Pages

Friday, May 25, 2007

HAIKAL SULAIMAN


“Sesungguhnya kamu (bani Israel)akan membuat kerusakan dimuka bumi ini dua kali “ ( QS. Al Isra: 4 ).
Masyarakat yang pertama mendiami bumi Palestina adalah kaum Kan'an dari keturunan nabi Nuh. Kemudian datanglah nabi Ibrahim ke bumi Kan'an. Nabi Ibrahim mempunyai anak yaitu nabi Ishaq dan nabi Ismail. Nabi Ishaq mempunyai anak bernama Ya'kub, Nabi Ya’kub juga dipanggil dengan nama Israel. Nabi Ya’kub mempunyai dua belas anak. Keturunan dari kedua belas anak nabi ya’kub itulah yang disebut dengan sebab itu maka keturunan dengan Bani Israel. Sewaktu nabi Yusuf menjadi menteri di Mesir, maka anak-anak Ya'kub berhijrah ke negeri Mesir, dan menetap disana. Sewaktu negeri Mesir di bawah kekuasaan Fir'aun yang berasal dari bangsa Qibti, maka penduduk mesir yang berasal dari bani Israel menjadi masyarakat hamba sahaya, sehingga datanglah nabi Musa membawa mereka keluar dari bumi Mesir, menuju bumi Palestina. Dalam perjalanan, nabi Musa wafat dan mereka belum lagi masuk ke wilayah Palestina. Akhirnya mereka berdiam di sebelah timur negeri Jordan, sehingga pada masa nabi daud. Baru setelah di bawah pimpinan Thalut mereka baru dapat memasuki Palestina. Setelah Thalut meninggal, maka nabi daud diangkat menjadi raja pengganti Thalut yang menyatukan seluruh bani Israel. Nabi Daud membina kota Jerusalem, dan kemudian dilanjutkan oleh nabi Sulaiman membina sitana yang disebut dengan Haikal Sulaiman ( Solomon temple). Kemudian setelah meninggal nabi Sulaiman, kerajaan bani Israel terpecah menjadi dua kerajaan kecil, sehingga datang serangan dari raja Babilonia Nebuchadnezar II menjajah bumi palestina, dan menghancurkan haikal sulaiman. Kaum yahudi akhirnya ditawan , dan dibawa ke bumi babilonia untuk menjadi hamba sahaya selama tujuh puluh tahun. Pada tahun 160 Masehi, Pasukan romawi datang menaklukkan Palestina, dan orang yahudi kembali bebas di bumi palestina,dan mereka kembali mendirikan haikal Sulaiman, tetapi setelah pemerintaan raja titus, orang yahudi ditindas kembali, sehingga datang Islam. Nabi Muhammad sebelum meningal telah melantik Usamah bin Zaid sebagai panglima pasukan melawan pasukan Romawi; dan baru pada masa pemerintahan Abubakar shiddiq, pasukan islam dapat menguasai bumi Syria. Akhirnya pada masa khalifah Umar bin Khatab , kaum muslimin dapat mengalahkan pasukan Romawi dalam perang Yarmuk, dan mengusir pasukan Rom dari bumi palestina. Sayidina Umar datang sendiri untuk menerima kunci baitul maqdis yang diserahkan oleh Pendeta Nasrani. Pada masa Umayyah, Khalifah Abdul malik bin Marwan membina Kubah Batu yaitu tempat nabi Muhammad melakukan perjalanan Isra dan mi'raj; dan pada masa Khalifah al Walid bin Abdul Malik disempurnakan pembangunan Masjidil Aqsha sebagaimana sekarang. Pada tahun 1099 tentera eropah datang menguasai Baitul Maqdis, dengan membunuh tujuh puluh ribu muslim, sehingga masjidil aqsha tergenang darah. Umat Islam mengadakan perlawanan sehingga pada tahun 1187 panglima Salahudin Al Ayubi dapat merebut kembali Baitul Maqdis. Pada tahun 1516 Masjid Baitul Maqdis dibawah pemerintahan Daulah Usmaniyah, sampai tahun 1918 dengan kekalahan Turki Usmaniyah pada perang dunia pertama. Pada tahun 1887 organisasi yahudi Zionis berkumpul di Basel, Swiss dan pada saat itu Theodore Hetzl berkata : Sesungguhnyas alas an kita berkumpul di tempat ini adalah untuk mencari tanah yang akan dijadikan sebuah Negara…kami diusir dan dibantai di setiap tempat, maka kami harus berkumpul di suatu tempat dan ditempat yang paling baik adalah negeri nenek moyang kami dahulu yaitu Jerussalem, dimana Haikal Sulaiman berdiri, karena menurut kitab taurat dan Talmud kami harus mendirikan haikal sulaiman kembali.Melalui tangan putra Daud kami akan memerintah dunia…rintangan terbesar untuk itu adalah daulah usmaniyah maka tugas kita adalah membujuk atau menghancurkan daulah usmaniyah tersebut “. Inilah keputusan mereka, sehingga kelompok Zionis merancang perang dunia pertama untuk menghancurkan daulah usmaniyah, disamping menyusun konspirasi dari dalam sehingga jatuhlah khilafah islam di turki dan digantikan dengan pemerintahan sekular oleh Mustafa Kamal atTaturk yang mengizinkan bumi palestina dimasuki kelbali oleh yahudi.
Sejak itu maka bumi Palestine berada di bawah kuasa pemerintahan Inggeris. Pada waktu itu bangusa yahudi hanya mempunyai negeri tetapi belum mempunyai Negara, akhirnya dirancanglah perang dunia kedua sehingga melahirkan Persatuan Bangsa Bangsa, yang telah ditancang oleh kelompok Zionis untuk melahirkan Negara Israel. dan pada tahun 1948 dengan persetujuan PBB maka terbentuklah Negara Israel pada tahun 1948 di bumi palestina.
Dari sejarah singkat ini dapat dilihat bahwa sebenarnya bangsa yahudi memerintah bumi palestina hanya dalam masa 414 tahun sahaja ( 1000 - 586 SM ), sedangkan setelah itu negeri kan'an tersebut diperintah oleh bangsa lain yang berturut-turut dari penguasa Babylonia, penguasa Romawi, dan dibawah kerajaan islam yang memerintah selama 12 abad dan akhirnya pada baru pada tahun 1918 bumi palestina berada dibawah kuasa Inggeris, sehingga berdiri negara Israel pada tahun 1948. Dengan berdirinya Negara Israel tujuan mereka adalah mengembalikan kekuasaan Sulaiman yang telah berkuasa dari Jerussalem sampai Yaman (sebab ratu Balqis dari yaman ) dan dari negeri Irak sampai Mesir ( sebab yusuf pernah berkuasa di mesir ). Penguasaan Israel dari Jerusaklem sampai ke yaman, dan dari Iraq sampai ke Mesir inilah yang mereka sebut dengan Great Israel atau Israel Raya. Sebab itulah maka lambing Negara mereka adalah bintang daud ( David star ) yang bersegi enam. Untuk sebagai mencapai kekuasaan tersebut diperlukan uang , sehingga untuk itu mereka membuat lambing $ dalam mata uang dollars. Huruf S adalah symbol dari sulaiman, sedangkan garis dua adalah symbol daripada tiang haikal sulaiman. Berarti dengan dollars ( $ ) mereka akan membangun Haikal Suilaiman yang akan menjadi pusat pemerintahan dari Jerissalem sampai ke Yaman, dari Iraq sampai ke Mesir sebagaimana yang dilambangkan oleh bintang Daud. Oleh sebab itu perancangan meruntuhkan masjid al aqsha dan membangun Haikal Sulaiman merupakan cita-cita mereka sejak ribuan tahun yang lalu, dan bayangkan jika mereka berkuasa jangankan bumi palestina, tetapi Saudi Arabia, yaman, Iraq, iran, seluruh timur tengah akan berada dibawah kuasa mereka, apakah umat islam dapat tidur dengan nyenyak mendengar rencana ini semua..? Fa’tabiru ya ulil albab.

Friday, May 18, 2007

KERJA NABI DAN RASUL

“ Carilah karunia Allah dengan bekerja di muka bumi ini dan ingatlah kepada Allah “ (QS. Al-Jumuah : 10 )

Dalam kitab “ Iktisab fi rizqil mustathab “, Muhammad bin al hasan as Syaibani, murid dari Imam Abu hanifah, menyatakan bahwa kerja keras itu adalah merupakan sunnah para nabi dan rasul ( tariqul mursalin ). Menurut beliau, orang yang pertama kali bekerja keras adalah nabi Adam alaihissalam. Hal ini berdasarkan ayat “ Hai Adam sesungguhnya syetan ini adalah musuh bagimu dan isterimu, maka janganlah sampai dia mengeluarlah kamu berdua dari dalam surge yang menyebabkan kamu akan sengsara “ ( Q.S.Taha : 117 ). Maksud sengsara ( tasyqa ) dalam ayat ini adalah sengsara dan susah dalam mencari bekerja mencari rezeki. Dalam suatu riwayat disampaikan bahwa nabi Adam sewaktu turun ke atas permukaan dunia, maka datanglah Jibril dengan membawa biji gandum. Jibril kemudian mengajarkan kepada nabi Adam bagaimana menanam biji gandum dan memelihara mengolah dan memelihara pokok gandum tersebut, dan kemudian mengajarkan nabi Adam bagaimana menuai buah gandum dan memproses biji gandum menjadi tepung gandum, selanjutnya mengajarkan Adam bagaimana membuat roti daripada tepung gandum tersebut. Setelah selesai membuat roti, masuklah waktu ashar, kemudian Jibril berkata : Allah menyampaikan salam kepadamu wahai Adam, dan jika kamu menahan diri sebentar lagi dengan berpuasa (sampai waktu berbuka), maka Allah akan mengampunkan dosa-dosamu, dan memberikan pertolongan kepada anak cucumu. Oleh sebab itu Adam menahan dirinya dari memakan roti tersebut sampai waktu berbuka, padahal dia sangat ingin untuk mencicipi roti yang baru dibuatnya tersebut agar dia dapat merasakan apakah roti itu sama lezatnya dengan makanan di surga. ( Iktisab fi rizqil mustathab, Imam Syaibani, halaman.27 ). Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwasanya nabi Adam alaishisalam sejak hari pertama turun kedunia telah bekerja untuk mencari rezki dengan menanam gandum, memproses gandum menjadi tepung dan membuat roti dari tepung gandum yang diprosesnya di bawah bimbingan malaikat Jibril alaihisalam. Hal ini menunjukkan bahwa anggapan selama ini bahwa orang zaman dahulu, manusia purba hidup mereka adalah seperti “ manusia tarzan “, yang hidup di atas pohon dan makan daun kayu adalah salah sama sekali, sebab riwayat menyatakan bahwa nabi Adam telah makan roti sejak hari pertama dia turun ke dunia. Sejarah membuktikan bahwa nabi Adam manusia pertama telah mengenal peradaban dengan makan roti.

Demikian juga riwayat menyatakan bahwa nabi Idris setelah nabi Nuh adalah seorang tukang jahit, dan seorang perancang busana. Berarti manusia purba dalam konsep islam bukanlah orang yang hanya memakai pakaian seperti “manusia tarzan “ yang hanya memakai celana dalam, tetapi mansuia yang telah berpakaian. Nabi Adam dan Hawa sebaik turun ke bumi, diajarkan jibril juga bagaimana membuat baju dari kulit kayu, sehingga Adam dan hawa sejak hari pertama kedatangannya ke dunia sudah memakai baju dan menutup aurat. Berarti keturunan Adam, masyarakat pada zaman nabi Adam telah memakai baju, maka tidaklah salah jika nabi Idris yang datang setelah generasi nabi Adam bekerja sebagai tukang jahit dan perancang baju. Baju adalah alat untuk menutup aurat, oleh sebab itu jika menutup aurat itu wajib, maka membuat baju adalah merupakan suatu kewajiban. Nabi dan rasul sebagai mansuia contoh, adalah orang yang pertama melakukan kewajiban dalam menutup aurat, sehingga jika nabi Adam dan Idris telah memakai baju bukanlah cerita dongeng.

Nabi Nuh alaishisalaam adalah seorang tukang kayu, sehingga beliau dapat membuat kapal yang begitu hebat sebagai persiapan menghadapi banjir besar. Malahan riwayat menyatakan bahwa nabi Nuh membuat kapal tersebut selama empat puluh tahun ( umur nabi nuh Sembilan ratus lima puluh tahun ), dan kapal tersebut bertingkat tiga dengan panjangnya dua ribu, atau sekitar satu kilo meter, tingginya tiga puluh hasta (lima belas meter ), dan lebarnya enam ratus hasta atau sekitar tiga ratus meter. ( Al Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir, jilid 1, halaman 114 ).
Dari riwayat diatas dapat dilihat bahwa nabi Nuh alaihisalam adalah seorang arsitek pembuat kapal yang begitu hebat mengalahkan kapal titanic yang menjadi kebanggaaan hari ini.

Nabi Ibrahim adalah seorang pedagang baju, sehingga kemana pergi dia selalu menjual baju. Sebagaimana diketahui bahwa sebab nabi Ibrahim adalah termasuk nabi yang banyak berjalan, beliau berasal dari balik sungai tigris, ( ada yang mengatakan dari kawasan india, sebab di india sampai saat ini ada kaum Brahmin ), berjalan menuju Babilonia dengan raja Namrud, dari negeri irak ini beliau berjalan sampai ke mesir, sehingga mendapatkan hadiah dari raja Masir , dan juga mendapatkan hajar yang pada awalnya diberikan sebagai pembantu kemudian menjadi isteri yang kedua, dari mesir berjalan lagi ke Palestina, dan dari bumi palestina, membawa hajar dan ismail ke kota Makkah. Rasulullahs aw pernah bersabda : “ Bekerjalah kamu dengan menjual pakaian, sebab nabi Ibrahim dulu juga seorang penjual pakaian “ ( riwayat dailami ).

Nabi Ismail bekerja sebagai pemburu, sehingga beliau merupakan orang yang paling pandai dalam berburu, sedangkan nabi Musa adalah seorang peternak, sebagaimana diriwayatkan bahwa mas kawin Musa sewaktu akan menikahi putrid nabi Syuaib adalah bekerja menjadi peternak selama delapan tahun : “ Dan berkatalah dia ( nabi Syuaib ) : Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku selama delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun, maka itu adalah dari kamu “ ( QS. Qashas : 27 ).

Nabi daud alahisalam adalah seorang tukang besi. Riwayat menyatakan bahwa pada suatu hari nabi daud setelah menjadi khalifah keluar melihat-lihat rakyatnya, dengan menyamar sebagai orang biasa. Pada suatu hari dia bertanya kepada seorang pemuda : Bagaimana pendapatmu tentang pemimpinmu Daud ? “. Pemuda itu menjawab : “ daud itu adalah orang yang sangat baik, tapi sayang dia masih bergantung hidupnya daripada uang Baitul Maal, sedangkan sebaik-baik manusia adalah makan dari hasil keringatnya sendiri “. Mendengar komentar rakyatnya tadi, nabi daud segera pulang dan berdoa : ‘ Ya Allah, ajarkanlah aku suatu usaha yang membuatku tidak bergantung dengan Baitul Maal “. Kemudian Allah Taala mengajarkan nabi daud bagaimana memproses besi, sehingga dapat dijadikan baju besir untuk berperang, sebagaimana firman Allah : “ Dan Kami telah melunakkan besi untuknya “ ( QS. Saba:1). Ibnu kasir menyatakan bahwa nabi daud dapat membuat duapuluh lima baju besi dalam sehari dan baju itu dijual dengan harga dua belas ribu dengan mata uang pada waktu itu. Nabi daud menjadi penguasa dan bekerja sebagai pandai besi, dan hari ini juga terbukti bahwa siapa yang menguasai industry dan teknologi maka dia menguasai dunia.

Nabi zakaria alaihissalam bekerja sebagai tukang kayu, dan nabi isa alaihislaam bekerja sebaagi penjual kain yang telah disulam oleh Ibunya. Walaupun ibunya Maryam telah dijamin Allah untuk tetap mendapat makanan daripada surge, tetapi dia tetap bekerja menyulam pakaian sambil beribadah di dalam masjidil aqsha, dan anaknya nabi Ismail menjual hasil sulamannya, dan mereka berdua hidup dari penghasilan tersebut. ( Iktisab, Imam Syaibani, halaman 28 ). Nabi Yusuf adalah pakar ekonomi, sehingga sewaktu mesir dilanda krisis ekonomi, nabi yusuf diserahi tugas membenahi perekonomian mesir dan beliau sukses, sehingga ekonomi mesir menjadi pulih. Nabi Muhammad juga adalah seorang pekerja, sehingga dalam usia yang sangat muda, umur delapan tahun sampai remaja, beliau bekerja sebagai pengembala kambing. Setelah dewasa beliau berniaga dengan menjualkan barang dagangan daripada Khadijah, dan setelah kawin dengan khadijah, beliau tetap menjalankan harta perniagaan tersebut.

Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa para nabi, sebelum bertugas menyampaikan misi risalah kepada umatnya, mereka juga seorang pekerja yang handal, dan pakar dibidangnya masing-masing, sebab itu dalam pandangan Islam, kerja itu adalah tugas yang harus dilakukan sebagai bukti kekhalifahan di atas permukaan dunia. Khalifah adalah mengelola alam dengan sebaik-baiknya, maka seorang manusia disamping sebagai hamba, maka dia juga sebagai khalifah; dan tugas kekhalifahan tersebut tidak dapat dilakukan kecuali dengan membuktikan dirinya dapat bekerjadengan baik sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sudah waktunya, umat islam menjadi pekerja yang baik, tekun, handal dan berprestasi sebagaimana para nabi-nabi teedahulu dan ini merupakan sunnah dan tradisi pada nabi dan rasul. Fa’tabiru ya Ulil albaab. ( Muhammad Arifin ismail ).

Friday, May 11, 2007

KEGEMBIRAAN SEORANG MUSLIM



“ katakanlah : Dengan karunia dan rahmat Allah, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Hal itulah yang lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan “ ( Surah Yunus : 58 ).

Perasaan gembira dan senang itu adalah fitrah manusia atau sifat yang dijadikan Allah dalam diri manusia, sebagaimana fitrah yang lain seperti sedih, marah, dan lain sebagainya. Hanya saja fitrah tersebut hendaklah dipakai sesuai dengan petunjuk Allah, dimana kita boleh bergembira dan dimana bergembira itu tidak boleh dipakai. Dalam Al Quran disebutkan : “ hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penawar bagi apa yang terdapat dalam hatimu, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. Katakanlah (Hai Muhammad) : dengan karunia dan rahmat Allah, hendaklah mereka bergembira. Hal itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan “ ( Surah Yunus : 57-58).

Sahabat nabi, Ibnu Abbas, Qatadah, Mujahid, dan tabiin ( pengikut sahabat ) Hasan al Basri menyatakan bahwa yang dimaksud dengan karunia Allah dalam ayat ini adalah agama Islam; sedangkan yang dimaksud dengan rahmat-Nya dalam ayat ini adalah kitab suci Al Quran. Menurut sahabat nabi yang lain, Abu Said al Khudri menyatakan bahwa maksud dari karunia Allah dalam ayat tersebut adalah Al Quran, dan maksud dari rahmatNya adalah “ menjadi ahli Quran, orang yang memahami Al Quiran “. Oleh sebab itu karunia Allah itu lebih umum daripada rahmat Allah. Karunia Allah diberikan kepada semua orang islam, sedangkan rahmat Allah hanya diberikan kepada sebagian orang islam yang dapat mendalami dan memahami Al Quran. Allah Taala menjadikan seseorang itu menjadi pemeluk agama islam dengan karuniaNya dan memberikan pemahaman terhadap Al Quran merupakan rahmatNya sebagaimana dinyatakan dalam Al Quran : “ dan kamu tidak pernah mengharapkan Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia diturunkan karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu “ ( Surah al Qashash : 86).

Menurut Ibnu Qayim al jauzi dalam kitab Madarijus Salikin, gembira adalah kelezatan yang dirasakan oleh hati karena mendapatkan apa yang dicintai dan diinginkan dan kesedihan adalah kehilangan sesuatu yang dicintai. Dalam Al Quran ada kegembiraan yang dicela dan ada kegembiraan yang dipuji. Kegembiraan yang dicela dinyatakan dalam Al Quran adalah kegembiraan dengan harta kekayaan sebagaimana dinyatakan :“ Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah anugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh orang yang kuat-kuat, ketika kaumnya berkata kepadanya : “ janganlah kamu bergembira (bangga ) , karena Allah tidak menyukai orang yang terlalu bergembira -karena berbangga dengan harta “ ( Surah al Qashah : 76 ).Dalam ayat lain Allah juga melarang kita untuk bergembira dengan kesenangan dunia : “ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami akan membuka semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka,Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka diam dan berputus asa ‘ ( Surah Al An’am : 44 ).

Dari kedua ayat diatas dapat dilihat bahwa Al Quran mencela kegembiraan yang disebabkan oleh harta kekayaan dan pintu-pintu kesenangan dunia. Sebab bagi seorang mukmin, kesenangan dunia bukan menjadi penyebab kegembiraan, sebab kesenangan tersebut merupakan ujian apakah kita dapat bersyukur dengan nikmat tersebut atau kita menjadi kufur (tidak bersyukur dengan mempergunakan harta sesuaid engan perintah Tuhan). Hal ini dicontohkan oleh sikap nabi Sulaiman sewaktu beliau mendapat nikmat : “ maka tatkala Sulaiman melihat singasana (singasana ratu balqis dapat dipindahkan ke istana sulaiman dalam sekejap mata ) terletak di hadapannya, maka sulaiman berkata : Ini karunia Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau aku menjadi kufur “ ( Surah an naml/27 : 40 ). Oleh sebab itu jika kita mendapat kesenangan dunia maka seorang mukmin tidak boleh bergembira, tetapi bersyukur, dan berusaha agar kenikmatan tersebut dapat dipakai dengan sesuatu yang bermanfaat, dan tidak menjadi penyebab siksa neraka. Inilah yang disimbolkan dengan doa : Allahumma bariklana fima razaqtana wa qina azaabannar..Ya Allah berkatilah apa yang engkau rezekikan kepadaku dan lepaskan aku daripada siksa neraka “.

Adapun kegembiran yang dipuji dalam Al quran adalah jika seorang mukmin bertambah iman, bertambah ilmu, dan bertambah amal, sebagaimana dalam Al Quran : “ Dan, apabila diturunkan suatu surah, maka diantara orang munafik ada yang berkata : Siapakah diantara kalian yang bertambah imannya dengan turunnya surah ini ? Adapun orang yang beriman maka surah itu akan menambah imannya, dan mereka merasa gembira “ ( Surah at taubah : 124 ).

Dari ayat diatas dapat dilihat bahwa kegembiraan seorang mukmin adalah apabila dia mendapatkan ayat-ayat Al Quran, dengan ayat itu dapat menambah imannya kepada Allah taala. Oleh sebab itu ulama berpendapat bahwa kesenangan dan kegembiraan yang dipuji oleh Alah adalah kegembiraan yang dikaitkan dengan mengenal Allah, mengenal rasuNya, mendengar dan memahami Al Quran dan sunah Rasul, mendapat ilmu pengetahuan, dan sesuatu yang dapat menguatkan keimanan, dan kegembiraan dapat menjalankan perintah Allah dan dapat menjauhkan diri darpadai laranganNya. Kegembiraan dengan iman inilah yang akan menjamin kegembiraan di akhirat : “ Adapun orang yang diberi kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya dengan gembira “ ( Surah al Insyiqaq: 7-9) “ Maka Tuhan memelihara mereka daripada kesusahan hari itu dan memberikan kepada mereka kejernihan wajah dan kegembiraan hati “ ( Surah Al Insan : 11 ).

Sedangkan kegembiraan atas kesenangan dan kenikmatan dunia sehinggadapat melupakan nilai-nilai keimanan akan berakibat kepada kesengsaraan di akhirat “ Adapun yang diberi kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak : Celakalah aku. Dan dia akan dimasukkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Sesungguhnya ini diakibatkan karena dia dahulu (di dunia ) bergembira ( dengan nikmat dunia ) bersama-sama dengan keluarganya/kaumnya” (Surah Insyiqaq : 10-13).




Ibnu qayim membagi kegembiraan seorang mukmin menjadi tiga macam :

1. Kegembiraan perasaan dengan menghubungkan diri kepada Allah, dengan mendapat ilmu pengetahuan, dengan merasakan kebersamaan denganNya. Menghubungkan diri dengan allah, dengan melakukan ssegala aktiviti dibawah jalan-jalan dan hukum yang diperintahkanNya, dan menghindarkan diri daripada larangan-laranganNya, sebagaimana kegembiraan dengan melakukan shalat, puasa, zakat, haji, mendapatkan harta kekayaan dengan cara yang halal, menjalankan kekuasaan sesuai dengan keadilan yang diperintahkannya, bersilaturahmi, menolong orang faqir miskin, dan kegembiraan berjuang di jalan Allah. Juga kegembiraan dengan mendapatkan ilmu pengetahuan, memahami Al Quran, mempelajari hadis-hadis nabi, sejarah hidup rasulullah, hukum-hukum agama, dan lain sebagainya. Perasaaan gembira bersama Allah juga dapat dilakukan dengan selalu berdoa, bermunajat, berzikir, dan menghubungkan diri kepadaNya.

2. Kegembiraan amal sebagai bukti penghambaan seorang hamba kepada Tuhan. Maksudnya segala amal ibadah, sikap dan perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan bukan hanya sekedar untuk menjalankan kewajiban tetapi merupakan sikap penghambaan kepada Allah, sehingga dengan segala kegembiraan akan menjalankan perintah dan berusaha mendapatkan keridhaanNya. Kegembiraan mukmin jika dirinya dapat selalu hidup dalam kecintaan dan penghambaan kepada Tuhan dan dia merasa sedih kesedihan jika berda dalam keadaan yang dimurkai Allah, atau tidak diridhaiNya. Gembira jika dapat mempergunakan segala waktu, segala kekayaan, segala kekuasaan, dan kedudukan hanya untuk menjalankan perintahNya, menghambakan diri kepadaNya, dan seorang mukmin merasa sedih jika masih ada kosong dan terluang tanpa mengingat Allah, masih ada kekayaan yang belum dipergunakan untuk berjihad di jalan Allah, masih ada tenaga yang hanya dipakai untuk memuaskan nafsu. Kegembiraan inilah yang digambarkan oleh Abubakar shiddiq sewaktu beliau memberikan seluruh harta kekayaannya untuk perjuangan islam.

3.Kegembiraan ruh dengan memenuhi segala hajat keimanan selama hidupnya sehingga ruh dapat keluar daribada dengan senyum kegembiraan. Ibnu Abbas berkata : “ kegembiraan akhirat adalah kegembiraan seorang manusia di saat nyawanya keluar naik dan berjumpa dengan Allah Taala”. Usaha agar ruh dapat kembali dan keluar dari jasad dalam keadaan tenang dan gembira merupakan perintah Allah sebagaimana dinyatakan dalam kitab suci Al Quran : “ Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan penuh keridhaan sehingga engkau juga mendapatkan keridhaan daripadaNya “ ( Surah al Fajr/89 : 27-28).Kegembiraan ruh ini dapat tercapai jika seorang muslim telah merasakan kegembiraan berhubungan dengan Allah, kegembiraan menjalankan kehidupan dengan penuh keimanan, dan kegembiraan dapat menjadikan seluruh perbuatannya sebagai bukti bagi penghambaan kepada Allah. Inilah kegembiraan seorang mukmin yang berbeda dengan kegembiraan seorang kafir, dimana mereka bergembitra jika mereka mendapat kesenangan dunia atau dapat memuaskan nafsu mereka. Fa’tabiru ya Ulil albaab.

Friday, May 4, 2007

ISLAM ITU ASING

“Islam itu bermula asing dan akan kembali menjadi asing “
( hadis rasulullah riwayat Ahmad )

Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Ahmad, rasulullah saw bersabda :“ Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing, seperti permulaannya,maka berbahagialah orang yang asing “. Sahabat bertanya : ya rasulullah : Siapakah orang asing itu ? Rasulullah menjawab : Itulah orang yang berbuat baik di waktu manuisa berbuat kerusakan “. Dari hadis ini dapat dilihat bahwa menjadi orang yang baik disaat semua orang rusak merupakan suatu kebahagian, bukan kehinaan. Disaat semua orang berbuat korupsi, kita menjadi orang yang jujur adalah asing, aneh, tetapi itu merupakan kebahagiaan.

Dalam hadis yang lain juga disebutkan : “ Berbahagialah orang yang asing dan aneh ”. Sahabat bertanya : “ Siapakah orang yang asing ya Rasulullah? Rasul menjawab : “ Orang asing itu adalah orang yang bertambah imannya sewaktu manuisa berkurang imannya “. ( riwayat Ahmad ). Dari hadis ini dapat dilihat bahwa orang yang mencari ilmu, mencari iman, mencari kebenaran adalah merupakan orang yang bahagia pada saat orang semua tidak mengetahui kebenaran, pada saat orang tidak lagi mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, pada saat orang tidak mengetahui lagi mana islam yang benar, mana islam yang benar. Pada saat sekarang ini kita bingung ingin mencari islam yang benar, sebab banyaknya ajaran sesat, pemikiran sesat, seperti islam liberal dan lain sebagainya, maka yang berbahagia adalah orang yang mencari islam dengan ilmu, bukan ikut-ikutan, sehingga mengetahui hakikat islam sebenarnya, bukan asal ikut-ikutan.

Dalam hadis yang lain juga disebutkan : “ Berbahagialah orang yang asing”. Sahabat bertanya : “ Siapakah orang yang asing ? “. Rasululah saw menjawab : “ Orang yang saleh pada waktu ramai manusia berbuat maksiat. Orang yang mendurhakai mereka (orang saleh) lebih banyak daripada orang yang mengikut dan taat kepada mereka “ . dari hadis ini dilihat bahwa pada waktu budaya manusia telah rusak sehingga budaya liberal, budaya maksiat , budaya kafir, budaya syirik ada dimana-mana, maka orang yang berbuat baik adalah orang yang aneh, dan asing. Orang inilah orang yang bahagia, walaupun tidak dilihat orang, walaupun tidak terkenal, sebab yang dikenal bukan orang yang baik, tetapi orang yang rusak. Orang yang baik sebab tidak terkenal, maka ucapannya tidak di dengar, sedangkan orang yang jahat, sebab kekuasaannya, sebab poloperitasnya, maka pendapatnya didengar dan dipercaya.

Rasulullah juga bersabda pada hadis yang lain : “ Sesungguhnya orang yang paling disukai oleh Allah adalah orang yang asing”. Sahabat bertanya : “ Siapakah orang yang asing? “. Rasulullah saw menjawab : “ Orang yang asing itu adalah orang yang lari sambil membawa agamanya. Mereka berkumpul bersama Isa bin Maryam pada hari kiamat nanti “. Dalam hadis ini dilihat bahwa pada saat orang dalam kesesatan, maka orang yang baik adalah orang yang tetap dalam keimanan, lebih baik seorang diri dalam kesendirian daripada sesat; dia lebih senang lari dengan agamanya, dengan imannya, daripada bercampur dengan kemaksiatan, kekafiran dan kemunafikan.