“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah daripada yang munkar, dan beriman kepada Allah “. ( Q.S. Ali Imran : 110 ).
Dalam suatu hasil angket yang dilakukan oleh Globe Foundation di London terhadap pendatang asing maka hasil angket menyatakan bahwa masyarakat muslim di negara tersebut merupakan masyarakat terbaik dari seluruh pendatang asing. Hal ini karena terbukti masyarakat muslim di negara barat tersebut merupakan masyarakat yang terbaik dalam sikap, akhlak, cara hidup, dibandingkan dengan masyarakat pendatang yang lain. Sehingga menurut surat kabar Times di London masyarakat muslim merupakan masyarakat terbaik, dan masyarakat teladan bai seluruh masyarakat di negeri inggeris. “ Mereka merupakan masyarakat yang pandai menyesuaikan diri dalam masyarakat yang majemuk, berlainan agama, budaya dan keturunan, tanpa menghadapi seedikitpun kesulitan”. Surat kabar itu juga menyatakan bahwa masyarakat muslim “ adalah masyarakat yang sabar menghadapi tekanan, dan penindasan yang terjadi terhadap mereka akibat isu-isu negatif yang dilontarkan kepada mereka oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab “.
Masyarakat muslim di negeri Inggeris juga merupakan masyarakat mandiri, yang dapat hidup dengan baik tanpa meminta bantuan dari pihak lain, atau meminta belas kasihan penguasa, sehingga mereka menjadi masyarakat yang tangguh, ulet, kerja keras, bekerja dengan penuh disiplin. Mereka juga berpegang teguh dengan sistem kehakiman , sehingga mereka menjadi masyarakat yang sangat patuh terhadap hukum, menghormati undang-undang, dan selallu aktif dalam pilihan umum negara tersebut. Angket itu juga menyatakan bahwa empat dari lima orang daripada masyarakat muslim dengan penguasaan bahasa inggeris yang baik telah membuktikan mereka mampu berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan masyarakat inggeris baik dalam bidang pendidikan, politik, dan sosial kemasyarakatan. Surat kabar Times, mengkritik pihak pemerintah Inggeris yang selalu bertindak keras kepada orang-oranfg Islam disana padahal masyarakat muslim telah menunjukkan sifat-sifat terbaik dalam bernegara, dan telah memperlihatkan sikap dan akhlak yang baik, di tengah masyarakat yang lain.
Itulah gambaran masyarakat muslim di salah satu negara barat, merupakan masyarakat terbaik, masyarakat contoh. Sangat disayangkan mbahwa masyarakat muslim di negara muslim belum dapat bersikap seperti masyarakat muslim di negara barat; malahan banyak kita dapati bahwa masyarakat muslim di negara-negara yang lain merupakan masyarakat yang tidak berkualitas. Perhatikanlah gambaran masyarakat muslim di negeri arab yang kaya, menjadi masyarakat yang hidup dengan kemewahan, disamping itu jika berjumpa dengan orang muslim di negara Bangladesh, Indonesia, Pakistan, yang yang terlihat masyarakat yang dalam kesusahan, kemiskinan, hidup dalam kemalasan, tidak berdisiplin. Generasi muda sibuk dengan hiburan, permainan, narkoba, minuman keras. Masyarakat yang tegambar adalah masyarakat yang dalam hidup kekerasan, pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, pertikaian, perkelahian, sampai kepada peperangan antar kelompok. Masyarakat atas, masyarakat yang sibuk dengan salah guna kuasa, korupsi, hidup foya-foya, tidak menghargai hukum, dan undang-undang. Disaat yang lain, media barat menggambarkan masyarakat muslim sebagai masyarakat teroris, disebabkan ulah dan sikap sekelompok kecil muslim yang terlalu fanatik dan tidak mengenal toleransi dalam bersikap.
Padahal Islam adalah agama yang penuh dengan kedamaian, kesejahteraan, dan menjunjung akhlak-akhlak mulia. Alhamdulillah, disaat keadaan masyarakat muslim dalam keadaan yang demikian, muncul sekelompok muslim yang di jantung negeri Eropa, menjadi masyarakat terbaik, sebagai bukti bahwa sebenarnya masyarakat muslim yang lain jika mereka direkan dalam sikap yang amoral , tidak disiplin, dan lain sebagainya, itu bukanlah cermin daripada ajaran islam yang mulia. Ternyata jika umat islam dapat menjalankan ajaran agama islam dengan sebaik-baiknya maka mereka akan menjadi masyarakat terbaik, malahan dapat menjadi masyarakat percontohan, masyarakat teladan bagi masyarakat dunia, sebagaimana firman Allah dalam kitab suci Al Quran : “ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah daripada yang munkar, dan beriman kepada Allah “. ( Q.S. Ali Imran : 110 ).
Menjadi masyarakat yang terbaik dalam akhlak, sikap hidup merupakan karakteristik seorang muslim, sehingga sikap itulah yang membedakan seorang muslim dengan yang lain. Sewaktu Ja’far bin Abi Thalib ditanya oleh Negus, raja Habasyah tentang apakah yang diajarkan Muhammad kepada mereka, maka ja’far menjawab : Wahai raja negus, kami ini pada mulanya adalah masyarakat jahiliyah yang menyembah berhala, memakan bangkai (memakan binatang tanpa disembelih), melakukan kemaksiatan, memutuskan silaturahmi (selalu berparang), tidak menghormati hak-hak bertetangga, sehingga mereka yang kuat menindas mereka yang lemah, tetaplah kami dalam keadaan jahiliyah seperti itu sehingga datanglah kepada kami seorang nabi dari kalangan kami sendiri, kami mengetahui dia dari keturunan yang baik, dan memperlihatka kepada kami kejujurannya, amanahnya, seorang yang mempunyai akhlak mulia, mengajak kami kepada menyembah Tuhan Yang Esa, Allah subhana wataala, menyuruh kami untuk menepati janji, menunaikan amanah, melkukan hubungan silaturahim, menghormati hak-hak orang lain seepprti hak bertetangga, mencegah diri daripada perbuatan yang dapat merusakkan harta dan jiwa orang lain, melarang kami dari melakukan maksiat, melarang kami daripada melakukan perbuatan dusta dan sumpah palsu, melarang kami daripada memakan harta orang lain seperti memakan harta anak yatim dengan cara yang dzalim, melarang kami daripada menuduh orang lain dengan tuduhan yang hina, menyurh kami hanya menyembah Allah, dengan melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat harta, berpuasa, dan ajaran islam yang lain. Kami mengikuti perintah Rasul tersebut, mengharamkan apa yang diharamkan dan menghalalkan apa yang dihalalkan oleh rasul allah tersebut “.
Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa yang membedakan antara masyarakat jahiliyah dan masyarakat muslim, bukan hanya masalah penyembahan berhala dan penyembahan Allah, tetapi juga sikap hidup yang penuh dengan aturan sehingga masyarakat msulim merupakan masyarakat yang berakhlak mulia, sedangkan masyarakat jahiliyah adalah masyarakat yang tidak bermoral, masyarakat yang suka berperang, memakan harta orang lain secara dzalim, masyarakat yang tidak menghormati hak-hak orang lain, masyarakat yang melakukan mkemaksiatan, perjudian, penipuan, dan lain sebagainya. Sangat disayangkan, banyak masyarakat muslim hari ini, hanya menjadi masyarakat muyslim dengan melakukan shalat, puasa dan zakat, sedangkan akhlak yang moral mereka hamper sama dengan akhlak dan moral serta cara hidup masyarakat jahiliyah, masyarakat yang suka berperang, memakan harta dengan dzalim seperti korupsi, melakukan kemaksiatan dengan pelacuran, hiburan, minuman keras, dan narkoba, menghalalkan pornograpi dan pornoaksi, dan lain sebagainya. Masyarakat muslim hanya dalam ibadah, tetapi masih belum menjadi masyarakat muslim dalam akhlak, dalam budaya, dalam cara hidup, dalam sikap sosial, dalam pendidikan, dalam ekonomi, apalagi dalam berpolitik.
Padahal sejarah mencatat, Islam berkembang di Spanyol karena masyarakat muslim masuk ke negeri spanyol dengan akhlak mulia, dimana masyarakat yang lain merupakan amsyarakat yang kasar dan ganas; Islam diterima masyarakat afrika, sebab masyarakat muslim yang datang dengan sikap ramah, sopan dan santun, agama Islam sampai ke nusantara adalah dengan pedagang muslim yang memperlihatkan akhlak mulia , Pendeta Jerusalem rela meneyrahkan pintu masjidil aqsha kepada umat islam, sebab pada waktu itu khalifah umar bin Khattab memperlihatkan akhlak yang mulia. Islam adalah akhlak, oleh sebab itu rasululah dalam sebuah hadis bersabda : Sesunguhnya aku ini diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia “. Rasulullah sendiri sebelum dilantik menjadi rasuyl, telah memperlihatkan akhlak yang mulia, sehingga beliau digelar dengan nama “ al Amien “, orang yang dipercaya. Semoga masyarakat muslim di negeri ini dsapat belajar dari masyarakat muslim di negeri Inggeris. Jika masyarakat muslim Inggeris yang merupakan masyarakat minoritas dapat membuktikan diri mereka menjadi masyarakat teladan, bagaimana dengan masyarakat muslim yang merupakan mayoritasa di negeri muslim terbesar di dunia ? Fa’tabiru ya Ulil albaab.
Muhammad Arifin ismail
Kuala lumpur, 15 Juni 2007