Makna Isra’ – Mi’raj
Isra’ berasal dari akar kata bahasa arab : Asra – Yusri – Isra yang bermakna
berjalan di waktu malam, sedang Mikraj berasal dari kata : A’raja – Yu’riju –
Mikraj yang bermakna naik ke atas , maka makna Mikraj adalah alat atau masa
untuk naik.
Isra’ dan Mi’raj secara keilmuan adalah perjalanan nabi Muhammad saw pada malam
duapuluh tujuh rajab tahun kesebelas dari kenabian ( sekitar tahun 622 masehi )
dari masjidil haram ke masjidil aqsha, kemudian naik ke langit sampai kepada
langit ketujuh, dan terus berjumpa dengan Allah untuk menerima perintah shalat
dan kemudian kembali pada malam yang sama, sebelum waktu subuh.
Dalil dari Al Quran Al karim
1. “ Maha suci Tuhan yang telah membawa hambaNya berjalan di malam hari dari
masjid al haram ke masjid al aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya, agar
Kami memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Kami kepadanya. Sesungguhnya dia Maha
mendengar dan maha Melihat “ ( Surah al isra ; 1 ).
2. “ Demi bintang ketika dia terbenam. Kawan kamu itu ( Muhammad ) tidaklah
sesat dan tidak keliru.Dan dia tiada berkata dengan kemauannya sendiri. Itu
hanyalah wahyu yang disampaikan kepadanya. Dia diberi pelajaran oleh yang
sangat kuat, yang mempunyai kerpandaian dan kesempurnaan. Dia berada di
bahagian yang paling tinggi di tepi langit, kemudian dia mendekat dan bertambah
dekat, sehingga jaraknya hanya antara anak panah dan busurnya atau lebih dekat
lagi. Kemudian diwahyukan oleh Tuhan kepada hambaNya apa yang hendak bdiwahyukanNya.
Harti tiada berdusta tentang apa yang dilihatnya.Apakah kamu akan membantah
tentang apa yang dilihatnya? Sebenarnya telah dilihatnya diwaktu yang lain
didekat Sidratul Muntaha. Didekat tempat itu ada juga ada surge Jannatul Ma’wa.
Ketika itu Sidratul Muntaha ditutupi dengan apa yang menutupinya.
Pemandangannya tidak menyimpang dan tidak malampau.Sebenarnya dia telah melihat
tanda-tanda kekuasaan yang amat besar daripada Tuhannya “. ( Surah an Najm :
1-18 ).
Dalil dari Hadis Nabi :
1. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari , dari Malik bin Sa’adah
menceritakan bahwa rasulullah saw bersabda : Sewaktu saya sedang berada di
dekat Hajar al aswad, berbaring miring, tiba-tiba ada yang datang kepada saya.
Saya mendengar dia berkata : Belahlah antara ini sampai disini. Maka Malik bin
sa’salah bertanya : Apakah yang dimaksud dengan ini dan disini ? rasululah
menjawab : Mulai dari cekuk leher sampai bulu airnya “. Muhammad melanjutkan :
Kemudian dia datang mengeluarkan hati saya. Setelah itu dibawakan sebuah pasu
emas berisi keimanan. Hati saya dibasuhnya, kemudian dituangkan air itu ke
dalamnya dan dikembalikan kepada letak asalnya, kemudian dibawakan kepadaku
seekor binatang yang putih, lebih kecil dari baghal (unta) dan lebih besar dari
keledai, kemudian saya dinaikkan ke atasnya , dan jibrilpun berangkat bersama
saya sampai ke langit dunia “.
2. Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Nasai bahwasanya Anas bin Malik
bercerita bahwa Rasulullah saw berkata : “ Sewaktu datang kenderaan buraq, maka
aku menaiki kenderaan tersebut bersama malaikat Jibril alaihisalam kemudian
kamipun berjalan, dan setelah sampai di suatu tempat, maka Jibril berkata :
Turunlah kamu disini dan lakukan shalat. Maka Aku melaksanakan shalat di tempat
tersebut. Setelah shalat Jibril bertanya : Apakah kamu mengetahui dimana kamu
lekukan shalat tadi….Kamu telah shalat di bumi Thayyibah ( kota madinah ) dan
ke tempat ini kamu nanti akan berhijrah. Setelah itu Aku berjalan lagi bersama
malaikat Jibril sehingga sampai di suatu tempat, maka Jibril berkata : Turunlah
di tempat ini dan dirikanlah shalat..Maka Aku turun di tempat itu serta
melakukan shalat. Setelah selesai shalat, Jibril berkata : Tahukah kamu dimana
kamu shalat tadi..? Kamu telah shalat di bukit Thursina, tempat Musa as
berdialog dengan Allah Taala. Kemudian kami berangkat lagi sehingga sampai di
suatu tempat, kemudian Jibril berkata : Turunlah kamu, dan shalatlah . Aku
lakukan shalat dan setelah selesai Jibril bertanya : Tahukah kamu tempat apa
ini..? Ini adalah Baitullahm ( Bethelehm ) tempat dimana Nabi isa alaihissalam
dilahirkan, kemudian setelah itu baru aku menuju Baitul Maqdis, dimana telah
berkumpul semua nabi dan rasul, dan kemudian aku disuruh Jibril untuk menjadi
imam bershalat jamaah bersama mereka “.
3. Baihaqi meriwayatkan hadis dari Abu said al Khudri yang menyatakan bahwa
rasulullah saw telah bersabda : “ Aku mendengar ada suara yang
memanggil-manggilku dari sebelah kanan, katanya : palingkanlah mukamu kepadaku,
aku ingin bertanya . tetapi aku tidak menyahut panggilan tersebut. Kemudian ada
pula suara yang lain memanggil-manggil dari sebelah kiriku, aku terus berdiam
diri, tidak menyahutnya. Tiba-tiba aku terserempak dengan seorang perempuan
yang terdedah setengah anggotanya sampai kelihatan segala kecantikan yang
diciptakan Allah bagi kaum wanita, ia menyeruku : Wahai Muhammad, lihatlah
kepadaku sebentar, aku mau bertanya sesuatu kepadamu. Aku tidak menoleh
sedikitpun kepada perempuan itu. Jibril berkata kepadaku : wahai Muhammad
adapun penyeru pertama adalah penyeruan yahudi, jika engkau menyahutnya, maka
seluruh umatmu akan menjadi yahudi; dan pemanggil kedua adalah penyeru dari
agama kristian, dan jika engkau menyahutnya, seluruh umatmu akan menjadi
kristian. Adapun perempuan yang memanggil-manggilmu itu adalah lambang
kehidupan dunia.
4.Ibnu mas’ud menceritakan bahwa rasulullah bersabda ; “ kemudian aku masuk ke
dalam masjid (Baitul Maqdis ), lalu melihat para nabi ada yang sedang berdiri
dan ada yang sedang ruku dan ada yang sedang sujud. Kemudian azan dialungkan
dan iqamat , lalu kami (para nabi ) berdiri dalam saf yang lurus, menunggui
siapa yang menjadi imam. Kemudian datang Jibril menghampiriku, dan memimpinku
menunjuk ke hadapan, maka akupun bersembahyang menjadi imam mereka “.
5. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwasanya menurut sahabat
nabi Anas bin Malik, menyatakan bahwa rasulullah saw telah bersabda : Kenderaan
Bouraq dibawakan kepadaku, kenderaan itu berwarna putih, bentuknya lebih besar
sedikit dari keledai dan lebih kecil daripada bughal (kuda ), kakinya
diletakkan dihujung ekornya. Aku mengenderainya hingga Baitul maqdis. Aku ikat
tali kenderaan itu ditempat dimana para nabi mengikat kenderaan masing-masing.
Kemudian akupun masuk ke dalam masjid dan shalat dua rakaat, kemudian aku
keluar sedang Jibril datang mendapatiku dan ditangannya ada dua bekas satu
berisi khamar (arak ) dan satu lagi berisi susu. Aku memilih bekas yang berisi
susu. Jibril berkata : engkau telah memilih fitrah yang suci. Kemudian aku
dinaikkan ke kawasan langit dunia, maka Jibrilpun memohon izin untuk
menembusinya. Tiba-tiba suatu suara bertanya : Siapakah kamu? Jibril menjawab :
Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu? Jibril menjawab :
Muhammad. Suara bertanya lagi ; Sudahkah dia itu diutus. Jibril menjawab :
Sudah. Kamipun dibenarkan masuk, lalu aku bertemu dengan Adam yang datang
menyambutku, dan mendoakanku dengan yang baik.
Kemudian kami dinaikan ke lapisan langit yang kedua, dan Jibril memohon
izin untuk menembusnya.dan suara terdengar : Siapakah kamu ? Jibril menjawab :
Aku Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu? Jibril menjawab :
Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab : Sudah.
Kami segera dibenarkan masuk dan kami disambut oleh Yahya dan Isa,. Mereka
mengalu-alukan kedatanganku dan mendoakan aku dengan segala yang baik
.
Kemudian kami dinaikkan ke langit yang ketiga, dan seeprti sebelumnya
Jibril memohon izin menembusnya, lalu kedengaran suara bertanya: Siapakah kamu
? Jibril menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu
? Jibril menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi ; Sudahkah dia diutus? Jibril
menjawab : Sudah. Kemudian kami diizinkan masuk dan disambut oleh Yusuf, dan
dia mendoakanku dengan kebaikan.
Kemudian kami dinaikan ke lapisan langit keempat, dan jibril meminta izin
untuk menembusinya, dan kedengaran suara bertanya : Siapakah kamu ? Jibril
menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu ? Jibril
menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab
: Sudah. Kemudian kami masuk dan disambut oleh Idris dan mendoakanku dengan
yang baik. Dalam al Quran Alah telah berfirman : Dan Kami (Allah) telah
mengangkat Idris ke tempat yang tinggi.
Kemudian kami dinaikan ke lapisan langit yang kelima, dan Jibril meminta
izin dan terdengar suara bertanya : Siapakah kamu? Jibril menjawab : Aku adalah
Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu? Jibril menjawab ; Muhammad.
Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab ; Sudah. Kemudian
kami diizinkan masuk dan disambut oleh Harun, dan mendoakanku dengan yang baik.
Kemudian kami naik ke langit yang ke-enam, dan Jibrilsebagaimana biasa
meminta izin, kemudian terdengar suara bertanya ; Siapakah kamu ? Jibril
menjawab ; Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : Siapakah bersamamu ? Jibril
menjawab : Muhammad. Suara bertanya lagi : Sudahkah dia diutus? Jibril menjawab
; Sudah. Kemduian kami dibenarkan masuk dan disambut oleh Musa, dan mendoakanku
dengan yang baik. Kami seterusnya dinaikan ke langit yang ketujuh, dan Jibril
sebagaimana biasa meminta izin, dan suara bertanya : Siapakah kamu ? Jibril
menjawab : Aku adalah Jibril. Suara bertanya lagi : siapakah bersamamu ? Jibril
menjawab ;Muhamad. Suara bertanya lagi ; Sudahkan dia diutus ? Jibril menjawab
: Sudah. Kemudian kami masuk dan bertemu dengan Ibrahim yangsedang bersandar di
Baitul makmur.
Di baitul makmur ada seramai tujuh puluh ribu malaikat yang selalu
mengunjunginya setiap hari, dan bila mereka masuk mereka tidak akan keluar
lagi.
Kemudian aku seorang diri meneruskan perjalanan ke Sidratul Muntaha, yaitu
suatu pokok yang daunnya selebar telinga gajah, dan buahnya berjuntai-juntai
dari atas para-para. Pokok Sidratul Muntaha ditutup dengan apa yang menutupinya
sesuai dengan perintah Allah, maka tiada seorangpun dari makhluk Allah yang
sanggup mensifatkan kecantikan dan keindahannya. Maka Allah mewahyukan kepadaku
apa yang hendak diwahyukan. Kemudian Dia ( Allah )mewajibkan keataskudan umatku
untuk melakukan shalat sebanyak limapuluh kali dalam sehari dan semalam.
Akupun turun dari tempat itu sehingga berjumpa dengan Musa, dan dia bertanya
kepadaku : Apakah yang telah diwajibkan Allah kepada umatmu ? Aku menjawab :
Shalat lima puluh kali sehari semalam.Musa berkata : kembalilah kepada tuhanmu
untuk meminta keringanan, karena umatmu tidak akan dapat mengerjakan yang
demikian. Sesungguhnya aku telah menguji kemampuan Bani Israel.
Aku segera menghadap tuhanku dan memohon : wahai Tuhanku, Dapatkah Engkau
meringankan kewajiban itu atas umatku ? Tuhan menguranginya sebanyak lima
waktu. Aku turun dan bertemu dengan Musa, dan diapun bertanya ; Bagaimana
keadaanmu? Aku menjawab : telah dikurangi lima waktu. Musa berkata lagi :
Sesunguhnya umatmu tidak akan mampu melakukannya, kembalilah kepada Tuhanmu
meminta keringanan. Aku terus berulang kali antara Tuhan dan Musa, dan setiap
kali aku meminta keringanan, Tuhanku menguranginya lima waktu, sehingga
akhirnya kewajiban itu hanya lima waktu sahaja, dan Tuhanku berfirman ; Wahai
Muhammad, itulah lima waktu shalat yang diwajibkan siang dan malam, dan pada
setiap satu waktu akan dinilai seperti mengerjakan sepuluh waktu. Sesiapa yang
bercita-cita membuat kebajikan lalu terhalang untuk melakukannya akan dicatit
baginya satu kebaikan, dan sesiapa yang melakukannya, maka akan dicatit baginya
sepuluh kebaikan.Dan barangsiapa yang bercita-cita membuat kejahtan, dan dia
membatalkan maka tidak akan dicatitkan apa apa, dan kalau dia melakukan
kejahatan maka dia akan dicatit satu kejahatan. Kemudian aku turun dan bertemu
Musa dan aku membritahukan dia akan keringanan lima kewajiban shalat tersebut,
kemudian Musa berkata : Kembalilah engkau kepada Tuhanmu untuk meminta
keringanan lagi, sebab umatmu nanti susah untuk melakukannya. Aku menjawab : “
Aku tidak akan kembali kepada tuhanku untuk meminta keringanan lagi, sebab aku
malu kepadaNya”. Hadis dengan pernyataan dan cerita yang sama juga terdapat
dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
6. Menurut Hadis diriwayatkan oleh Thabrani dan Al Bazzar, bahwasanya dalam
perjalanan malam Isra’ Mi’raj tersebut, nabi Muhammad telah melalui suatu kaum
yang sedang berladang dan mengambil hasil ladangnya dalam hari yang sama.
Setiap selesai menuai hasil panen, tanamannya kembali berbuah dengan buah-buahan
yang baru. Nabi bertanya kepada Jibril : Gambaran apakah itu..? Jibril menjawab
: Mereka itulah kaum yang berjihad fi sabilillah, kebajikan mereka dilipat
gandakan sehingga tujuh ratus kali lipat. Apa saja yang mereka belanjakan untuk
berjihad, maka Allah menggantikannya dengan berlipat ganda. Kemudian Nabi
Muhammad saw melihat suatu kaum yang sedang memukul kepalanya dengan batu yang
besar. Setiap kali kepala itu hancur, maka kepala itu kembali lagi seperti
sedia kala dan orang itu terus memukul kepala yang baru. Hal tersebut
dilakukannya terus menerus tanpa berhenti. Nabi bertanya kepada malaikat:
Gambaran apakah ini ya Jibril ? Jibril menjawab : “ Itulah orang yang malas
mengerjakan shalat yang telah diwajibkan “
Nabi terus berjalan dan melihat suatu kaum yang berpakaian koyak di sebelah
muka dan juga koyak di sebelah belakang. Mereka laksana binatang memakan
pohon-pohon yang berduri, daun-daun yang pahit dan batu-batu api neraka
jahannam. Nabi bertanya kepada Jibril : Siapkah mereka itu..? Malaikat Jibril
menjawab : “ Itulah orang-orang yang tiadak mau membayar zakat dari harta
kekayaan mereka. Itu semua akibat perbuatan mereka, dan Allah Taala tidak
mendhzalimi mereka karena Allah Maha penyayang kepada hamba-hambaNya.
Rasulullah saw terus melanjutkan perjalanannya sehingga beliau melihat
suatu kaum yang sedang memegang daging di kedua belah tangannya.. Daging yang
satu baru masak, sedangkan daging yang satu lagi berbau busuk dan masih mentah.
Anehnya mereka malah memakan daging yang busuk dan tidak menghiraukan daging
yang masak. Nabi bertanya : mengapa mereka berbuat demikian.? Jibril menjawab :
Itulah gambaran umatmu yang mempunyai isteri yang halal, tetapi masih tetap
mencari teman wanita dengan perempuan nakal dan tidur bersamanya sampai pagi.
Itu juga gambaran isteri-isteri yang nakal yang mempunyai suami yang halal,
tetapi lebih senang mencari lelaki lain untuk tidur bersamanya
.
Kemudian Rasulullah melihat seorang lelaki yang sedang mengumpulkan kayu
–kayu yang besar untuk dipikulnya, tapi dia tak sanggup untuk mengangkatnya.
Anehnya walaupun tidak sanggung untuk mengangkatnya, orang itu masih terus
menambah pikulannya dengan kayu-kayu yang lain tanpa berhenti. Nabi bertanya :
siapakah orang itu? Jibril menjawab : Itulah orang yang suka menerima amanat
orang tetapi dia tidak berdaya untuk melaksanakannya, tetapi dia terus tamak
sehingga tetap terus menerima amanat yang lain. Rasulullah terus berjalan dan
melihat suatu kaum yang sedang menggunting-gunting lidah dan bibirnya , tetapi
setiap kali digunting, lidah dan bibirnya tumbuh lagi, dan terus digunting
lagi. Demikianlah yang mereka lakukan terus menerus. Rasul bertanya : Gambaran
apakah ini ? Jiberil menjawab : Itulah siksaan bagi ummatmu yang suka melakukan
fitnah.
Kemudian rasul melihat suatu satu batu kecil dan dari batu itu keluar
seekor kerbau yang besar, kemudian kerbau itu memasukkan badannya ke dalam batu
yang kecil tersebut, dan kerbau itu walaupun tidak bisa masuk tetap berusaha
untuk memasukinya. Gambaran apa pula itu, tanya Nabi . Jibril menjawab : Itulah
gambaran orang yang bercakap sombong kemudian menyesali ucapannya tetapi apa
daya ucapannya itu tidak dapat ditarik kembali.
Kemudian Nabi melihat suatu lembah yang berhawa nyaman dan dingin, anginnya
membawa aroma yang sangat wangi dan dari sana terdengar suara-suaran yang riang
gembira. Rasul bertanya : tempat apakah ini.? Jibril menjawab : Inilah surga .
Tak lama kemudian nabi mendengar suara surga berkata : “ Ya Tuhanku, berikanlah
kepadaku apa yang telah Engkau janjikan. Disini telah tersedia ruangan tempat
tinggal yang dilengkapi dengan sutera tebal, sutera halus, permadani , mutiara,
perak , emas, piring dan mangkuk, kenderaan, madu , air, susu, khamar, maka
berikanlah kepadaku apa yang Engkau janjikan.
Allah segera berfirman : “ Akan KU berikan kepadamu setiap orang yang
beriman kepada_KU dan kepada Rasul-KU serta beramal shaleh dan tidak syirik
kepada-KU dan tidak menjadikan selain-KU sebagai sekutu. Siapa yang takut
kepada-KU , maka dia akan selamat. Siapa yang memohon kepada-KU, maka AKU akan
memberi apa yang diminta. Siapa yang meminjamkan sesuatu kepada-KU, maka AKU
akan membalasnya. Siapa yang meneyerahkan dirinya ( bertawakkal ) kepada-KU,
maka AKU akan menjadi pelindungnya. Sesungguhnya AKU adalah Allah, tiada Tuhan
selain AKU. AKU tidak akan memungkiri janji-KU. Sesungguhnya telah menang
orang-orang yang beriman. Maha Berkat AlLlah, sebaik-sbaik pencipta. Syurga
menjawab “: Aku redha Ya Tuhan dengan segala pemberianMu “.
.
Kemudian nabi Muhammad saw dibawa ke suatu lembah yang lain. Di dalamnya
terdengar suara yang sangat buruk dan dari dalamnya keluar bau busuk yang
menyesakkan pernafasan. Nabi bertanya : Tempat apakah ini..? Jibril menjawab :
inilah suara dari neraka jahannam yang berkata : “ Tuhanku..berikanlah kepadaku
apa yang Engkau janjikan. Telah terlalu banyak sampai bertimbun-timbun rantai
pada tempatku ini, demikian juga dengan belenggu api, air panas yang mendidih,
pohon yang berduri, air yang sangat dingin, azab dan siksa, dan terlalu dalam
dasarku serta terlalu panas apiku ini, maka berikanlah apa yang telah Engkau
janjikan. Mendengar suara itu Allah taala segera berfirman : “ Akan Ku berikan
kepadamu wahai neraka segala orang yang musyrik , baik laki dan perempuan,
segala orang yang kafir dan orang yang sombong lagi ingkar tidak beriman dengan
hari pembalasan . Neraka menjawab : “ Aku redha Ya Allah dengan segala
pemberianMu “. Kemudian Nabi Muhamad saw melanjukan perjalanan sehingga beliau
sampai ke Baitul Maqdis.
7. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi diceritakan bahwa Nabi Muhammad
saw melihat hidangan berisi makanan yang baik tetapi tidak ada seorangpun yang
memakannya, sedangkan ada satu hidangan berisi daging yang busuk, dan
dikerumuni oleh orang banyak. Jibril berkata : Itulah gambaran orang yang
mencari yang haram dan meninggalkan yang halal.
Nabi juga melihat kaum yang perutnya buncit sehingga badannya tidak kuat
untuk membawa perutnya yang sangat buncit tersebut. Setiap kali mereka berusaha
untuk berdiri, maka mereka akan segera terjatuh dikarenakan perutnya yang
sangat besar tersebut. Jibril berkata : “ Itulah orang-orang yang memakan uang
riba. Nabi juga melihat suatu kaum yang bibirnya tebal seperti bibir unta.
Mereka menelan bara api yang panas yang terus keluar dari bawah mereka. Jibril
berkata ; Itulah orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dzalim. Nabi
juga melihat perempuan yang sedang mencakar-cakar kedua buah dadanya, dan
malaikat Jibril berkata : Itulah para pelacur-pelacur. Kemudian nabi juga
melihat orang yang sedang memotong dan memakan daging dari tulang rusuknya
sendiri. Jibril berkata : Itulah orang yang suka menabur fitnah dan menganiaya
orang lain.
8. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud menyatakan bahwa nabi
Muhammad saw juga melihat suatu kaum yang mempunyai kuku dari tembaga dan
mereka mencakar wajah-wajah dan dada mereka dengan kuku tersebut. Menurut
malaikat Jibril mereka itulah orang yang suka memakan daging manusia ( suka
mencaci orang ) dan orang yang suka menjaga tepi kain orang ( selalu mencari
aib orang lain ). Ibnu Mardawih juga meriwayatkan bahwa Rasulullah melihat
sekelompok orang yang bibirnya sedang dijepit dengan jepitan api. Setiap kali
bibir itu hangus, maka bibir itu kembali seperti semula dan trus disepit lagi
tak henti-hentinya. Jibril berkata ; “ Itulah gambaran dari ummatmu yang senang
berpidato menganjurkan sesuatu tetapi dia sendiri tidak melakukannya “
.
9. Thabrani meriwayatkan hadis dengan sanad sahih dari Ibnu Abbas , diaman
beliau telah berkata ; susingguhnya Muhammad telah melihat Tuhannya dua kali.
Sekali dengan pandnagan mata dan sekali lagi dengan pandnagan hati “. Ikrimah
bertanya : Apakah Muhammad telah melihat Tuhannya dengan mata kepalanya ? Ibnu
Abbas menjawab : Benar, Tuhan telah memberikan keistimewaan kepada Musa untuk
dapat bercakap-cakap dengan Nya (kalimullah) dan memberikan keistimewaan kepada
Ibrahim untuk menjadi orang kepercayaan Allah ( khalilullah ), maka Dia telah
memberikan keistimewaan kepada Muhammad saw untuk dapat melihatNya “.
10. Imam Ahmad meriwayatkan hadis daripada Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa
Rasulullah saw bersabda : “ Setelah berlalu malam hari dimana aku melakukan
perjalanan isra, dan aku kembali ke kota Makah, aku merasa perkara ini sangat
berat dan aku tahu bahwa orang ramai tidak akan mendustakanku. Maka Abu Jahal
datang bertanya disisiku : hai Muhammad, apa ada berita baru ? Nabi menjawab :
Benar. Abu jahal bertanya ; Apa itu ? nabi menjawab : Aku telah dibawa berjalan
oleh Tuhanku di malam tadi ? Abu Jahal bertanya : kemana ? Nabi menjawab : ke
Baitul maqdis Abu jhaal berkata lagi : Dan sekarang pagi-pagi ini engkau sudah
sampai ke hadapan kami lagi? Nabi menjawab : Benar. Abu jahal berkata :
bagaimana jika aku panggil orang ramai, apakah engkau akan ceritakan kepada mereka
sebagaimana engkau ceritakan kepadaku? Nabi menjawab : Boleh. Abu jahal segera
pergi memanggil orang ramai : wahai kaum Bani Luai ( Quraisy ), kemarilah .
Setelah orang ramai berkumpul di hadapan nabi, Abu Jahal berkata : “ Hai
Muhammad, katakanlah kepadaku sebagaimana yang engkau katakan kepadaku tadi.
Nabi berkata : Aku telah dibawa Tuhanku berjalan tadi malam. Orang ramai
berkata : Kemana? Nabi berkata : Ke Baitul Maqdis. Orang ramai bertanya lagi :
Dan sekaarng engkau ada bersama kami disini? Muhammad berkata : Benar. Orang
ramai berkata : Bolehkah engkau gambarkan kepada kami tentang Baitul Maqdis.
Nabi kemudian menceritakan tentang Baitul maqdis, dimana secara tiba-tiba Allah
nampakkan Baitul maqdis dihadapan nabi sehingga nabi dapat menceritakan tentang
Baitul Maqdis secara jelas. Orang ramai berkata ; Semua yang diceritakan itu
benar. Sebagian daripada orang ramai datang ke tempat Abubakar dan berkata
kepadanya : wahai Abubakar, kawanmu itu menceritakan bahwa dia telah berjalan
pada malam hari ke baitul maqdis dan sekarang dia telah kembali lagi kesini.
Abu bakar bertanya ; Apakah kamu mendustakannya ? Orang ramai berkata :
Sekarang dia ada di masjidil haram memberitakan hal itu kepada orang ramai.
Abuibakar menjawab : Demi Allah, sekiranya dia berkata demikian, maka benarlah
apa yang disampaikannya, mengapa kamu terkejut dengan apa yang diberitakannya.
Demi Allah, selama ini dia telah memberitakan wahyu yang turun dari langit dan
aku terus membenarkannya. Ini lebih menakjubkan daripada berita perjalanan ke
Baitul Maqdis. Abubakar segera ke masjid menjumpai nabi Muhammad dan bertanya
kepada beliau : wahai Muhammad, apakah kamu memberitakan bahwa kamu berjalan ke
masjidil Aqsha di malam hari ? Nabi menjawab : Benar. Abubakar berkata :
Ceritakanlah tentang Baitul Maqdis itu, sebab aku telah pernah melihatnya.
Rasulullah segera menceritakan kembali gambaran Baitul maqdis, dan setiap
selesai satu gambaran cerita, maka Abu bakar berkata : benar engkau wahai
Muhammad, sehingga nabi Muhammad selesai menceritakan seluruhnya. Akhirnya nabi
Muhammad berkata : Dan engkau wahai Abubakar adalah as Shiddiq , orang yang
membenarkan. Sejak itu terkenallah nama Abu Bakar menjadi Abubakar as Shiddiq.
HIKMAH DAN PELAJARAN :
1. Bukti kebenaran ajaran Islam.
Isra dan Mikraj adalah mukjjzat yang diberikan oleh Allah kepada rasulullah,
untuk membuktikan bahwa semua yang disampaikan oleh RasulNya adalah suatu yang
benar. Muhammad mengajarkan bahwa Tuhan itu allah, dan beliau telah berjumpa
denganNya. Muhammad mengajarkan ada malaikat, dan beliau telah melihat mereka.
Muhammad mengajarkan balasan surge, dan beliau telah melihatnya. Muhammad
mengajarkan adanya siksa neraka, dan beliau telah melihatnya. Muhammad
mengajarkan adanya tujuh langit, adanya Sidratul Muntaha, semua makhluk dan
tanda-tanda kekuasaan Allah telah dilihat oleh nabi Muhammad pada malam isra
dan mikraj. Berarti perjalanan isra mikraj adalah membuktikan kebenaran apa
yang telah disampaikan.
2. Pengakuan kebesaran Tuhan
Dengan peristiwa israk dan mikraj membuktikan bahwa manusia dengan kekuasaan
Alah dan kebesaran dan pertolonganNya dapat melakukan sesuatu yang tidak
mungkin, sebab Allah Maha Kuasa, sebagaimana perjalanan nabi Muhammad saw dari
Makkah ke bumi palestina, dan naik ke langit ke tujuh dan kembali lagi hanya
dilakukan dalam masa yang sangat singkat. Ini membuktikan kekuasaan dan
kebesaran Allah yang dapat diberikan kepada manusia yang beriman dan mengikuti
sunatullah dalam hidup dan kehidupan.
3. Tugas manusia sebagai khalifah Allah.
Isra Mikraj adalah perjalanan di bumi dari masjidil haram ke Masjid al aqsha,
ini menggambarkan tugas manusia sebagai khalifah untuk dapat menguasai dunia,
dari tempat berdirinya yang suci ( masjidil haram ) sampai ke tempat yang
terjauh di muka bumi ( masji al aqsha ). Al Aqsha maksudnya adalah yang
terjauh. Al haram adalah yang suci. Pada waktu itu di bumi hanya ada dua
masjid, masjidil haram dan masjdil aqsha, maka manusia harus dapat menjadikan
semua bumi manjadi masjid, dari tempat yang terdekat sampai tempat yang terjauh
dengan penuh kesucian dan kemuliaan.
4. Penguasaan sumber daya alam
Baitul maqdis adalah tempat bumi nabi-nabi diantaranya adalah nabi daud, nabi
yang mempunyai kekuasaan dan mempunyai kepandaian dalam industry besi, dan juga
nabi Sulaiman, nabi yang mempunyai kekayaan dan mempunyai kepandaian dalam
komunikasi (bahasa ). Baitul maqdis adalah lambing kekuasaan dan kekayaan,
sedangkan Masjidil haram adalah lambing kesucian. Dengan isra mikraj berarti
seorang muslim harus dapat menguasai dunia dan seluruh permukaan bumi sehingga
mempunyai kekuasaan dan kekayaan sebagaimana nabi daud dan nabi Sulaiman,
tetapi semuanya itu dilakukan dengan penuh kesucian dan untuk menghambakan diri
kepada Allah subhana wataala.
5. Kesucian diri dan kekuatan iman, dan ilmu.
Sebelum nabi Muhammad berangkat, maka hati beliau dibasuh dan diisi dngan iman,
ini memberikan pelajaran kepada umat manusia agar sebelum melakukan perjalanan
di muka bumi, sebelum berikhtiar untuk menguasai dunia, perlu pepbersihan hati
dan pengisian hati dengan iman, dengan iman dan kesucian hati inilah manusia
dapat berjalan menuju tuhan, menjadi khalifah Allah.
6. Memilih yang terbaik
Setelah disisi dengan iman, nabi diberi pilihan apakah minumarak atau susu, dan
nabi memilih susu. Ini menggambarkan jika manusia telah diberi iman,
dibersihkan hatinya, maka dia akan memilih sesuatu yang baik untuk keperluan
hidupnya, baik makanan, minuman, pakaian, dan lain sebaginya. Tetapi jika tidak
ada ilmu, dan tiada iman maka manusia akan memilih yang enak bukan yang fitrah
(suci ), sebab dia akan memilih karena hawa nafsu, karena kesenangan bukan
karena iman.
7. Penguasaan teknologi.
Setelah nabi pandai memilih, dan bersih hatinya, maka nabi naik kenderaan
bouraq menuju ke Baitul maqdis. Bouraq adalah lambing teknologi, alat untuk
menguasai dunia, menjadi khalifah Allah. Untuk berjalan yang jauh diperlukan
kenderaan yang cepat seperti kilat, maka makna bouraq adalah kilat, dan untuk
naik ke langit diperlukan tangga, maka nabi naik dengan mikraj (secara bahasa
mikraj berarti tangga ). Penguasaan alam, penjelajahan bumi tidak mungkin
tercapai tanpa dengan memakai alat sebab itu merupakan sunnatullah. Kejayaan di
atas bumi dengan alat dan teknologi, dan kejayaan akhirat juga dengan amal
ibadah, seperti shalat maka shalat adalah mikraj bagi seorang mukmin.
8. Memimpin dalam segala bidang.
Dalam isra mikraj nabi Muhammad diangkat sebagai imam shalat dengan seluruh
nabi yang lain menjadi makmum. Ini menggambarkan seorang muslim sepatutnya
dengan isra mikraj dapat menjadi pemimpin dalam segala bidang, pemimpin segala
zaman, dan pemimpin dunia akhirat. Seorang muslim harus dapat membuktikan
dirinya lebih baik dan lebih cemerlang dari yang lain. Setiap muslim sepatutnya
menjadi imam baik dalam bidang spiritual, imam dalam ekonomi, imam dalam ilmu
pengetahuan, imam dalam teknologi, imam dalam seluruh bidang kehidupan.
9. Menjalin Silaturahmi dan Komunikasi
Dalam Isra mikraj nabi Muhammad berjumpa dengan nabi-nabi yang lain seeprti
nabi Adam, nabi Isa, Yahya, Idris, Yusuf, Harun, Musa, Ibrahim. Ini memberikan pelajaran kepada kita untuk
tetap menjalin kemunikasid an silaturahmi dengan semua orang. Walaupun nabi
Muhammad menjadi imam dan penghulu semua nabi, tetapi dia tetap menghargai
nabi-nabi yang lain, dan tetap berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan mereka
semua.
10. Konsultasi dengan yang berpengalaman.
Nabi Muhammad setelah menerima perintah shalat berkonsultasi dengan nmabi Musa
sebab nabi Musa lebih dahulu berpengalaman dengan umatnya, dan nabi Muhammad
menerima arahan dan nasehat dari nabi Musa. Beliau tidak berkomunikasid engan
nabi Ibrahim yang berada di langit ke tujuh atetapi dengan nabi Musa sebab nabi
Musa lebih banyak beropengalaman dengan masyarakat yang lebih degil seperti
bani Israel.
11. Kebahagian bagi mereka yang berbuat baik
Dalam isra mikraj nabi diperlihatkan kepada ganjaran orang yang berbuat dalam
jihad di jalan allah akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda baik di dunia
dengan mendapat hasil tanaman berulang kali ataupun mendapat kebahagian di
akhirat dengan kehidupan di dalam surga.
12. Kesengsaraan bagi mereka yang berbuat keji.
Dalam isra mikraj juga digambarkan bahwa setiap orang yang melakukan kesalahan
akan mendapatkan siksaan atas perbuatan yang dilakukannya, baik perbuatan yang
berkaitan dengan ritual ibadah, seperti meninggalkan shalat, tidak berzakat,
berzina, maupun dalam kejahatan dalam bidang sosial, seeprti memfitnah,
mencaci, menghina, sombong dan lain sebagainya.
13. Tidak terpengaruh dengan godaan.
Dalam peristiwa isra mikraj juga dapat diambil pelajaran bahwa orang yang
Berjaya di dunia dan diakhirat adalah mereka yang dapat mudah terpengaruh
dengan godaan keimanan dan godaan nafsu keduniaan, sebagaimana digambarkan
bagaimana nabi Muhammad tidak terpengaruh oleh seruan dari kiri dan kanan, dan
perempuan yang cantik; tetapi nabi terus berjalan menuju tujuan.
14. Menjadikan shalat sebagai inti kehidupan.
Dalam isra mikraj nabi diwajibkan shalat dalam sehari semalam, sehingga segala
kesibukan dunia, harus dapat ditujukan untuk penyembahan dan ibadah kepada
Allah, sebabg itu shalat diwajibkandari pagi sampai malam dalam waktu yang
berlainan, sehingga setiap saat manusia harus tetap berhubungan, berkonsultasi,
memnita perlindungan, petunjuk daripada Allah. Kesibukan kerja, kehidupan
dunia, tidak boleh melupoakan kewajiban kepada Allah, dan seluruh kekuasaan,
kekayaan, harus dapat dapat menjadui ibadah kepada Allah, sebagaimana
dicontohkan oleh nabi Daud, walaupundia menguasai dunia dengan teknologi besi,
tetapi beliau meninggal dalam keadaan sujud kepada Allah subhana wataala.
Dengan shalat , maka manusia akan mencapai derajat tertinggi, sebagaimana
disebutkan oleh hadis nabi “ shalat itu adalah mikraj bagi seorang mukmin “. Wallahu
a’lam. ( Muhammad Arifin Ismail ).