Pages

Friday, March 13, 2009

Kemuliaan dan Pribadi Rasulullah saw

KEMULIAAN RASULULLAH SAW

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw bersabda :

إن الله تعالى قسم الخلق قسمين فجعلني من خيرهم قسما. فذلك قوله تعالى أصحاب اليمين وأصحاب الشمال فأنا من أصحاب اليمين وأنا خير أصحاب اليمين ثم جعل القسمين أثلاثا فجعلني في خيرها ثلثا وذلك قوله تعالى فأصحاب الميمنة وأصحاب المشئمة والسابقون السابقون فأنا من السابقين وأنا خير السابقين ثم جعل الأثلاث قبائل فجعلني من خيرها قبيلة وذلك قوله تعالى (وجعلناكم شعوبا وقبائل) الآية فأنا أتقى ولد آدم وأكرمهم على الله ولا فخر، ثم جعل القبائل بيوتا فجعلني من خيرها بيتا فذلك قوله تعالى (إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت) الآية
Allah membagi manusia menjadi dua golongan, dan menempatkan aku pada golongan terbaik. Allah menyebut mereka “golongan kanan dan golongan kiri”. Saya termasuk dari golongan kanan bahkan saya yang terbaik dari golongan kanan. Kemudian Allah membagi dua golongan itu menjadi tiga kelompok, sebagaimana dalam firmanNya : “ yaitu golongan kanan (ashbul yamin, alangkah mulianya golongan kanan, dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan nkiri, dan orang yang terdahulu beriman, merekalah yang paling terdahului masuk ke dalam surga “ ( SQ.AlWaqi’ah : 8-10). Saya termasuk diantara yang terbaik diantara kelompok terdahulu (sabiqun).
Selanjutnya Allah membagi tiga kelompok itu dalam suku/kabilah, dan diriku termasuk dinatara suku yang terbaik sebagaimana firmanNya : “ Kami jadikan kamu dari seorang lelaki dan perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah orang yang paling bertaqwa “ ( QS.Hujurat : 13 ).Saya adalah moyang yang terbaik bagi anak cucu Adam, dan yang paling mulia dalam pandangan Allah. Selanjutnya Allah membagi suku menjadi keluarga-keluarga, dan menempatkan saya pada keluarga yang terbaik sebagaimana firmanNya ; “ Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari dirimu wahai ahlul bait (keluarga nabi Muhammad ) dan membersihkan kamu sebesrih-bersihnya “ ( QS. Al Ahzab : 33 ). Ini berdasarkan hadis yang disampaikan oleh Thabrani dan Baihaqi.

Abu Salamah berkata bahwa Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah :
عن أبى سلمة عن أبى هريرة قال قالوا يا رسول الله متى وجبت لك النبوة قال (وآدم بين الروح والجسد)
Ya Rasulullah, sejak bila risalah kenabian ditetapkan ke atas dirimu ? “. Nabi menjawab : “ Risalah kenabian ditetapkan kepadaku ketika Adam dalam wujud antara tubuh dan ruh “. ( hadis sahih riwayat Tirmidzi ).

Hadis ini menyatakan bahwa risalah kenabian Muhammad saw telah ada sejak sebelum kejadian Adam, hal ini terbukti sebelum Adam dijadikan di setiap penjuru syurga dan Arsy telah tertulis kalimat syahadat : “ Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu Rasulullah “.

Dalam hadis riwayat Thabrani diceritakan bahwa ada seorang Arab Baduin dating kepada rasulullah dan bertanya : “ Apa sebab engkau kenabianmu menjadi kenabian pertama kali dari segala nabi dan rasul ? “. Rasulullah saw menjawab : Sebab Allah telah mengambil janji daripadaku sebelum mengambil janji dari semua nabi-nabi yang lain, sesuai dengan firman Allah : “ Dan ingatlah ketika Kami ( Allah ) mengambil janji dari segala nabi-nabi “ ( QS. Al Ahzab : 7 ).
Qatadah dalam mentafsirkan ayat ini menyatakan bahwa nabi bersabda : ‘ Aku adalah nabi yang pertama diciptakan tetapi menjadi nabi yang terakhir diutus “. Saleh al Hamdani bertanya kepada Abu Ja’far Muhammad bin Ali bagaimanakah nabi Muhammad menjadi nabi yang terdahulu tetapi terakhir diutus ? Abu Ja’far Muhammad menjawab : “ Sesungguhnya pada waktu Allah Taala mengambil janji semua anak cucu Adam ( sebagaimana dinyatakan dalam surah al A’raf : 172 ) maka muhammad adalah ruh manusioa pertama menjawab kalimat “ Balaa , Benar Ya Allah engkaulah Tuhan kami “. Itulah sebabnya maka nabi Muhammad menjadi nabi yang terutama daripada nabi-nabi yang lain. ( Khasais Nabawiyah al kubra, Imam Suyuthi, jilid,1, hal. 21 ).

Perjanjian manusia pertama ini dijelaskan dalam al Quran surah al A’raf ‘ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". atau agar kamu tidak mengatakan: " Sesungguhnya orang-orang tua Kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang Kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka Apakah Engkau akan membinasakan Kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?"( QS. Al A’raf : 172-173).


Ibnu Kasir dalam menafsirkan ayat ini menyetakan bahwa inilah ayat yang menerangkan bahwa Allah telah mengambil janji kepada selruh manusia bahwa mereka itu semua pada mulanya adalah beriman kepadaNya. Perjanjian ini diingatkan Allah dalam al Quran, agar manusia tidak lupa dan lengah terhadap perjanjian keimanan ini. Demikian juga jika manusia itu syirik dia tidak dapat berkata bahwa syirik ityu disebabkan oleh orangtua mereka atau nenk moyang mereka, sebab Allah telah memberitahukan kepadanya bahwa asal muasal semua manusia itu adalah beriman kepada Allah, dan meyakini Allah sebagai Tuhan. Keadaan manusia semuanya pada amal sebaagi manusia yang beriman kepada allah inilah yang disebut dengan fitrah manusia, yaitu fitrah beriman kepada Allah sebagai Tuhan. Hanya saja setelah itu manusia diperdaya oleh syetan, hawa nafsu, sehingga kafir dan syirik kepadaNya.Dalam sebuah hadis dinyatakan ; Aku ( Allah ) menciptakan hamba-hambaKu dalam keadaan hanif (yang lurus beriman kepada Allah ), hanya saja syetan dating menggoda mereka, sehingga mereka keluar dari agama yang haif dan mengharamkan apa yang telah Aku halalkan “ ( hadis riwayat muslim ).


Umar bin Khattab menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda : Ketika Adam mengakui dosanya dan ingin meminta keampunan Allah maka dia berkata : Ya Allah, dengan berkat Muhammad, maka ampunilah dosa-dosaku “. Mendengarp[ermohonan itu, Allah Taala bertanya : “ Wahai Adam, bagaimana engkau mengetahui tentang Muhammad ? Nabi Adam menjawab : “ Pada waktu saya diciptakan, dan pada waktu mataku dapat melihat, maka pertama kali yang kulihat adalah tulisan La Ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah “, karena itu saya menyadari bahwa tidak ada orang yang lebih mulia disisiMu melainkan nama orang yang tertulis disamping namaMu “. Allah kemudian membenarkan apa yang dikatakan oleh Adam tersebut, kemudian berfirman kepada Adam ; “ Demi keagunganKu dan kemuliaanKu, dia ( Muhammad ) adalah nabi yang terakhir dari keturunanmu nanti. Sungguh sekiranya tidak karena diri Muhammad, niscaya Aku tidak akan menciptakanmu “. ( hadis riwayat Hakim, Baihaqi, dan Thabrani ). Dari hadis ini dapat disimpulkan bahwa nama Muhammad telah ada sejak sebelum Adam dijadikan, demikian juga dengan kerasulannya sebab kalimat syahadat telah tertulis di kaki Arsy dan di seluruh penjuru syurga sebelum diciptakan Adam. Oleh sebab itu Adam mengetahui bahwa Muhammad itu adalah makhluk yang paling mulia, sebab itu dia meminta ampun kepada Allah dengan menyebutkan nama Muhammad. Allah memmbenarkan hal tersebut , malahan menyatakan bahwa Adam dijadikan sebagai awal proses untuk kelahiran Muhammad yang akan lahir dari keturunannya, sebagaimana firmanNya : Kalau bukan karena Muhammad, maka Aku tidak akan menciptakan kamu wahai Adam “.Begitulah mulianya nabi Muhammad disisi Allah, sehingga kalau bukan karena Muhammad, Allah tidfak meniptakan Adam dan alam seluruhnya.. Memang Nabi Muhammad, manusia biasa, seperti manusia yang lain, tetapi beliau mempunyai kedudukan yang paling mulia daintata seluruh manusia dan makhluk Allah. Jika bukan karena Muhammad nmaka Adam tidak diciptakan, maka juga demikian seluruh umat manusia dilahirkan ke dunia karena Muhammad. Maksudnya bagi mereka yang lahir sebelum nabi Muhammad, maka wujud mereka adalah untuk menyambut kenabian Muhammad, sebagaimana terbukti dari seluruh nabi sebelum nabi Muhammad menyatakan bahwa nanti akan lahir seorang nabi akhir zaman Muhammadsaw. Bagi mereka yang lahir setelah kelahiran nabi Muhammad, berarti wujud di dunia hanya untuk melanjutkan risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad sampai akhir zaman. Berarti kewujudan manusia dari Adam sampai hari kiamat adalah karena menunggu, menyanbut, dan melanjutkan risalah islam yang dibawa ooleh nabi Muhammad saw.

Demikianlah keutamaan nabi Muhammad daripada semua makhluk dan nabi-nabi yang lain. Oleh sebab itu sudah wajib bnagi umat Islam bersyukur telah menjadi umat Nabi Muhammad, sehuingga diantara tanda kesyukuran tersebut marilah kita jadikan bulan Rabiul Awal sebagai bulan untuk mengikuti segala ajarannya, dengan tidak lupa bershalawat kepadanya , atau dengan menggelar ceramah agama tentang kebaikan akhlak atau mengambil intisari dan hikmah dari perjuangan beliau. Matri kita jadikan bulan rabiul Awal bulan untuk mempelajari ajaran Muyhammad, dan mencontoh kehidupannya dalam seluruh bidang kehidupan.

PRIBADI RASULULLAH

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi menyatakan bahwa Sayidina Hasan bin Ali bertanya kepada pamannya Hindun bin Abi Hala mengenai pribadi Rasulullah saw, maka Hindun menjawab :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم فخما مفخما يتلألأ وجهه تلأل ء القمر ليلة البدر

Rasulullah orang yang luar biasa.Wajahnya bercahaya bagaikan cahaya bulan di malam purnama
أطول من المربوع وأنصر من المشذب عظيم الهامة

Dia lebih tinggi dari manusia biasa, tetapi lebih rendah dari ketinggian kebanyakan orang, kepalanya lebih besar dari kebanyakan orang.
رجل الشعر إن انفرقت عقيقته فرق وإلا فلا يحاوز شعره شحمة أذنيه
Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus, terurai tetapi tidak sampai menutupi daun telinganya.
إذا هو وفره أزهر اللون واسع الجبين أزج الحواجب سوابغ من غير قرن بينهما عرق يدره الغضب أقنى العرنين له نور يعلوه ويحسبه من لم يتأمله أشم
Wajahnya bersih dengan kening yang lebar, alisnya tebal yang keduanya hamper bersambung. Beliau mempunyai urat yang bergetar ketika menahan marah, hidungnya panjang dengan garis cahaya melintas di atasnya dan orang tak dapat membayangkan keindahannya.
كث اللحية أدعج سهل الخدين ضليع الفم أشنب مفلج الأسنان دقيق المسربة كأن عنقه جيد دمية في صفاء الفضة
Janggutnya sangat tebal, matanya hitam , kedua pipinya kuat, mulut sedikit lebar, diantara giginya yang putih terdapat celah.Ranbut tumbuh di dadanya membentuk garis yang indah. Lehernya bagaikan leher patung yang terbuat daripada perak yang asli.

معتدل الخلق بادنا متماسكا سواء البطن والصدر مشيخ الصدر بعيد ما بين المنكبين ضخم الكراديس
Bentuk badan Nabi sebaik-baik bentuk. Badannya tegap dan berisi. Perutnya sama dengan lebar dadanya. Dadanya lapang dan kedua bahunya lebar. Bertisnya padat berisi.

أنور المتجرد موصول ما بين اللبة والسرة بشعر يجرى كالخط عارى الثديين ما سوى ذلك أشعر الذراعين والمنكبين وأعالى الصدر
Antara lehernya dan pusatnya tumbuh rambut yang indah, tetapi bagian tubuh yang lain tidak ada tumbuh rambut. Pada tangannya tumbuh rambut, juga bagian atas dadanya.

طويل الزندين رحب الراحة شثن الكفين والقدمين سائل الأطراف أو قال سائن الأطراف وسائر الأطراف سبط العصب خمصان الأخمصين مسيح القدمين ينبو عنهما الماء
Baginda memiliki pergelangan tangan yang kuat, telapak tangan lebar dan keras. Kedua tangan dan kakinya sangat kuat. Jari-jarinya panjang, urat dan ototnya halustapak kakinya panjang dan berkulit licin sehingga air mudah mengalir diatasnya.

إذا زال زال تقلعا ويخطو تكفؤا ويمشى هونا ذريع المشية إذا مشى كأنما ينحط من صبب وإذا التفت التفت جميعا خافض الطرف نظره إلى الأرض أطول من نظره إلى السماء جل نظره الملاحظة يسوق أصحابه ويبدأ من لقيه بالسلام

Apabila dia berjalan baginda seakan sedang berjalan menurun lembah. Baginda berjalan dengan jalan terhormat dan melangkah ringan dan mudah. Ketika berjalan baginda menundukkan pandangan. Ketika berpaling kepada seseorang baginda menghadapkan seluruh badannya. Baginda lebih sering menundukkan pandangannya daripada melihat ke atas. Beliau mengawal pandangan matanya , mendahului percakapan dengan sahabatnya dan mendahului memberikan salam kepada orang yang dijumpainya ”.

Cara Nabi berbicara.
Selanjutnya Hasan berkata : Ceritakan kepadaku pembicaraannya ? Abi Hala menjawab :

قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم متواصل الأحزان دائم الفكرة
ليست له راحة ولا يتكلم في غير حاجة طويل السكوت يفتتح الكلام ويختمه بأشداقه ويتكلم بجوامع الكلم فضلا لا فضول فيه ولا تقصير

Rasulullah selalu menyampaikan pembicaraan secara singkat dan penuh penghayatan. Pembicaraan beliau tidak terputus-putus dan baginda hanya membicarakan sesuatu yang penting. Beliau banyak berdiam.Berbicara dengan fasih,dengan perkataan yang jelas, tidak berlebih-lebihan dalam memakai bahasa dan tidak pula memakai bahasa yang kurang jelas.
دمثا ليس بالجنا في ولا المهين يعضم النعمة وإن دقت لا يذم شئيا لم يكن يذم ذواقا ولا يمدحه ولا يقام لغضبه إذا تعرض للحق بشئ حتى ينتصر له ولا يغضب لنفسه ولا ينتصر لها
Beliau mempunyai sifat yang lemah lembut, tidak keras dan tidak kejam. Beliau sangat menghargai hadiah sekecil apapun hadiah tersebut. Beliau tidak pernah menghina sesuatu , tidak mencela dan juga memuji hidangan. Beliau tidak pernah marah karena hidangan makanan. Beliau tidak pernah membela hak pribadinya, juga tidak marah untuk kepentingan diri sendiri.

إذا أشار أشار بكفه كلها وإذا تعجب قلبها وإذا تحدث اتصل بها فضرب بإبهامه اليمنى راحته اليسرى وإذا غضب أعرض وأشاح وإذا فرح غض طرفه جل ضحكه التبسم ويفتر عن مثل حب الغمام
Ketika menunjuk sesuatu, beliau tidak menggunakan seluruh tangannya. Ketika dikejutkan oleh sesuatu, beliau membalikkan tangannya. Ketika berbicara, beliau memegangi ibujari kanannya pada telapak tangan kirinya. Ketika marah, beliau mengubah posisi jarinya tersebut dan memalingkan muka.Ketika sedang bahagia, beliau merendahkan pandangannya. Beliau tidak pernah tertawa kecuali hanya tersenyum dan tampaklah giginya yang putih bersih seperti butiran salji “.

SIkap Nabi di dalam rumah
Husen kemudian bertanya kepada Bapaknya tentang bagaimana sikap Rasulullah di rumah, maka Ali menjawab :

كان دخوله لنفسه مأذونا له في ذلك فكان إذا أوى إلى منزله جزأ دخوله ثلاثة أجزاء جزءا لله وجزئا لأهله وجزءا لنفسه ثم جزأ جزأه بينه وبين الناس فيرد ذلك على العامة بالخاصة ولا يدخر عنهم شيئا
Nabi mempersilakan orang bertamu ke rumah dengan senang hati. Ketika berehat di rumah, beliau membagi waktunya menjadi tiga, sepertiga untuk Allah, sepertiga untuk keluarganya dan sepertiga untuk dirinya sendiri. Kemudian beliau membagi waktunya sendiri antara untuk umatnya dan sebagian untuk dirinya sendiri.Beliau lebih mengutamakan waktu umatnya untuk kepentingan masyarakat umum daripada untuk kalangan tertentu. Beliau tidak menyimpan sesuatu untuk kepentingan dirinya melainkan mengutamakan kepentingan mereka.
فكان من سيرته في جزء الأمة إيثار أهل الفضل بإذنه وقسمته على قدر فضلهم في الدين منهم ذو الحاجة ومنهم ذو الحاجتين ومنهم ذو الحوائج فيتشاغل بهم ويشغلهم فيما يصلحهم والأمة من مسألته عنهم وأخبارهم بالذى ينبغى لهم

Diantara sikap nabi di waktu luangnya adalah beliau selalu mengutamakan kepentingan masyarakat, dan membagi waktu tersebut sesuai ajaran agama yang mulia. Sebagian mempunyai satu keperluan, sebagian orang mempunyai dua keperluan, dan sebagian yang lain mempunyai keperluan yang lebih banyak. Beliau mencurahkan perhatian dan bergaul dengan mereka, dan memahami kesibukan mereka terhadap hal-hal yang membawa kebajikan bagi mereka dan bagi umat.Beliau selalu bertanya keadaan mereka dan mengenai kejadian yang menimpa mereka.

ويقول ليبلغ الشاهد منكم الغائب وأبلغوني حاجة من لا يستطيع إبلاغى حاجته فإنه من أبلغ سلطانا حاجة من لا يستطيع إبلاغها ثبت الله قدميه يوم القيامة لا يذكر عنده إلا ذلك ولا يقبل من أحد غيره قال في حديث سفيان بن وكيع: يدخلون روادا ولا يتفرقون إلا عن ذواق ويخرجون أدلة يعنى فقهاء

Nabi sering bersabda : “ Kalian yang sekarang hadir hendaklah menyampaikan hal ini kepada mereka yang tidak hadir, dan kalian hendaklah menyampaikan kepadaku tentang keadaan sesuatu yang mereka tidak dapat menyampaikannya kepadaku “. Pada hari kiamat nanti akan akan mengukuhkan kaki seseorang yang menyampaikan kepada penguasa perihal sesuatu yang diperlukan masyarakat yang tidak dapat menyampaikannya secara langsung. Demikianlah segala sesuatu disampaikan mereka dalam majelis nabi dan hanya itulah yang diterima nabi dari masyarakatnya. Hadis yang diriwayatkan oleh Sofyan ibn Wukay menyatakan : “ Mereka dating ke majelis nabi sebagai orang yang memerlukan sesuatu, dan mereka baru pulang setelah mendapatkannnya dan pulang sebagai orang yang dapat memberikan petunjuk “.

Kesibukan Nabi di luar rumah
Hasan berkata kepada ayahnya : Ceritakanlah bagaimana kesibukan Rasulullah di luar rumah ?, maka Ali menjawab :

قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يخزن لسانه إلا مما يعنيهم ويؤلفهم ولا يفرقهم يكرم كريم كل قوم ويوليه عليهم ويحذر الناس ويحترس منهم من غير أن يطوى عن أحد بشره وخلقه ويتفقد أصحابه ويسأل الناس عما في الناس ويحسن الحسن ويصوبه ويقبح القبيح ويوهنه معتدل الأمر غير مختلف

Rasulullah senantiasa menahan lidahnya kecuali terhadap sesuatu yang diperlukan oleh umatnya. Beliau selalu berusaha menyatukan mereka dan tidak menjadikan mereka berselisih. Beliau menghormati kalangan terhormat pada setiap kelompok masyarakat dan mengangkat mereka sebagai pemimpin masyarakat mereka. Beliau sangat peduli terhadap mereka dan terlindungi dari mereka, namun beliau tidak pernah menjauhkan diri dari mereka juga tidak bersikap kasar kepada mereka. Beliau selalu menanyakan keadaan sahabatnya, dan masyarakatnya. Beliau memuji kebaikan yang dikerjakan sahabatnya dan mendukungnya, dan tidak menyukai bilamana terdapatsahabatnya yang melakukan keburukan. Sikap beliau tidak memihak kepada sebagian sahabatnya.

لا يغفل مخافة أن يغفلوا أو يملوا لكل حال عنده عتاد لا يقصر عن الحق ولا يجاوزه إلى غيره الذين يلونه من الناس خيارهم وأفضلهم عنده أعمهم نصيحة وأعظمهم عنده منزلة أحسنهم مواساة وموازرة فسألته عن مجلسه عما كان يصنع فيه

Beliau tidak pernah melalaikan tugas dan tidak menghendaki sahabatnya bersikap lalai, melainkan segala sesuatu haruslah dipersiapkan sebelumnya. Beliau tidak pernah menekan hak orang lain, senantiasa membalas jasa kepada orang yang telah menolong atau membantu dirinya. Orang yang paling baik dan paling mulia dalam pandangan beliau adalah orang yang berkenan memberikan saran kebajikan, karena itulah beliau sangat menghargai orang yang telah medukungnya atau membantunya.

Sikap Nabi di dalam majelis.

Husein bertanya lagi kepada ayahnya bagaimana sikap Rasulullah dalam majelis?. Ayahnya menjawab :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يجلس ولا يقوم إلا على ذكر ولا يوطن الأماكن وينهى عن إيطانها وإذا انتهى إلى قوم جلس حيث ينتهى به المجلس ويأمر بذلك ويعطى كل جلسائه نصيبه حتى لا يحسب جليسه أن أحدا أكرم عليه منه من جالسه أو قاومه لحاجة صابره حتى يكون هو المنصرف عنه من سأله حاجة لم يرده إلا بها أو بميسور من القول قد وسع الناس بسطه وخلقه فصار لهم أبا وصاروا عنده في الحق متقاربين متفاضلين فيه بالتقوى وفى الرواية الأخرى صاروا عنده في الحق سواء

Rasulullah tidak pernah duduk dan bangkit dari duduknya kecuali menyebut nama Allah. Beliau tidak menyediakan tempat khas dan melarang untuk melakukan hal yang sama. Ketika beliau dating kepada masyarakatnya beliau mengambil tempat duduk pada bagian ujung (tepi) dan menganjurkan sahabatnya agar melakukan yang sama. Beliau memberi perhatian yang sama kepada semua orang yang hadir dalam majelisnya, sehingga tidak ada seorangpun diantara mereka merasa bahwa Nabi memberikan penghormatan yang berlebihan kepada seseorang atas orang lainnya. Ketika seorang yang duduk di dekat beliau bertanya mengenai sesuatu, maka nabi tidak akan bangkit sebelum orang itu bangkit menjauh darinya. Ketika seseorang mengundang beliau atau meminta sesuatu, nabi pasti memenuhi keperluan orang tersebut atau memberinya nasehat. Beliau orang paling ramah, paling mulia sikapnya, dan sikapnya terhadap mereka seperti seorang ayah. Mereka semua mendapatkan penghormatan yang sama dari Nabi.

مجلسه مجلس حلم وحياء وصبر وأمانة لا ترفع فيه الأصوات ولا تؤبن فيه الحرم، ولا تنشى فلتاته وهذه الكلمة من غير الروايتين يتعاطفون بالتقوى متواضعين يوقرون فيه الكبير ويرحمون الصغير ويرفدون ذا الحاجة ويرحمون الغريب

Majelis Rasulullah adalah majelis yang penuh dengan adab sopan santun, penuh kesabaran, saling menjaga diri, majelis amanah, dan tidak ada suara yang keras atau bising, saling tolong menolong dan kasih saying karena ketaqwaan dengan penuh kerendahan hati. Orangtua dihormati, sementara yang muda dikasihi.Mereka menolong dan mempersilahkan orang yang memerlukan sesuatu dan memberikan kasih saying kepada orang yang asing “. Hasan bertanya kepada ayahnya mengenai sikap rasulullah kepada sahabatnya, maka ayahnya menjawab :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم دائم البشر، سهل الخلق، لين الجانب، ليس بفظ ولا غليظ ولا سخاب ولا فحاش ولا عياب ولا مداح يتغافل عما لا يشتهى ولا يؤيس منه قد ترك نفسه من ثلاث: الرياء، والإكثار، وما لا يعنيه، وترك الناس من ثلاث: كان لا يذم أحدا، ولا يعيره ولا يطلب عورته
Rasulullah selalu memebrikan kegembiraan kepada sahabatnya, bersikap memudahkan mereka, lemah lembut, dan tidak bersikap kasar apalagi keras. Beliau tidak pernah berteriak, atau berkata dengan suara yang keras. Beliau tidak pernah menghina mereka, dan juga tidak memuji-muji mereka. Beliau cepat melupakan sesuatu yang tidak berkenan di hati. Beliau menghindari tiga perkara : sikap riya’, sikap berlebih-lebihan, dan sikap meninggalkan sesuatu yang bukan urusannya. Beliau juga meninggalkan tiga hal yang berkaitan dengan orang lain : Tidak pernah mencela seseorang, tidak mencaci maki mereka, dan tidak berusaha mengetahui hal-hal yang bersifatkeadaan dan pribadi mereka ”.
ولا يتكلم إلا فيما يرجو ثوابه، إذا تكلم أطرق جلساؤه كأنما على رؤسهم الطير وإذا سكت تكلموا لا يتنازعون عنده الحديث من تكلم عنده انصتوا له حتى يفرغ، حديثهم حديث أولهم يضحك مما يضحكون منه ويتعجب مما يتعجبون منه ويصبر للغريب على الجفوة في المنطق ويقول إذا رأيتم صاحب الحاجة يطلبها فأرفدوه ولا يطلب الثناء إلا من مكافئ ولا يقطع على أحد حديثه حتى يتجوزه فيقطعه بانتهاء أو قيام، هنا انتهى حديث سفيان بن وكيع

Beliau hanya berbicara mengenai sesuatu yang daripadanya dapat mengharapkan pahala Allah. Ketika beliau berbicara, orang yang duduk di dalam majelisnya duduk terpaku seolah-olah diatas kepala mereka ada seekor burung. Ketika beliau berhenti bicara, baru sahabat yang hadir mulai saling berbicara, tetapi tidak sampai membuat kegaduhan di dalamnya. Ketika seorang sahabat berbicara , maka sahabat yang lain diam mendengarkan sampai orang itu selesai berbicara. Pembicaraan mereka tentang sebuah topic sering kali meluas. Nabi turut tertawa ketika sahabat tertawa, dan turut terkejut ketika sahabat dikejutkan oleh sesuatu. Beliau sangat sabar menghadapi orang yang tidak dikenal yang berbicara dengan bahasa yang kasar. Nabi bersabda : Jika kamu berjumpa seseorang yang memerlukan seuatu bantuan, maka berikanlah bantuan kepadanya “. Beliau tidak pernah memperhatikan suatu hadiah atau pemberian kecuali untuk keperluan membalasnya. Beliau tidak pernah menyela atau menghentikan pembicaraan orang lain sampai orang itu mengakhiri sendiri pembicaraannya atau bangkit dari tempat duduknya “. Demikian bagian akhir dari hadis Sofyan bin Wukay.


Diamnya Rasulullah.

Seseorang bertanya kepada Ali mengenai sikap diam Rasulullah, maka beliau menjawab :

كان سكوته صلى الله عليه وسلم ؟ قال: كان سكوته على أربع: على الحلم، والحذر، والتقدير، والتفكر * فأما تقديره ففى تسوية النظير والاستماع بين الناس * وأما تفكره ففيما يبقى ويفنى وجمع له الحلم صلى الله عليه وسلم في الصبر فكان لا يغضبه شئ يسنفزه وجميع له في الحذر أربع: أخذه بالحسن ليقتدى به وتركه القبيح لينتهى عنه واجتهاد الرأى بما أصلح أمته والقيام لهم بما جمع لهم أمر الدنيا والآخرة.

Sifat diam Rasulullah atas empat perkara : sebagai kesabaran, sebaagi peringatan atau sebagai teguran kepada orang lain, sebagai pemahaman , dan sebagai sikap yang penuh penghayatan. Beliau sangat memahami dan benar-benar mendengarkan segala keluhan kaumnya. Beliau bersabar hati, tidak ada sesuatu yang dapat membangkitkan kemarahannya. Beliau sangat hati-hati dan penuh pertimbangan dalam empat perkara ; dalam melakukan setiap kebajikan yang harus diikuti oleh umatnya, dalam menghindari sesuatu yang buruk yang harus dihindari oleh umatnya, dalam menetapkan sesuatu yang bermanfaat bagi umatnya, dan dalam melaksanakan yang dapat memberikan kebahagian dunia dan akhirat bagi umatnya” ****

Surau Taman SPPK Segambut, 16 Januari 2009-01-16
Disediakan oleh : Muhammad Arifin Ismail.

No comments:

Post a Comment