“Sungguh pada diri
Muhammad itu ada contoh teladan bagi kamu sekalian”( QS.Al Ahzab:21)
Dalam kitab suci Al Quran, Allah
berfirman : “ Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri “ ( QS. Taubah : 128 ). Dari
makna ayat ini dapat diketahui bahwa Allah memberitahukan kepada kita semua
bahwa Allah telah mengangkat seorang Rasul dari kalangan manusia itu sendiri,
bukan dari makhluk yang lain, malahan Rasul tersebut berasal darimana kaum
dimana Rasul itu akan diutus. Sebab nabi Muhammad akan menjadi penghulu seluruh
rasul ( sayyidul mursalin ) dan penutup semua nabi (khatimun nabiyin) maka
beliau merupakan manusia yang terbaik dari kalangan manusia. Ali bin Abi Thalib
berkata :..berdasarkan garis keturunan, dan ikatan perkawinan dari silsilah nenek moyang beliau, sampai
Nabi Adam alihisalam, maka tidak terdapat seorangpun penzina diantara nenek
moyang tersebut. Ibnu Kalbi berkata : “ saya telah menelusuri 500 silsilah dari
nenek moyang nabi Muhammad, maka saya
tidak dapatkan seorangpun penzina atau pelaku kejahatan diantara mereka
sebagaimana yang disebarluaskan dalam masyarakat jahiliyah “.
Ibnu Abbas bertanya kepada
Rasulullah : “Wahai Rasulullah, saya melihat orang Qurasiy sangat suka
berbincang masalah silsilah keturunan mereka, tetapi mereka menjadikan dirimu
seperti sebuah pohon kurma yang akhirnya akan jatuh ke bumi juga (maksudnya
tidak memiliki silsilah keturunan yang dapat dibanggakan ) “. Rasulullah
menjawab : “ Sesungguhnya pada hari Allah menciptakan makhluk, maka aku
dijadikan makhluk terbaik daripadanya. Apabila Allah membagi manusia kepada
kabilah-kabilah, maka kabilahku merupakan kabilah yang terbaik. Ketika Allah
membagikan kabilah menjadi keluarga-keluarga, maka keluargaku merupakan keluarga
yang terbaik. Oleh sebab itu akulah orang yang terbaik, daripada keluarga
terbaik “. Dalam al quran dinyatakan : ..dan Kami jadikan kamu berbangsa dab
berkabilah untuk saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa “. ( QS. Hujurat :
13 ). Siapakah orang yang paling mulia ? Rasulullah bersabda : “ Akulah anak Adam yang
paling bertaqwa dan paling mulia disisi Allah tetapi tidak merasa sombong “.
Sayidatina Aisyah radhiallahu anha, berkata bahwa Rasulullah bersabda : “
Jibril telah berkata kepadaku bahwa “ aku telah membolak-balikkan kedudukan
bumi dari timur ke barat, maka aku tidak menemukan seorangpun yang lebih mulia
daripada Muhammad sallahu alaihi wasallam, dan aku juga telah memmutar balikkan
bumi dari timur ke barat dan aku tidak menemukan kabilah yang lebih mulia
daripada kabilah Bani Hasyim “. (
riwayat Hakim dan Baihaqi ).
Rasulullah dilahirkan pada hari
Senin, sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim
dari Abu Qatadah berkata bahwa seorang
Arab badui bertanya : Ya Rasululah, apa pendapatmu tentang puasa di hari senin
? Rasulullah menjawab : “ Itu adalah hari aku dilahirkan, dan aku turun ke bumi
( dari langit pada malam Isra Mikraj ) “. Ibnu Abbas berkata : “ Rasulullah
dilahirkan pada hari senin, diangkat menjadi nabi juga pada hari senin,
berangkat dari makkah untuk berhijrah ke Madinah juga pada hari senin. Sampai
di Madinah pada hari Senin, meninggal dunia pada hari Senin, dan mengangkat
hajar aswad ( pada waktu kabilah Makkah berselisih dalam peletakan batu
tersebut) juga pada hari senin “. ( riwayat Imam Ahmad ).
Nabi Muhammad sallahu alaihi
wasallam adalah anak dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dengan Aminah
binti Abdul Manaf. Kakek nabi, Abdul Muthalib ( nama asal adalah Syaibah ) bin
Hasyim bin Abqar, bin Abid, Bin Alda’a, bin Hamdan, bin Sanbar, bin Yasrabiy,
bin Yahzan, bin Yalhan, bin Arwa’I, bin Aidz, bin Disyan, bin Aishar, bin
Afnan, bin Ayham, bin Maqsar, bin Nahis, bin Zarih, bin Smay, bin Mazya, bin
Audah, bin Iram, bin Qaidar bin Ismail, bin Ibrahim alaihissalam.
Nabi Muhammad dilahirkan pada tanggal 12
Rabiul Awwal berdasarkan kepada nash Ibnu Ishaq . Ibnu Abu Syaibah meriwayatkan
daripada Jabir dan Ibnu Affan : “ Rasulullah dilahirkan pada tahun Gajah,
bertepatan dengan hari Senin, pada 12 Rabiul Awwal. Pada hari itu juga baginda
dibangkitkan menjadi nabi, baginda melakukan israk dan mikraj, baginda
berhijrah, dan baginda meninggal dunia “. Tangal kelahiran nabi pada tanggal 12
Rabiul Awwal ini merupakan pendapat yang diakui oleh jumhur (mayoritas ) ulama
dan diikuti oleh sebagian besar penulis kehidupan nabi; walaupun ada beberapa pendapat yang berbeda. Ibnu Hazm
menyatakan bahwa tanggal kelahiran nabi adalah 8 Rabiul Awwal dari riwayat
Abdurrahman al Hamidy. Ulama sirah kontemporer Safurrahman Mubarakpuri dalam
kitab “ Rahiq Makhtum “, dan Muhammad Khudari Beik dalam kitab “Nurul Yaqin”
menyatakan bahwa nabi Muhammad pada tanggal 9 Rabiul Awal. Tetapi pendapat yang
diakui oleh mayoritas ulama bahwa kelahiran nabi pada 12 Rabiul awwal,
sebagaimana yang diakui oleh Ibnu Hisyam dalam kitab Sirah nabawiyah yang
diakui sebagai kitab sirah yang pertama dalam penulisan sejarah nabi.
Dari keterangan diatas dapat dilihat
bahwa tanggal 12 Rabiul Awwal bukan hanya hari kelahiran nabi Muhammad sallahu
alaihi wasalam, tetapi juga hari beliau berhijrah dari Makah ke kota Madinah,
dan juga tanggal beliau meninggal dunia. Berarti tangal 12 Rabiul Awwal
dijadikan Allah menjadi tanggal yang serentak dari kelahiran, hijrah dan wafat
Rasulullah, agar umat Islam pada waktu datangnya tanggal tersebut dalam setiap
tahun bukan saja untuk mengingat kelahiran nabi Muhammad saja, tetapi juga
mengingat dari sejak lahirnya, perjuangannya dari mulai hijrah nabi, sampai
meninggalnya. Oleh sebab itu tanggal 12 Rabiul Awwal sepatutnya bukan hanya
disebut hari maulid Nabi Muhammad saja, tetapi kehidupan nabi Muhammad sallahu
alaihi wasallam.
Alhamdulillah hampir di seluruh
negara Islam di dunia, tanggal tersbeut dinyatakan sebagai hari libur nasional.
Tetapi sangat disayangkan masih banyak diantara umat Muhammad tidak dapat
memakai hari tersebut dengan sebaik-baiknya, seperti dengan bermalas-malasan
tidur sehari suntuk, atau dengan jalan-jalan ke tempat rekreasi, atau menonton
acara tivi sepanjang hari dan lain sebagainya. Sepatutnya sebagai umat
Muhammad, hari libur tersebut dipakai dengan kegiatan positip seperti membaca
buku sejarah nabi Muhammad sallahu alaihi wasallam, atau meneladani akhlak nabi
Muhamad baik dengan dirinya, atau dengan keluarganya dan masyarakatnya. Jika
nabi Muhammad adalah seorang yang paling baik akhlaknya, maka coba jadikan hari
libur tersebut merupakan hari akhlak mulia. Jika Nabi Muhammad adalah manusia
yang paling baik dengan keluarganya, maka jadikanlah hari itu menjadi suami
yang paling baik dengan keluarganya. Jika nabi Muhammad merupakan manusia yang
paling sayang dan perhatian dengan anak yatim, jadikan hari libur tersebut
membawa keluarga istri dan anak untuk mengunjungi dan meberikan bantuan kepada
panti asuhan anak yatim. Jika nabi Muhammad adalah peniaga dan pedagang yang
paling jujur, jadikan hari bagi pedagang
untuk berniaga dengan penuh kejujuran, dan demikian seharusnya.
Di negeri jiran, sebagian masjid
selama bulan Rabiul Awwal menjadi bulan sejarah nabi, sehingga selama sebulan
tersebut, masjid melakukan pengajian dan majlis ilmu dengan membaca dan
mengkaji buku sirah nabi. Ada masjid selama Rabiul awal ini mengkaji sirah nabi
karangan Ibnu Hisyam, sebagian lain ana membaca kitab “ Syamail Muhammadiyah “
karangan Tirmidzi yang menceritakan tentang sifat, akhlak Rasulullah. Setiap
tahun kitab sejarah nabi dibaca dari pengarang dan penulis yang berbeda.
Sehingga dengan kedatangan bulan Rabiul Awwal. Masyarakat menjadi lebih
memahami sejarah perjuangan Rasulullah. Pada saat ini sangat banyak buku dan
kitab tentang sejarah nabi baik kitab yang ditulis oleh ulama terdahulu maupun
oleh ulama kontemporer, dari kitab dan buku yang ringkas sampai ensiklopedia
sejarah nabi yang berjilid-jilid. Oleh sebab itu tidak ada lagi alasan bagi
umat Islam untuk tidak mengetahui sejarah dan perjuangan nabi, tetapi jika umat
Muhammad ini tidak pernah membaca dan mempelajari sejarah nabi yang lengkap,
bagaimana umat ini dapat mencintai dan mengikuti langkah perjuangan nabi; sebab
untuk mengikuti langkah perjuangan nabi tidak cukup dengan membaca salawat atau
marhaban sebagaimana yang dilakukan setiap tahun. Semoga maulid nabi tahun ini
kita dapat merubah tradisi perayaan menjadi tradisi pemahaman dan mengikuti
keteladanan Rasulullah sallahu alaihi wasallam. Fa’tabiru Ya ulil albab.( Muhammad Arifin Ismail, 11 Januari 2014 )