Pages

Saturday, January 10, 2009

SUNNATULLAH PERLAWANAN ( TADAAFU')


Sejak awal dakwah islam tersebar di kota Makkah, maka kaum Quraisy melakukan penyiksaan, penindasan, kepada setiap orang yang beriman. Walaupun demikian, kaum muslimin terus bertambah, sehingga kaum kafir Makkah terus menyiksa dan menindas, malahan setelah bermusyawarah di Darun Nadwah kaum kafir memutuskan untuk membunuh Rasulullah. Untuk menyelamatkan Rasulullah dan pengikutnya, Allah memerintahkan kaum muslimin untuk hijrah ke Madinah. Setelah kaum muslimin berhijrah ke Madinah, kaum kafir Makkah tetap juga berusaha untuk menyerang kaum muslimin. Jika penyerangan itu dibiarkan maka mereka akan terus menerus menyerang kaum muslimin. Untuk menghentikan penyerangan orang kafir tersebut, maka umat Islam harus mengadakan perlawanan, sebab jika tidak ada perlawanan , dan terus bersabar, maka penyerangan dan kehancuran agama akan terjadi. Untuk itu umat Islam perlu memakai sunatullah “tadafu’” yaitu perlawanan harus dilakukan dengan usaha dan ikhtiar. Tadafuu’ bermakna menolak sesuatu , maka untuk menghentikan penyerangan diperlukan usaha untuk menolak penyerangan tersebut dengan perlawanan. Dengan perlawanan yang dilakukan dengan sekuat tenaga dan mengarahkan segala daya upaya barulah pertolongan Allah akan tercapai sehingga umat Islam terhindar dari kehancuran akibat penyerangan kaum kafir. Itulah sebabnya dalam al Quran dinyatakan : “ telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, ( QS. Al Haj : 39 ) yaitu orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan Kami hanyalah Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa “ ( QS. Al Haj : 40 ).

Ibnu Kasir dalam tafsirnya menyatakan bahwa inilah perintah pertama kali kepada umat Islam untuk melakukan perlawanan terhadap serangan kaum kafir. Ayat 39 menyatakan bahwa Allah telah memberikan izin kepada kaum muslimin untuk melakukan peperangan sebab mereka telah dianiaya oleh kaum kafir. Ayat 40 menyatakan bahwa sebagai bukti penganiayaan mereka telah mengusir kaum muslimin Makah sehingga mereka berhijrah ke Madinah tanpa alas an yang dapat dibenarkan. Kaum muslimin diusir karena mereka beriman kepada Allah. Oleh sebab itu dibenarkan perang sebab jika kebatilan tersebut tidak ditolak dengan perlawanan maka kaum kafir tersebut akan menghancurkan segala sesuatu seperti tempat ibadah dan membunuh orang-orang yang sedang berzikir. Maksudnya jika serangan orang kafir itu tidak dilawan maka orang kafir itu akan menghancurkan seluruh bangunan dan manusia yang ada di kawasan tersebut. Orang beriman tidak boleh diam melihat itu semua, atau hanya bersabar dengan sikap kaum kafir, tetapi harus saling Bantu membantu memberikan perlawanan dengan segala usaha dan ikhtiar.

Dalam tafsir Durarul Mansur karangan Imam Suyuthi disebutkan bahwa makna “ Kalaulah kamu tidak menolak “ menurut Ibnu Yazid adalah kalau kamu tidak melakukan peperangan dan perjuangan jihad, maka kaum kafir akan menghancurkan semua rumah badah dan membunuhmu semuanya. Sahabat Mujahid menyatakan bahwa perlawanan tersebut harus dilakukan oleh seluruh kaum muslimin untuk melawan setiap penyerangan dari orang kafir. Oleh sebab itu Ibnu Kasir menyatakan bahwa jika kaum muslimin tidak memberikan perlawanan terhadap serangan kaum kafir, maka mencegah bahaya yang menimpa kaum muslimin yang lain dengan ikhtiar yang sesuai dengan sebab-akibat, maka serangan orang kafir akan menghancurkan bumi dan setiap yang kuat akan menghancurkan yang lemah. Untuk itu semua seluruh kaum muslimin wajib melakukan segala usaha melawan serangan tersebut.

Ikhtiar dan usaha yang dilakukan untuk menolong kaum muslimin yang lain itu merupakan syarat datangnya pertolongan Allah, sebagaimana dinyatakan dalam akhir ayat “ Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agamaNya”. Artinya pertolongan Allah tidak dating dengan mukjizat, dengan berdiam diri, dengan pasrah , dengan demontrasi, dengan mengecam dan lain sebagainya, teapi pertolongan Allah hanya dating jika kaum muslimin seluruh dunia menolong saudaranya yang didzalimi tersebut dengan segala kemampuan yang ada. Politisi muslim menolong dengan kekuasaan politik. Negara muslim menolong dengan mengirimkan tentera menolong Negara muslim yang lain. Konglomerat muslim menolong dengan harta kekayaan. Pemuda muslim menolong dengan tenaga dan jiwa. Ini baru namanya perlawanan, bukan hanya dengan mengecam dan demontasi tanpa aksi. Dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa : “ Hendaklah kamu melakukan amar makruf dan mencegah daripada kemungkaran, dan jika kamu tidak melakukannya maka orang yang jahat akan menguasai kamu, dan kamu berdoa kepada Allah maka doa kamu itu tidak akan dimakbulkan “. Dalam hadis yang lain juga disebutkan : “ Wahai Manusia, Allah menyuruh kamu melakukan amar makruf dan mencegah dari kemungkaran sebelum kamu berdoa kepadaNya, dan jika kamu tidak melakukannya maka doa kamu tidak akan dikabulkan “. Dari hadis ini dapat dismpulkan bahwa doa kaum muslmin untuk meminta pertolongan tidak dikabulkan sebelum mereka melakukan aksi amar makruf dan mencegah dari kemungkaran.

Teori Tadafu’ ini juga dinyatakan oleh Al Quran dalam kisah nabi Daud melakukan ikhtiar dan usaha untuk mengalahkan Jalut disaat semua Bani Israel berdiam diri, akhirnya adanya perlawanan dari nabi Daud, maka Jalut yang selama ini ditakuti dapat dikalahkan.” mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam “ ( QS. Al Baqarah : 251-252)

Sejarah Daud menyatakan bahwa dengan perlawanan dan perjuangan barulah kedzaliman dapat dimusnahkan. Oleh sebab itu umat Islam wajib melakukan perlawanan dengan segala upaya dalam menghadapi serangan Israel kepada umat Islam di Palestina dalam beberapa hari ini. Jika umat Islam berdiam diri sahaja, sibuk dengan kehidupan dunia, dan tidak peduli dengan keadaan mereka, hanya mengecam dan demintrasi itu tidak akan memberikan kemenangan. Imam Fakhrurazi dalam tafsir al Kabir menyatakan bahwa : “ Jika seandainya umat Islam berdiam diri melihat serangan yang terjadi kepada kaum muslimin yang lain, atau tidak melakukan sesuatu untuk menolong kaum muslimin yang lain dari serangan orang kafir, maka mereka telah berkhianat dengan amanah Allah dan telah kufur dengan nikmatNya.

Jika orang kafir ingin menghancurkan negara Islam dengan dakwaan memiliki reactor nuklir, maka seluruh negara kafir akan mengirimkan tentera untuk membela Amerika sebagaimana terjadi di Afghanistan dan Iraq walaupun dakwaan mereka tidakj terbukti, atau melakukan embargo ekonomi seperti yang terjadi dengan negeri Sudan dan Libya. Sewaktu sekian ribu umat Islam di Palestina dibunuh dan dibantai oleh Israel, Negara Islam berdiam diri, paling-peling demointrasi, padahal sebagaimana dinyatakan oleh Koran Israel : “ biarkan mereka berdemontrasi, kita serang terus, nanti setelah hancur, mereka juga tidak berdemointrasi lagi, dan kita telah menang, paling lama kebencian mereka hanya berkisar tiga bulan, setelah itu dunia islam akan diam kembali “. Malahan lebih parah lagi, jika demontrasi anti Amerika setelah itu minum cocacola, artinya akibat demontasi malah menguntungkan ekonomi mereka. Oleh sebab itu sudah waktunya demontrasi ditindaklanjuti dengan aksi embargo ekonomi, embargo politik, dan pengiriman tentera dan pasukan jihad sebagaimana yang dinyatakan dalam sunatullah tadafu’, sebab itu merupakan syarat kemenangan. Fa’tabiru Ya Ulil albab. ( MuhammadArifin Ismail ).



No comments:

Post a Comment