" Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ’Hal (kelahiran isa) itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami “ (QS.Maryam : 21)
Sejarawan Islam, Ibnu Katsir dengan mengutip pernyataan Ibnu Ishaq menyatakan bahwa ibu Maryam , Hanna binti Farouq, istri daripada Imran bin Basham, adalah seorang yang mandul tetapi sangat ingin mempunyai seorang anak . Pada suatu hari dia melihat seekor burung member makan kepada anaknya dalam keadaan gembira. Pada waktu itu dia bernazar jika seandainya dia melahirkan anak lelaki, maka dia akan menjadikan anaknya tersebut mengabdi di dalam masjidil Aqsha. Memang kebiasaan orang Bani Israel pada waktu itu jika ingin memiliki anak, maka mereka bernazar dengan menyerahkan anaknya untuk bekerja di Masjid al Aqsha. Tak lama setelah bernazar, Hanna mengandung, maka apabila dia melahirkan anak, ternyata anaknya adalah seorang perempuan “ Maka apabila dia melahirkan, maka dia berkata : “ Ya Tuhanku, aku telah melahirkan seogang anak perempuan dan aku namakan dia Maryam dan aku memohon kepada Engkau Ya Allah untuk melindunginya dan keturunannya daripada godaan syetan “ ( QS. Ali Imran:36 )
Allah mendengar doa Hanna, “ Maka Allah menerima nazar daripada ibu Maryam dengan penerimaan yang baik, dan dibesarkan dengan pendidikan yang baik, dan dia dipelihara oleh Zakariya “ ( QS. Ali Imran : 37 ). Setelah lahir, ibunya mengendong mRyam neuju masjid al aqsha dan menyerahkannya kepada kepada hali ibadah yang ada di Masjid al Haram. Banyak orang yang ingin memelihara Maryam, tetapi karena disana terdapat juga Nabi Zakariya dan mengingat bahwa Hanna, ibu Maryam adalah saudara dari ibunya Maryam, maka dia merasa lebih berhak untuk memelihara Maryam. Tetapi karena semua ingin memeliharanya, maka dilakukanlah pemilihan dengan undian “ Demikianlah peristiwa ghaib yang diwahyukan kepadamu (hai Muhammad), sedang engkau tidak ada pada waktu mencampakkan masing-masing pensil mereka untuk mengetahui siapakah diantara mereka yang akan memelihara Maryam “ ( QS.A;I Imran : 44 ).
Zakariya memberikan tempat khusus kepada Maryam untuk beribadah dan melakukan tugas-tugas pelayanan di dalam Baitul Maqdis, dan tidak ada orang yang masuk ke ruangan tersebut kecuali dirinya sebagai pengasuh dan pemelihara. Nabi Zakariya sangat terkejut sebab setiap masuk ke dalam ruangan Maryam, terlihat di dekat Maryam sudah ada makanan yang terdiri dari buah-buahan. “ setiap Zakariya masuk ke dalam mihrab (tempat khas beribadah ) Maryam, terlihat olehnya makanan uang sudah tersedia. Berkata Zakariya : Dari manakah makanan ini ? Maryam menjawab : “ Ini dari Allah, dan Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dia sukai “ ( QS. Ali Imran : 37 ).
Setelah melihat kejadia tersebut, maka Zakariya yakin tidak ada yang mustahil bagi Allah. Selama ini dia menginginkan anak, tetapi istrinya mandul. Sehingga dia berdoa : “ Wahai Tuhan yang telah memberikan rezki buah-buahan kepada Maryam, karuniakanlah anak kepadaku “. Hal ini dinyatakan dalam al Quran : “ Dan Zakariya sewaktu dia memohon kepada Tuhannya : Wahai Tuhanku, jangan engkau biarkan aku seorang diri ( tidak mempunyai anak )…maka Kami perkenankan doanya , dan Kami karuniakan kepadanya anak yang bernama Yahya “ ( QS. Anbiya : 89-90) Maryam adalah perempuan yang rajin beribadah dan melaksanakan tugas suci di Baitul Maqdis, sehingga dia dipilih Allah menjadi perempuan yang istimewa daripada perempuan yang lain “ Dan ingatlah ketika malaikat berkata kepada Maryam : “ Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu dan mensucikanmu, dan telah melebihkanmu daripada perempuan lain di dunia. Wahai Maryam, taatlah kamu kepada Tuhanmu, dan sujudlah dan rukuklah bersama dengan orang-orang yang rukuk “ ( QS. Ali Imran : 42-43 ). Rasulullah saw telah bersabda : “ Memadailah dengan empat orang wanita terbaik di dunia yaitu Maryam binti Imran, Asiyah, istri Fir’aun yang tetapdalam keimanannya, Khadijah binti Khuwalaid, dan Fatimah binti Muhammad “ ( riwayat Imam Ahmad ).
Maryam hanya keluar dari Baitul Maqdis pada waktu dia berhalangan ( datang haidh ) atau untuk suatu keperluan lain. Pada suatu hari ketika dia sedang seorang diri di bagian timur Masjiil Aqsha, maka datanglah malaikat berkata-kata kepadanya “ Dan ceritakanlah [kisah] Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir [yang melindunginya] dari mereka; lalu Kami mengutus roh (malaikat) Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya [dalam bentuk] manusia yang sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia [Jibril] berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan [pula] seorang pezina!". Jibril berkata: "Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ’Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.’" Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia [bersandar] pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: ’Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusiapun pada hari ini.’" Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.Hai saudara perempuan Harun ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab [Injil] dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku [mendirikan] shalat dan [menunaikan] zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah ’Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan [yang ada] di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar. (QS.Maryam 17: 37). Dari ayat diatas ternyata Isa dilahirkan pada waktu pegembala mengembalakan kambingnya di malam hari di tengah padang. Berarti Isa dilahirkan pada waktu musim panas.
Demikian juga yang dinnyatakan dalam kitab Perjanjian Lama. Dalam Lukas 2:1-8 disebutkan bahwa : “ Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud -- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam “ Jadi, menurut Lukas, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu sedang melaksanakan sensus penduduk.. Yusuf sepupu dan tunangan Maryam) berasal dari Betlehem, maka mereka berangkat kesana, dan lahirlah Yesus di Betlehem. Maria membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya dalam palungan (tempat makanan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.
Dari keterangan diatas dapat terlihat bahwa nabi Isa dilahirkan pada waktu musim panas, bukan pada bulan desember sebagaimana yang dianggap oleh sebagaian orang, sebab bulan desember itu di kawasan Timur Tengah adalah musim dingin. Fa;tabiru Ya Ulil albab.