DIANTARA CARA MENCINTAI RASUL
Pada suatu hari, seorang lelaki menjumpai Rasulullah bertanya : Ya Rasulullah, bila hari kiamat tiba ? Rasulullah bertanya kembali : “ Apakah yang telah engkau persiapkan untuk mengahadapi hari kiamat tersebut ? Lelaki itu menjawab : “ Saya belum mempersiapkan diri dengan shalat yang banyak, atau puasa atau amal yang lain seperti sedekah dan lan sebagainya, tetapi aku telah mencintai Allah dan RasulNya “. Nabi bersabda : “ Engkau akan bersama-sama dengan orang yang engkau cntai “. ( hadis riwayat Bukhari ). Cinta kepada Allah dan Rasul merupakan nilai-nilai keimanan, oleh sebab itu dalam kitab suci Al Quran dinyatakan : “Katakanlah jika bapak-bapak kamu, anak-anak kamu, saudara-saudara kamu, keluarga kamu, harta kekayaan kamu, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiaannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan daripada berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya “ ( QS. Al Taubah : 24 ).
Sewaktu Umar bin Khattab berkata di hadapan Rasululah : “ Aku mencintaimu lebih dari segalanya, kecuali jiwaku yang berada diantara dua sisiku “, Rasul segera bersabda : “ Tidak seorangpun diantara kamu menjad beriman, sampai aku lebih dicintainya daripada jiwanya “. Mendengar ucapan tersebut, Umar segera meralat ucapannya dan berkata : “ Demi Dzat yang menurunkan kitab suci al Quran ini kepadamu, aku mencintaimu melebihi kecintaanku kepada diriku sendiri “ . Rasul segera bersabda : “ Hai Umar, sekarang engkau telah mendapatkannya “. ( riwayat Bukhari ). Oleh sebab itu, seorang ulama , Sahl al Tustary berkata : “ Barangsiapa yang tidak menganggap Rasulullah sebagai tuannya dalam segala hal, atau tidak menganggap dirinya berada dibawah kepemimpinannya, maka orang tersebut tidak akan merasakan manisnya sunnah, sebab Rasulullah telah bersabda : “ Tidak seorangpun diantara kamu menjadi beriman sehingga aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri”.
Qadhi Iyadh dalam kitab sejarah nabi yang berjudul as Syifa berkata bahwa cinta kepada Rasul itu dilakukan dengan beberapa perbuatan. Pertama bahwa seseorang yang cinta kepada rasul akan berusaha mengikuti tingkah laku dan akhlak rasulullah, dan melaksanakan sunah-sunahnya, mengikuti perintahnya, dan menjadikan perjuangan beliau menjadi contoh dan teladan dalam kehidupan. Hal ini sesua dengan firman Allah : “ Katakanlah hai Muhammad : Bila engkau menyayangi Allah maka taatlah kepadaku niscaya Allah akan menyayangimu “ ( QS.Ali Imran : 31)
Kedua, jika seseorang itu mencintai Rasulullah, maka dia itu harus lebih suka kepada hukum yang telah digariskan oleh Rasulullah dan berusaha untuk melaksanakan hukum dari Rasulullah daripada hukum dan peraturan yang bukan bersumber daripada Allah dan RasulNya.. Oleh sebab itu orang yang cinta Rasul harus meyakini bahwa segala peraturan dan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasulnya itu lebih baik daripada segala sistem, hukum dan peraturan yang diciptakan oleh manusia dan meyakini bahwa hukum Allah dan rasulNya itulah satu-satunya hukum dan peraturan yang dapat menjamin kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Ketiga, orang yang mencintai Allah dan rasulNya akan menjadikan keridhaan Allah dan rasul merupakan tujuan utama dalam sikap hidupnya. Anas bin Malik bercerita bahwa Rasulullah berkata kepadanya : Wahai anakku, bila engkau sanggup melepaskan dendam di hatimu terhadap siapapun pada pagi hari dan malam hari, maka jadilah engkau seperti itu “. Rasulullah kemudian melanjutkan : Wahai anakku, itu adalah bagian dari sunnahku. Barangsiapa yang meghidupkan sunnahku sunguh dia telah mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintai aku maka ia akan bersama-sama denganku nanti di dalam syurga “ ( hadis riwayat Tirmidzi ).
Dari hadis ini terlihat bahwa nabi sangat menekankan kepada sunnah akhlak, bukan hanya sunnah ritual seperti shalat sunat, atau sunnah pakaian seperti pakaian jubbah, dan lan sebagainya, sebagai tanda cinta kepada Rasul, sebab cinta kepada rasul dan mengikut sunah rasul itu adalah lebih utama dengan mengikuti sunah akhlak dan perbuatan rasulullah sebagaimana dinyatakan dalam hadis diatas. Tetapi sayang, pada saat ini banyak terlihat orang yang sibuk mengikuti sunah rasul dalam pakaian dan amal ibadah, sedangkan perbuatan dan akhlaknya tidak mengikuti sunah rasul, padahal rasul diutus adalah untk menyempurnakan akhlak manusia. Oleh sebab itu sudah sepatutnnya umat islam mengikuti sunah perbuatan rasul lebih daripada mengikuti sunah pakaian dan aksesoris rasul, sebab akhlak dan kepribadian itulah yang dapat menjadikan islam sebagai rahmat bagi sekalian alam, sebagaimana Rasulullah dikirim kepada dunia untuk menjadi rahmat bagi kehidupan.
Keempat, jika seorang itu cinta kepada Rasul, maka dia akan sering menyebut, mengingat, dan mengambil teladan daripada kepribadian Rasulullah. Menyebut dan mengingat Rasulullah dengan mengucapkan shalawat kepada Rasul. Membaca shalawat rasul dimaksudkan agar kita selalu mengingat rasul dari akhlak, pribadi, perjuangan dan ajaran yang disampaikannya. Dengan membaca shalawat, kita ingat perjuangannya. Dengan melafadzkan shalawat kita mengenang kepribadiannya, dan kita sadar bahwa Rasulullah adalah contoh teladan dalam segala kehidupan. JIka seseorang itu berfrofesi sebagai pedagang, maka dia akan mengingat bagaimana cara nabi berniaga yang penuh dengan kejujuran dan kesungguhan, tanpa riba dan penipuan. Jika seseorang itu sebagai peminpin, dia akan ingat bagaimana nabi mempimpin masyarakat sehingga menjadi masyarakat yang terbaik sepajang zaman. Inilah maksud mengingat rasul, bershalawat kepadanya dalam setiap keadaan, komisi dan tempat.
Kelima, tanda cinta rasul adalah dengan kerinduan untuk dapat bersamanya di dalam surga, sehingga setiap orang yang cinta rasul akan tetap berusaha mengikuti setiap ajaran yang telah disampaikannya kepada umatnya dalam setiap profesi dan keadaan, sebab itulah jalan untuk dapat berjumpa dengan rasul di akhirat kelak. Rasulullah bersabda : “ peniaga yang jujur itu akan dibangkitkan bersama para nabi, orang yang jujur dan para syuhada“ (riwayat Tirmidzi ). Dalam hadis yang lain, beliau bersabda : “ Saya bersama penjaga anak yatim di dalam surge seperti ini-sambil baginda memberi isyarat dengan anak jari baginda“.( hadis riwayat Bukhari )
Keenam, orang yang mencintai akan merasa rendah diri setiap mendengar nama nabi dan segera mengingat bahwa dirinya sangat jauh dibandingkan dengan kehidupan rasul dan sahabat beliau dalam setiap keadaan, Jika dia mendengar nama nabi disebutkan, maka dirinya sadar untuk segera melakukan amal yang terbaik dalam mengikuti langkah perjuangan rasul. Itulah sebabnya jika mendengar nama Muhammad, kita melanjutkan dengan ucapan “ Sallallahu alaihi wasallam “. Maksud ucapan shalawat itu meyakini bahwa Muhammad itu bukan Muhammad biasa, tetapi manusia teladan yang wajib diikuti dan diamalkan seluruh ajarannya sebab dia itu adalah utusan Tuhan.
Ketujuh, orang yang mencintai Rasul itu akan mecintai apa yang dicintai Rasul dan membenci apa yang dibenci oleh Rasul. Rasulullah bersabda : Barangsiapa mencintai mereka (hasan dan Husein, cucu nabi ) maka mereka telah mencintai aku “ ( hadis Bukhari ). Dalam hadis yang lan juga dinyatakan : “Tanda iman yang sesunguhnya adalah mencintai sahabat Anshar sedang tanda kemunafikan adalah kebencian kepada mereka “ ( Riwayat Bukhari dan Muslim ).
Dari kedua hadis ini terlihat bahwa kecintaan kepada keluarga nabi tidak dapat dipisahkan dengan kecintaan kepada sahabat nabi. Inilah prinsip ahlusunha wal jamaah. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dengan kelompok yang hanya mncintai keluarga nabi tetapi mencaci maki para sahabat nabi seperti kelompom syiah rafidhah, sebab nabi sendiri tidak memisahkan antara cinta kepada keluarga dan sahabatnya.
Kedelapan, cinta kepada nabi berarti memusuhi dan membenci segala bentuk permusuhan, penghinaan yang dilakukan terhadap rasul. Dalam al Quran dinyatakan bahwa : “ Kamu tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan Hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang yang menenatng Alah dan rasulNya “ ( QS. Mujadalah : 22)
Kesembilan, tanda orang cinta rasul adalah dengan mencintai apa yang disampaikan kepada nabi yaitu al Quran, dengan memvacanya, memahaminya, menghayati dan mengamalkannya. Ibnu Mas’ud berkata : “ Bila seseorang itu mencintai al Quran berarti dia itu mencintai Allah dan Rasul”.
Kesepuluh, tanda cinta rasul adalah mencintai umat dan kaum muslimin dan kasih sayang serta menghormati mereka, dan saling tolong menolong dalam perjuangan walaupun berbeda dalam kelompok dan mazhab fikah, sebab itu merupakan sifat rasul yaitu “ sangat belas kasihan kepada orang-orang yang beriman “ ( Surah Taubah : 128 ).
Kesebelas, tanda cinta rasul adalah lebih menyukai kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia, sebagaimana sikap Rasul lebih mencintai kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia “ dan kehidupan akhirat itu lebih utama daripada kehidupan dunia “ ( Surah Duha :4 ) .
Inilah beberapa tanda cinta Rasul, semoga bulan rabiul awal yang merupakan bulan kelahiran rasul kita dapat meningkatkan amal kita dalam cinta Rasul. Fa’tabiru ya ulil albab.