Pada tanggal 3 Maret 1924, yaitu
seratus Sembilan puluh dua tahun yang lalu merupakan hari sejarah hitam bagi umat Islam,
sebab pada tanggal tersebut Kekhalifahan Turki Usmaniyah telah dijatuhkan dan
digantikan dengan didirikannya Republik Turki Sekular yang dipimpin oleh
Mustafa Kemal at taturk. Kekhalifahan Islam Usmaniyah adalah merupakan
kelanjutan dari kekhalifahan Islam sejak zaman Rasulullah, dikuti dengan
Khulafa Rayidin, Menurut Abdullah Azzam, selama tiga abad, orang Barat
memusatkan perhatiannya kepada bagaimana menghancurkan khilafah Islam, sehingga
berhasil menyingkirkan Khaliah Sultan Abdul Hamid yang berkuasa sejak tahun
1876 hingga 1909 Masehi. Pada tahun 1887 Masehi, masyarakat yahudi membentuk
organisasi yang dipimpin oleh Theodore Hartzl yang bertujuan sebagaiman
dikatakan oleh Hertzl : “ Sesunguhnya alasan kita berkumpul di tempat ini
adalah untuk mencari tanah yang akan kita jadikan sebagai negara kita “. Hertzl
melanjutkan : “ Saya ingin membangun sebuah negara di atas tanah leluhur kita.
Pendirian negara ini saya batasi waktunya sekitar sepuluh sampai dua puluh
tahun, dan jangan sampai lebih dari lima puluh tahun “. Sewaktu mereka melihat
apakah yang menjadi halangan untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka mereka
lihat bahwa daerah leluhur mereka yaitu negeri Palestina ,berada di bawah
kekuasaan khilafah Usmaniyah.
Mereka melihat bahwa khilafah
pada waktu itu dipimpin oleh Sultan Abdul Hamid seorang pemimpin umat yang taat
dan mempunya pendirian dan prinsip yang kuat. Dia tidak dapat diperdaya dengan
wanita dan juga tidak dapat dibuai dengan minuman keras, jika demikian mereka
mencoba untuk membujuk sultan dengan harta kekayaan. Pada tahun 1902, mereka
menjumpai Sultan Abdul Hamid dan menawarkan empat hal : (1) Kami akan
memberikan 150 juta dinar emas ke kantong pribadi Sultan (2)Menutup sebagian
besar hutang negara kekhalifahan Usmaniyah (4) Membantu membangun armada laut
(4) Mendirikan Universitas Daulah Usmaniyah yang besar. Tawaran itu diberikan
dengan imbalan agar Sultan memberi izin untuk orang yahudi berhijrah ke negeri
Palestina. Namun apa jawaban Sultan kepaa Hetzl : “ Sesungguhnya andaikan
badanku disayat-sayat dengan pisau atau salah satu anggota badanku dipotong
maka itu lebih aku suka daripada aku mengizinkan kalian tinggal di bumi
Palestina yang merupakan negeri kaum muslimin. Sesungguhnya bumi Palestina
telah direbut dengan pengorbanan darah. Dan sekali-kali bumi in9 tidak akan
dirampas dari mereka melainkan dengan pertumpahan darah. Dan sungguhn Allah
telah memuliakanku sehingga dapat menjadi pelayan kepada agama Islam selama
tiga puluh tahun. Dan aku tidak akan mencoreng sejarah para leluhurku dengan
aib ini “.
Hertzl tidak berputus asa untuk
membujuk Sultan, sehingga dia meminta tolong kepada kawannya Neolinsky untuk
dapat membeli tanah Palesina walau sekecil apapun.. Akhirnya sultan mengirim
surat kepada Neolinsky : “ Jika benar Hertzl itu adalah kawanmu sebagaimana
engkau adalah kawanku, maka beritahukan dia jangan sekali-kali dia meneruskan
langkahnya karena aku tidak akan menjual sejengkalpun wilayah kekuasaanku sebab
kerajaan ini bukan milikku pribadi, malainkan milik seluruh kaum muslimin. Dan
untuk memperoleh itu, mereka telah mengorbankan harta benda dan hidupnya. Oleh
karena itu kami mempertahankan bumi ini dengan darah kami pula, dari setiap
usaha yang dilakukan oleh pihak luar untuk merebutnya. Pasukan kami telah
terjun dalam medan perang di Syria dan Palestina. Mereka rela gugur satu demi
satu, karena tidak se0rangpun dari prajurit kami yang mau menyerah kepada
musuh. Mereka ebih senang mati membela kehormatan islam daripada hidup dalam kenistaan.
Kerajaan Turki Usmaniyah bukanlah milik pribadiku, melainkan milik bangsa
Turki. Tanah sejengkalpun tidak boleh dijarah orang lain. Sebaiknya orang
yahudi menyimpan saja uang jutaan yang kalian miliki tersebut. Seandainya
kerajaan ini bisa dihancurkan luluhkan, barulah orang yahudi dapat mengambil
tanah Palestina dengan mudah. Akan tetapi harus diingat bahwa kami tidak akan
mundur dari tekad, yang telah kami pegang selama ini. Orang yahudi tidak akan
bisa menghanurkan kami sebelum melangkah mayat-mayat kami terlebih dahulu “.
Setelah menerima surat tersebut,
orang yahudi tidak kehilangan akal, sehingga mereka mencari cara lain untuk
menghancurkan kekuatan Sultan, yaitu dengan mempergunakan yahudi-yahudi Turki
yang melakukan pergerakan rahasia. Mereka menebarkan isu dan fitnah yang
mengatakan bahwa Sultan adalah peminum, pezina dan lain sebagainya, baik di dalam negeri Turki ataupun di luar
negeri Turki yang masih di bawah kekuasaan Turki seperti Mesir, dan lain
sebagainya. Beberapa berusaha untuk mempengaruhi orang-orang dekat dengan
Sultan, dan pemimpin=peminpin negeri yang takluk di bawah Sultan dengan
membangkitkan semangat kedaerahan dengan tujuan agar setiap negeri akan
melepaskan diri dari kesultanan Turki Usmaniyah. Mereka membantu orang nasrani
seperti George Zaidan menerbitkan surat kabar Darul Hilal di Lebanon, dan juga
Salim Naqlan dan Philip Naqlan mendirikan surak kabar al Ahram di Mesir untuk
menyebarkan fitnah keburukan Sultan.
Salonika adalah salah satu kota
di Turki yang berpenduduk 120 ribu orang tetapi 80.00 orang yang merupakan
keturunan dan berdarah yahudi, walaupun mereka beragama Islam. Di antara pemuda
kota ini ada yang masuk ikut menjalani pendidikan militer dan diantara mereka terdapat Mustafa Kamal Pasha
dan lain sebagainya, yang kelak menjadi komandan di pasukan perang. Akhirnya
mereka dapat mempengaruhi pasukan militer Turki untuk menurunkan dan menangkap
Sultan Abdul Hamid pada tahun buan April
1909. Akhirnya pasukan Inggeris
menguasai wilayah Palestina pada tahun 1917, dan kekhalifahan Tuki jatuh ke
tangan Inggeris dengan perjanjian Luzon, dan akhirnya Inggeris memberikan
kepemimpinan Turki di bawah Mustafa Kamal Pasha dengan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam perjanjian
tersebut.
Sultan Abdul Hamid dipenjarakan
di sebuah di kota Salonika. Diantara
pejgaga penjara terdapat seorang murid dan pengikut tarekat Sadziliyah sedangkan Sultan Abdul hamid juga merupakan pengikut
Tarekat Sadziliyah dibawah bimbingan gurunya Syekh Abu Samat. Sultan Abdul
hamid berkirim surat kepada gurunya : …Saya meninggalkan kekhalifahan bukan
karena sesuatu sebab tertentu, melainkan karena adanya tipu daya dengan
berbagai ancaman dari tokoh-tokoh Organisasi Persatuan yang dikenal dengan nama
Cun Turk, sehingga terpaksa meninggalkan kekhalifahan tersebut. Sebelumnya
organisasi ini telah mendesak saya berulang-ulang agar saya menyetujui
dibentuknya sebuah negeri nasional bagi bangsa Yahudi di bumi Palestina. Saya
tetap tidak menyetujui permohonan berulang-ulang yang memalukan itu. Akhirnya
mereka menjanjikan uang sebesar 150 juta poundsterling emas. Saya tetap dengan
tegas menolak tawaran itu. Saya menjawab dengan kata-kata : “ Seandainya kalian
membayar dengan selurh isi bumi ini, aku tidak menerima tawaran itu. Tiga puluh
tahun lebih aku hidup mengabdikan diri kepada kaum muslimin dan kepada agama
Islam itu sendiri. Aku tidak akan mencoreng lembaran sejarah Islam yang telah
lama dirintis oleh nenek moyangku, para sultan dan khalifah kerajaan Turki
Usmaniyah. Sekali-kali aku tidak akan menerma tawaran kalian “.
Setelah mendengar dan mengetahui
sikap dan jawaban saya tersebut, mereka dengan kekuatan rahasia yang mereka
miliki memaksa saya untuk meninggalkan kekhalifahan, dan mengancam akan
mengasingkan saya di Salonika. Maka terpaksa saya menerima keputusan itu
daripada saya menyetujui permintaan mereka. Saya masih bersyukur kepada Allah,
karena saya menolak untuk mencoreng kerajaan Islam Turki dan dunia Islam pada
umumnya dengan noda abadi yang diakibatkan oleh berdirinya negeri yahud dan
sudilah anda i di tanah Palestina. Biarlah semua berlalu. Saya tidak bosan
mengulang-ulang rasa syukur kepada Allah Ta’ala yang telah menyelamatkan kita
daripada aib yang besar itu. Saya rasa cukup disini saja apa yang perlu saya
sampaikan dan sudilah anda dan segenap kawan-kawan menerima salam hormat saya.
Gurku yang mulia mungkin sudah terlalu banyak yang saya sampaikan. Harapan
saya, anda bersama jamaah yang anda bina dapat memaklumi semua ini “.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, 22 September 1909, tertanda pelayan
kaum muslimin, Abdul Hamid bin Abdul Majid. Dari kisah diatas dapat dilihat
bagaimana keteguhan hati Sultan Abdul Hamid dalam mempertahankan negeri umat
Islam, sehingga beliau rela menderita, diasingkan dan dipenjara daripada menyerahkan
negeri kaum muslimin kepada musuh. Semoga di bulan Maret ini kita dapat mencari
hikmah dan pelajaran dari kejatuhan kekhalifahan Turki, dan berharap akan muncul pemimpin umat Islam
hari ini yang dapat mengikuti jejak langkah beliau. Fa’tabiru Ya Ulil albab.