukan kegiatan terorisme di dalam negara yang katanya anti terorisme.

Padahal beberapa tahun yang lalu, sewaktu kejadian peledakan menara “ World Trade Center” di Amerika, atau yang lebih terkenal dengan nama “ kejadian 11 September 2001 “, langsung Amerika menuduh bahwa peledakan tersebut dilakukan oleh gerakan al Qaeda yang dipimpin oleh Osamah bin Laden, ditambah lagi dengan kejadian peledakan di bali, Inggeris dan lain sebagainya, maka masyarakat barat langsung menghubungkan tindakan teroris tersebut dengan sekolah madrasah dan pondok pesantren. Dengan begitu mudah mereka menuduh bahwa tindakan teroris yang dilakukan oleh sebagian umat islam tersebut ( walaupun belum terbukti sampai hari ini bahwa sebelas September itu dilakukan oleh umat Islam ) dan langsung menuding bahwa ini akibat kurikulum pesantren atau madrasah. Sehingga di Pakistan beberapa madrasah di tutup dan diserang dengan alas an menjadi gudang teroris, dan di beberapa negara sekolah-sekolah islam , pondok pesantren dicurigai dan diawasi oleh aparat negara.

Anehnya, sewaktu tindakan terror tersebut dilakukan oleh Mahasiswa Amerika di kampus Amerika, tidak ada yang menuding bahwa kampus amerika telah mendidik teroris, demikian juga sewaktu kasus penganiayaan praja (mahasiswa) yang terjadi di Instituit Pemerintahan Dalam negeri ( IPDN ), tidak langsung orang berpikir bahwa lembaga pendidikan calon pemimpin bangsa itu merupakan sarang premannisme; tetapi mengapa sewaktu seorang muslim atau bekas santri sebuah pesantren melakukan tindakan terror langsung media mengarahkan opini masyarakat bahwa sekolah agama, madrasah, pesantren merupakan gudang teroris, sehingga perlu diawasi , dan dirubah kurikulumnya. Apakah dengan adanya ayat jihad dalam Al Quran maka al Quran itu mengajarkan tindakan terror, padahal ayat jihad itu menyuruh umat islam untuk mempertahankan agama daripada serangan musuh. Apakah dengan belajar menembak bagi pasukan tentera, maka dianggap bahwa tentera itu dianggap teroris. Apakah dengan memiliki nukler bagi suatu negara maka dianggap itu negara teroris, seperti Amerika, Israel, Rusia, India , Korea Utara, dan Iran ? Oleh sebab itu jika Amerika, India, Korea Utara, Rusia boleh memiliki nukler, mengapa Iran tidak boleh memiliki senjata nukler. Ini merupakan cara berpikir yang salah, dan tidak adil. Jika cara berpikir ini benar, mengapa kita tidak menuding bahwa universitas di Amerika mendidik teroris, karena terbukti mahasiswanya melakukan tindakan terror kepada kawannya sendiri.


Tetapi dengan kejadian tersebut dapat kita lihat bahwa sebenarnya pendidikan di Amerika, atau pendidikan seperti di IPDN telah gagal menciptakan orang yang baik, sebab ternyata lembaga pendidikan tersebut hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi tidak mengajarkan akhlak, sopan santun, adab, dan etika yang patut dihormati oleh semua orang terutama oleh insan akademis. Ini sebagai bukti bahwa lembaga pendidikan dunia pada saat ini, dengan kurikulum secular, kurikulum yang memisahkan antara nilai-nilai agama, nilai-nilai iman dalam pendidikan, maka berakibat kepada lahirnya pelajar dan mahasiswa yang tidak memiliki akhlak. Padahal kajian ilmiah dari Harvard University menyatakan bahwa sebenarnya keberhasilan seseorang itu tergantung kepada kecerdasan emosional 85 persen dan kecerdasan intelektual hanya 15 persen. Apalagi dengan penemuan baru lagi disebutkan bahwa manusia tidak hanya memiliki kecerdasan emosional, dan intelektual tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual. Malahan akhir-akhir ini kecerdasan emosional itu dipisahkan dengan kecerdasan emosional secara pribadi dan emosioal secara social yang disebut dengan kecerdasan social.

Akibat dari sistem lembaga pendidikan yang hanya mengutamakan kecerdasan intelektual, maka pelajar dan mahasiswa akan lemah dalam kecerdasan emosional, social, dan spiritual. Hal ini terjadi sebab kurikulum pelajaran dan pendidikan selama ini hanya mengacu kepada kecerdasan intelektual. Hanya saja akhir-akhir ini sudah diperkenalkan dengan kurikulum berbasis kompetensi, tetapi nampaknya masih coba-coba dan pelaksana pendidikan belum siap sepenuhnya. Terbukti dengan kurikulum tersebut yang katanya tidak mementingkan kecerdasan intelektual saja, tetapi meliputi seluruh bakat anak, sehingga tidak mengenal juara kelas, sebab semua anak pandai dalam bidang masing-masing; tetapi mengapa pada waktu ujian nasional diadakan target angka kelulusan, yang hanya terbatas kepada kurikulum intelektual. Malahan akibat mengejar target angka kelulusan tersebut, banyak sekolah bermain kucing-kucingan dengan muridnya, dimana murid yang sedang ujian langsung mendapat jawaban dari gurunya sendiri melalui sms handphone; sebab sekolah nanti malu jika muridnya tidak lulus dan tuidak mendapat target kelulusan. Untuk apa mengejar kelulusan yang ditargetkan jika untuk itu dilakukan pengkhianatn ilmu , sehingga jika sekolah saja sudah melakukan pembocoran jawaban kepada muridnya sendiri, mungkinkah si murid akan belajar dengan baik dan menjadi murid yang berakhlak..? Ada pepatah yang mengatakan jika guru kencing berdiri, maka murid kencing berlari; bagaimana generasi akan datang menjadi generasi yang berkualitas jika sekolah saja sudah bermain dengan angka dalam ujian untuk mengejar target. Maka sebenarnya kasus di Virginia tech University, dan IPDN adalah gambaran tentang lembaga pendidikan dunia hari ini. Di barat lembaga pendidikan yang tidak mengajarkan akhlak dan nilai-nilai moral akibat dari dipisahkannya agama dalam sains dan teknologi; sedangkan IPDN adalah gambaran daripada sistem pendidikan nasional yang penuh dengan ketidak jujuran antara pelaksana pendidikan dengan pelajar atau mahasiswa. Tidak jujur dalam menerima pelajar, tidak jujur dalam melakukan ujian, tidak jujur dalam mendapatkan gelar dan ijazah; berarti lembaga pendidikan kita telah mengajarkan ketidak jujuran sehingga jika tamat menjadi pejabat, pegawai, pedagang, tokoh masyarakat, yang dibawa dari sekolahnya bukanlah ijazahnya, atau kecerdasannya, tetapi ketidak jujurannya.
Jika demikian , maka tidak salah mengapa sampai hari ini bangsa kita tidak pernah bangkit daruipada krisis kekepimpinan, sebab walaupun pemimpin itu memiliki segudang gelar, memiliki segudang pengalaman, tetapi ketidak jujuran yang telah diajarkan oleh lembaga pendidikannya, ditambah lagi dengan media massa, dan contoh perlakukan masyarakat merupakan sekolah terbaik untuk dirinya. Jika dulu ada orang berkata “ rajin pangkal pandai” tetapi sekarang yang rajin kalah ujian sedangkan yang tidak jujur lulus ujian; jika dulu ada pepatah “hemat pangkal kaya”, tetapi sekarang siapa yang berkolusi maka dia jadi kaya, siapa jadi pejabat pasti cepat kaya. IPDN yang mengajarkan kekerasan menjadi sekolah calon pemimpin, Virginia tech perguruan tinggi teknologi melahirkan teroris, sedangkan pesantren, madrasah yang mengajarkan nilai-nilaiiman dan akhlak dicurigai, sekolah-sekolah sudah biasa melakukan ketidakjujuran, bagaimana mungkin generasi akan datang akan menjadi generasi pemimpin yang beriman, berakhlak dan berilmu..? Sebab itulah dalam Al Quran tertera ayat yang artinya “ bacala dengan nama Tuhanmu yang menciptakanmu “ ( QS. Al Alaq : 1 ) agar umat manusia dalam mencari ilmu, dalam belajar tidak melupakan nilai-nilai keimanan kepada Tuhan, sebab nilai-nilai iman kepada Tuhan itulah yang dapat mengontrol dan mengawasi emosi dan akhlak manusia. Fa’tabiru ya Ulil albaab.